1 Kondisi Perikanan Tangkap Pelagis Kecil 1.1 Unit penangkapan

4 HASIL PENELITIAN 4. 1 Kondisi Perikanan Tangkap Pelagis Kecil 4.1.1 Unit penangkapan Salah satu sarana penting dalam memanfaatkan sumber daya ikan di laut adalah unit penangkapan berupa kapal, alat tangkap dan nelayan. Unit penangkapan yang produktif menangkap jenis ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Maluku Tenggara adalah bagan lift net, pukat cincin purse seine, jaring insang hanyut dan jaring insang lingkar. Unit penangkapan ini tersebar di perairan Kepulauan Kei Kecil dan Kepulauan Kei Besar. Kepemilikan atas unit penangkapan ini berasal dari bantuan pemerintah dan kepemilikan pribadi. Unit penangkapan purse seine hanya dimiliki oleh nelayan yang berada di Kepulauan Kei Kecil dan merupakan usaha sendiri. Unit penangkapan bagan, sebagian besar tersebar di wilayah perairan Kepulauan Kei Kecil. Unit penangkapan jaring insang hanyut dan jaring insang lingkar tersebar di seluruh wilayah perairan Kabupaten Maluku Tenggara. Perkembangan jumlah unit penangkapan yang ada di perairan Kabupaten Maluku Tenggara disajikan pada Tabel 21. Tabel 21 Jenis dan jumlah alat penangkapan ikan pelagis kecil di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2004 – 2008 Tahun Purse seine Jaring insang hanyut Jaring insang lingkar Bagan 2004 10 240 435 175 2005 10 364 352 96 2006 10 365 349 96 2007 10 369 357 98 2008 10 284 332 33 Sumber: DKP Kab. Maluku Tenggara Secara umum unit penangkapan purse seine tidak mengalami perubahan sejak tahun 2004 sampai dan dengan tahun 2008. Untuk unit penangkapan jaring insang terlihat adanya fluktuasi dan bagan ada penurunan jumlah unit alat tangkap. Kapal penangkap ikan pelagis kecil adalah purse seine. Operasi penangkapannya masih terbatas pada jalur tertentu karena kapal belum dilengkapi dengan teknologi peralatan yang modern. Untuk unit penangkapan jaring insang hanyut, jaring insang lingkar dan bagan digunakan perahu tanpa motor dan motor tempel. Jumlah kapal penangkap ikan di Kabupaten Maluku Tenggara disajikan pada Tabel 22 terlihat adanya fluktuasi pada jumlah kapal penangkap ikan dari tahun ke tahun. Kapal penangkap ikan yang digunakan oleh nelayan masih didominasi oleh motor tempel. Tabel 22 Jumlah kapal penangkap ikan tahun 2004–2008 Perahu tanpa motor Kapal motor Perahu papan Tonage GT Tahun Jukung Kecil Sedang Besar Motor tempel 5 5-10 10-20 50-100 100-200 2004 1.856 142 85 50 98 11 17 30 38 120 2005 1.665 168 - - 165 10 20 5 2 7 2006 1.664 169 - - 165 5 12 5 2 7 2007 1.927 181 - - 172 10 12 5 11 121 2008 1.254 162 - - 254 172 12 5 9 98 Sumber: DKP Kab. Maluku Tenggara dan survey lapangan 2009 Masyarakat merupakan salah satu faktor penting penunjang keberhasilan suatu sistem pengembangan perikanan tangkap termasuk didalamnya pengembangan perikanan pelagis kecil. Tenaga kerja perikanan tangkap yang biasa disebut nelayan, merupakan komponen strategis yang tidak dapat dipisahkan dengan komponen kapalperahu dan alat tangkap yang menyatu dalam satu unit penangkapan ikan. Nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara, selain merupakan penduduk asli, ada juga pendatang dari Banda Neira, Jawa dan Bugis. Jumlah nelayan dan kelompok nelayan dari tahun 2004–2008 disajikan pada Tabel 23. Tabel 23 Banyaknya nelayan dan kelompok nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2004 – 2008 Tahun Nelayan orang Kelompok nelayan RTP 2004 11.910 468 2005 15.475 553 2006 15.600 575 2007 15.675 625 2008 7.069 764 Sumber: DKP Kab. Maluku Tenggara Nelayan pada Kabupaten Maluku Tenggara, selain merupakan nelayan penangkap jenis ikan pelagis kecil juga menangkap jenis ikan lainnya seperti ikan demersal, ikan karang dan jenis ikan lainnya. Untuk Jumlah nelayan ikan pelagis kecil berjumlah 2.150 orang dan tersebar di 6 Kecamatan yakni Kecamatan Kei Kecil, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kecamatan Kei Besar, Kecamatan Kei Besar Utara Timur dan Kecamatan Kei Besar Selatan. DKP Kabupaten Maluku Tenggara 2008.

4.1.2 Operasi penangkapan ikan pelagis kecil