Beberapa nama latin dari ikan tembang adalah Spratela fimbriata, Clupea fimbriata dan Harengula fimbriata Whitehead 1985 diacu dalam Lelono
1997. Famili Clupeidae mempunyai enam genus, yaitu Sardinella, Harengula, Clupea, Sardina, Sprattus, dan Opistonema. Bentuk umum badan ikan famili
Clupeidae ada dua, yaitu gilik cylindrical seperti Sardinella lemuru dan Amblygaster sirm, dan pipih compressed seperti Sardinella fimbriata, Sardinella
gibossa, Sardinella melanura, dan Sardinella albella. Nama lain dari ikan tembang di Pantai Utara Jawa adalah tanjan, juwi, sesek, mursiah dan ciro Lelono
1997.
2.6.4 Teri Stolephorus spp
Teri Stolephorus spp terdapat di seluruh perairan pantai di Indonesia dengan nama yang berbeda-beda seperti : teri Jawa, bilis Sumatera dan
Kalimantan dan puri Ambon. Ikan teri berukuran 6-9 cm, seperti Stolephorus heterolobus, S. insularis dan S. buccaneezi. Tetapi ada pula yang berukuran besar
seperti Stelophorus commersonii dan S. indicus yang dikenal sebagai teri kasar
atau teri gelagah yang ukuran tubuhnya dapat mencapai 17,5 cm.
Ciri morfologi teri Stolephorus spp adalah bentuk badan bulat memanjang fusiform hampir silindris, perut bulat dengan 3-4 sisik duri seperti
jarum sisik abdominal, yang terdapat di antara sirip dada pectoral dan sirip perut ventral . Sirip ekor caudal bercagak dan tidak bergabung dengan sirip
dubur anal. Tapis insang pada busur insang pertama bagian bawah berjumlah 21. Sisiknya kecil, tipis dan sangat mudah terkelupas. Wilayah penyebaran jenis
ikan teri di Indonesia meliputi perairan Barat Sumatera, Selat Malaka, Selatan dan Utara Sulawesi, Timur Sumatera juga menyebar ke Bali, Maluku dan Papua serta
perairan Utara dan Selatan Jawa. Klasifikasi teri menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces Subkelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Clupeidae Genus : Stolephorus
Species : Stolephorus spp
2.6.5 Selar Selaroides spp
Jenis-jenis ikan selar Selaroides spp yang tertangkap di perairan Indonesia yaitu selar bentong selar crumenopthalmus dan selar kuning
Selaroides leptolepsis. Klasifikasi selar menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces Subkelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi Famili : Carangidae
Genus : Caranx, selar
Species : Selar crumenopthalmus
Selar kuning memiliki bentuk tubuh lonjong, pipih dengan sirip punggung dorsal pertama berjari-jari keras 1 buah dengan jari-jari lemah 15 buah. Sirip
duburnya anal terdiri atas 2 jari-jari keras yang terpisah dan 1 jari-jari keras yang bersambung dengan 20 jari-jari lemah. Tapis insang pada busur insang
pertama bagian bawah berjumlah 26 buah. Garis rusuk membusur, memiliki 25-34 sisik daun scule. Selar bentong Selar crumenophthalmus memiliki bentuk yang
hampir sama tetapi dapat dibedakan dari matanya yang berukuran lebih besar Ditjen Perikanan 1997 diacu dalam Wiyono 2001.
Perbedaan mendasar lainnya terletak pada jumlah jari-jari pada sirip dubur anal dan sirip punggung dorsal, jumlah tapis insang dan jumlah sisik duri.
Jari-jari keras sirip punggung dorsal pertama ada 9 buah satu yang terdepan mengarah ke bagian muka, sedangkan yang kedua berjari-jari keras satu dan jari-
jari lemah 24–26 buah. Sirip dubur anal terdiri atas 2 jari-jari keras yang terpisah dan 1 jari-jari keras yang tersambung dengan 21–23 buah jari-jari lemah.
Garis rusuk bagian depan sedikit membusur kemudian lurus pada bagian
belakangnya dengan sisik duri scule berjumlah 32–38 buah. Kedua jenis ikan ini memakan jenis ikan-ikan kecil dan udang kecil. Hidup secara bergerombol di
sekitar pantai dangkal, sedangkan Selar crumnophthalmus hidup sampai kedalaman 80 meter Ditjen Perikanan 1997 diacu dalam Wiyono 2001.
Penangkapan ikan selar ini menggunakan alat tangkap pancing, pukat banting, pukat selar, payang, mini purse seine, sero dan jaring insang. Dipasarkan dalam
bentuk segar, asin kering dan asin rebus dan harganya sedang.
2.7 Kondisi Umum Daerah Penelitian