penangkapan ikan oleh nelayan yang mendiami pulau-pulau kecil sebagian besar terkonsentrasi pada perairan yang menjadi hak ulayatnya. Hal ini disebabkan
sarana produksi mereka yang serba terbatas dan kurangnya modal untuk memperluas areal operasi atau intensifikasi usahanya.
Berdasarkan uraian di atas, pendugaan terhadap potensi sumber daya ikan pelagis kecil seperti tingkat pemanfaatan dan potensi lestari atau maximum
sustainable yield MSY perlu dilakukan. Unit penangkapan ikan pelagis kecil perlu dievaluasi berdasarkan pertimbangan berbagai aspek seperti aspek biologi,
teknis, sosial dan ekonomi. Evaluasi tersebut diperlukan untuk menentukan unit penangkapan ikan unggulan. Dengan diketahuinya besar potensi sumber daya,
unit penangkapan tepat guna dan alokasinya maka strategi pengembangan perikanan pelagis kecil dapat diformulasikan, yang tentunya disesuaikan dengan
kondisi setempat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk : 1 Menduga besarnya potensi sumber daya ikan pelagis kecil di perairan
Kabupaten Maluku Tenggara. 2 Menentukan teknologi penangkapan tepat guna dan alokasi unit penangkapan
optimum dalam pemanfaatan sumber daya ikan pelagis kecil. 3 Menentukan strategi pengembangan perikanan pelagis kecil di perairan
Kabupaten Maluku Tenggara.
1.4
Manfaat Penelitian
1 Memberikan informasi kepada stakeholder perikanan tentang teknologi pemanfaatan tepat guna yang dapat dikembangkan di wilayah perairan
Kabupaten Maluku Tenggara. 2 Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk
pengembangan perikanan tangkap di wilayah perairan Kabupaten Maluku Tenggara.
3 Menambah khasanah keilmuan yang terkait dengan potensi sumber daya ikan dan teknologi penangkapan ikan.
4 Sebagai salah satu acuan referensi untuk penelitian lanjutan.
1.5 Hipotesis
Sumber daya perikanan pelagis kecil di Kabupaten Maluku Tenggara masih dapat dikembangkan dengan menduga potensi lestari sumber daya ikan
pelagis kecil, menentukan teknologi penangkapan tepat guna dan menyusun strategi pengembangan yang tepat.
1.6 Kerangka Pemikiran
Kegiatan untuk memanfaatkan sumber daya ikan semakin meningkat perannya dalam kegiatan usaha penangkapan ikan. Untuk itu, diperlukan adanya
pengkajian secara menyeluruh, baik aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi. Aspek biologi terkait erat dengan ketersediaan sumber daya ikan yang menjadi
target penangkapan. Aspek teknis berhubungan erat dengan teknologi dan armada penangkapan. Aspek sosial terkait erat dengan tenaga kerja nelayan dan
kesejahteraannya serta kemungkinan adanya dampak negatif yang diderita oleh nelayan sekitar. Sedangkan aspek ekonomi yang menyangkut efektivitas dan
efisiensi biaya operasional yang kemudian berdampak kepada pendapatan usaha nelayan. Tingkat pendapatan dan keberadaan dan ketersediaan ikan pada fishing
ground. Secara teoritis kerangka pemikiran dirancang untuk melihat perikanan
tangkap saat ini, dan berdasarkan kinerja yang ada dapat dilakukan berbagai strategi untuk perbaikan di masa depan atau berbagai alternatif pemecahannya.
Secara teknis operasioanal, kerangka penelitian dibangun berdasarkan pada isu pengelolaan perikanan di wilayah penelitian. Isu pengelolaan perikanan tersebut
merupakan fenomena yang timbul dari kondisi sumber daya perikanan, tingkat eksploitasi sumber daya perikanan, penggunaan teknologi penangkapan, etika
pemanfaatan sumber daya perikanan dan dampak ekonomi sosial saat ini. Untuk mewujudkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, maka
dibutuhkan strategi pengelolaan perikanan yang tepat. Dilihat dari perspektif pengelolaan keberlanjutannya, belum ada kajian yang komprehensif yang
sekaligus mencakup berbagai dimensi berkelanjutan yaitu dimensi biologi, ekonomi, sosial, teknologi dan pemasaran, padahal kondisi dimensi-dimensi
tersebut dapat menggambarkan status keberlanjutan perikanan tangkap dan dapat dijadikan pertimbangan pembangunan perikanan kedepan.
Dengan kondisi perikanan yang bersifat kompleks di perairan Maluku Tenggara, maka dibutuhkan suatu pendekatan sistem agar dapat mengkaji
berbagai dimensi yang terkait secara komprehensif dan terintegrasi. Dalam hal ini, kajian dibatasi pada perikanan pelagis kecil dengan tujuan untuk mengetahui
potensi sumber daya ikan pelagis kecil, teknologi tepat guna yang akan diterapkan dan jumlah alokasi unit penangkapan yang optimum serta mendesain strategi
pengembangannya. Potensi sumber daya diperoleh melalui analisis Schaefer dan outputnya
dapat digunakan untuk menentukan status pemanfaatan dan peluang pengembangan sumber daya ikan pelagis kecil. Untuk pemanfaatan potensi
sumber daya ikan pelagis kecil, dibutuhkan teknologi penangkapan tepat guna dan dianalisis melalui pendekatan teknologi, biologi dan sosial ekonomi dengan
menerapkan metode multi criteria analysis MCA. Salah satu karakterisitik sumber daya ikan pelagis kecil adalah milik
bersama common property, yang berimplikasi terhadap tingkat pemanfaatan yang berlebih overfishing. Oleh karena itu, teknologi penangkapan tepat guna
yang sudah diperoleh harus diatur alokasi optimumnya dan untuk tujuan tersebut dapat diterapkan analisis linear goal programming LGP.
Langkah selanjutnya untuk mewujudkan perikanan yang berkelanjutan adalah menentukan kebijakan strategis. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan sistem,
faktor-faktor yang berpengaruh, yang selanjutnya dianalisis melalui analitycal hierarchy process AHP. Informasi ini sangat penting sebagai bahan
pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam menentukan prioritas pengembangan perikanan pelagis kecil di perairan Maluku Tenggara di masa
depan. Diagram alir dari kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 1.
Permasalahan: ‐ Sarana dan prasarana belum memadai
‐ Konflik dalam pemanfaatan sumber daya pelagis kecil ‐ Sumber daya manusia kurang profesional
Pendekatan sistem
Teknologi SDI
SDMNelayan Pemasaran
Strategi pengembangan perikanan pelagis kecil di perairan Maluku Tenggara
Rumusan strategi pengembangan AHP
Schaefer
Status Potensi SDI
MCA
Teknologi alat tepat guna
LGP
Alokasi optimal unit penangkapan
Analisis :
Hasil:
Pemanfaatan dan peluang pengembangan
Selesai Mulai
Gambar 1 Diagram alir kerangka pikir penelitian.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Potensi dan Produksi Perikanan Tangkap