Produksi perikanan Analisis Data .1 Potensi sumber daya ikan

dengan sempurna, maka bentuk jaring sewaktu operasi ada yang berbentuk lingkaran, bentuk V atau U. Ikan yang setelah terkurung dalam lingkaran jaring, dikejuti, sehingga ikan-ikan akan terjerat pada mata jaring.

4.1.3 Produksi perikanan

Perkembangan produksi perikanan tangkap ikan pelagis kecil sejak tahun 2004–2008 di perairan Kabupaten Maluku Tenggara berdasarkan jenis alat tangkap disajikan pada Tabel 24. Produksi ikan pelagis kecil adalah jenis ikan hasil tangkapan nelayan yang dominan tertangkap dengan menggunakan unit penangkapan purse seine, bagan, jaring insang hanyut dan jaring insang lingkar. Jenis ikan pelagis kecil yang dominan adalah layang, kembung, selar, lemuru, tembang dan teri. Tabel 24 Produksi perikanan tangkap ikan pelagis kecil ton di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2004-2008 Tahun Purse seine Jaring insang hanyut Jaring insang lingkar Bagan Total 2004 11.486,3 406,3 369,4 441,4 12.703,4 2005 5.102,3 3.217,9 3.643,2 3.748,3 15.711,7 2006 15.369,5 3.941,9 4.406,8 4.404,7 28.122,9 2007 16.692,0 4.167,9 4.499,4 4.492,5 29.851,6 2008 343,8 4.067,0 6.859,2 3.923,8 15.193,0 Rata-rata 9.798,78 3.160,20 3.955,60 3.402,14 20.316,52 Presentase 48,23 15,55 19,47 16,75 100,00 Sumber: DKP Kab. Maluku Tenggara Berdasarkan tabel di atas diperlihatkan bahwa alat tangkap purse seine memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menangkap ikan pelagis kecil dengan nilai produksi sebesar 9.798,78 tontahun 48,23 disusul jaring insang lingkar dengan nilai produksi sebesar 3.955,60 tontahun 19,47, bagan dengan nilai produksi sebesar 3.402,14 tontahun 16,75 dan jaring insang hanyut dengan nilai produksi sebesar 3.160,20 tontahun 15,55. Produksi menurut jenis ikan pelagis kecil sejak tahun 2004-2008 disajikan pada Tabel 25. Tabel 25 Produksi perikanan perkembangan jumlah masing-masing jenis ikan pelagis kecil tondi Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2004- 2008 Jenis Ikan ton Tahun Layang Kembung Selar Teri Tembang lemuru Ikan terbang Julung- julung Golok- golok Total 2004 4910,9 5777,6 453,0 374,5 315,0 332,4 283,5 185,5 71,0 12.703,4 2005 6102,4 7411,2 723,0 377,0 322,7 352,0 229,8 141,1 52,5 15.711,7 2006 10.260,6 13.470,8 994,2 829,1 693,1 772,2 593,7 403,8 105,4 28.122,9 2007 10.684,6 14.550,1 1048,1 866,7 724,0 807,1 639,2 422,0 110,0 29.851,8 2008 646,7 8200,4 706,9 660,6 524,0 408,0 336,0 255,0 88 15.193,8 Total 32.605,2 49.410,1 3925,2 3107,9 2578,8 2671,7 2082,2 1407,4 426,9 101.583,6 Persentase 32,20 50,31 4,00 3,16 2,63 2,72 2,12 1,43 0,43 100,00 Sumber: DKP Kab. Maluku Tenggara Tabel 25 memperlihatkan produksi perikanan pada tahun 2007 adalah yang tertinggi sebesar 29.851,8 tontahun dan produksi terendah pada tahun 2004 sebesar 12.703,4 tontahun. Perkembangan jumlah masing-masing jenis ikan 5 tahun terakhir pada tabel diatas memperlihatkan bahwa ikan kembung merupakan jenis ikan dengan total produksi tertinggi yakni sebesar 49.410,1 ton 50,31 kemudian ikan layang sebesar 32.605,2 ton 32,20, ikan selar sebesar 3.925,2 ton 4, ikan teri sebesar 3.107,9 ton 3,16, ikan lemuru sebesar 2.671 ton,7 2,12, ikan tembang sebesar 2.578,8 ton 2,63, ikan terbang sebesar 2.082,2 ton 2,12, ikan julung-julung sebesar 1.407,4 ton 1,43, dan ikan golok- golok sebesar 426,9 ton 0,43 DKP Kabupaten Maluku Tenggara 2008.

4.2 Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil

Produksi ikan pelagis kecil selama 5 tahun terakhir tahun 2004-2008 cenderung meningkat, tetapi pada tahun 2008 terjadi penurunan disebabkan bukan karena produksi yang menurun tetapi karena pada tahun 2008 terjadi pemekaran wilayah menjadi kabupaten dan kota sehingga jumlah produksi yang dihasilkan yang terhitung hanya pada wilayah kabupaten. Pada wilayah perairan tertentu telah dialihkan ke kota jadi tidak masuk dalam hitungan. Kurva hubungan antara produksi catch, catch per unit effort CPUE dengan upaya penangkapan effort serta kondisi aktual selama kurun waktu 5 tahun 2004-2008 untuk masing-masing jenis ikan pelagis kecil Gambar 5-10. Hasil analisis produksi lestari ikan menggunakan model Schaefer, yang menunjukkan upaya penangkapan optimal f MSY dan hasil tangkapan optimum C MSY .