Kesimpulan Saran System of Small Pelagic Fisheries Development in Southeast Maluku District Waters

6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Tingkat pemanfaatan ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Maluku Tenggara masih dibawah tingkat potensi lestari. Tingkat pemanfaatan ikan kembung 80,82, ikan layang 8,01, ikan tembang 79,69, ikan teri 59,99, ikan lemuru 49,03, dan ikan selar 56,33. 2. Tingkat pengupayaan ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Maluku Tenggara adalah ikan kembung 125,43, ikan layang 160,95, ikan tembang 60,11, ikan teri 38,03, ikan lemuru 150,08, dan ikan selar 162,54. 3. Teknologi penangkapan tepat guna yang diprioritaskan di perairan Kabupaten Maluku Tenggara untuk perikanan pelagis kecil adalah purse seine dengan alokasi optimum 12 unit, bagan dengan alokasi 46 unit, jaring insang hanyut dengan alokasi 408 unit dan jaring insang lingkar dengan alokasi 332 unit. 4. Alternatif kebijakan pengembangan perikanan pelagis kecil di Kabupaten Maluku Tenggara diprioritaskan pada peningkatan jumlah hasil tangkapan dengan aspek-aspek penting yang diprioritaskan untuk dipertimbangkan yaitu aspek biologi dalam meningkatkan efisiensi alat tangkap, aspek ekonomi dalam meningkatkan pendapatan tenaga kerja, aspek pemasaran dalam penguatan pasar domestik, aspek teknis dalam mengatasi pengaruh lingkungan fisik terhadap selektivitas alat dan aspek sosial dalam meningkatkan upah yang diterima oleh nelayan. 5. Tindakan yang dilakukan untuk meningkatan jumlah hasil tangkapan adalah dengan melakukan pengembangan teknologi penangkapan. Tindakan tersebut juga bermanfaat untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia nelayan agar dapat memanfaatkan sumber daya ikan secara bertanggungjawab dan lestari.

6.2 Saran

1. Perlu dilakukan penambahan jumlah unit penangkapan di perairan Kabupaten Maluku Tenggara sesuai dengan alokasi optimum untuk dapat memperoleh pengelolaan yang optimal dan berkelanjutan. 2. Perlu dilakukan pengendalian konflik antar nelayan dengan penerapkan kebijakan rumponisasi dalam meningkatkan jumlah hasil tangkapan. 3. Perlu kajian lebih dalam tentang strategi implementasi kebijakan mengingat implikasi negatif dapat terjadi terhadap pelaku perikanan stakeholder di Kabupaten Maluku Tenggara. DAFTAR PUSTAKA Anonimous 2002. Analisis Konflik Sumberdaya Kelautan PSP 701. Modul Perkuliahan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 115 Halaman. Astarini J. E. 2009. Pengembangan Perikanan Tangkap Berbasis Code of Conduct of Responsible Fisheries CCRF di Perairan Ternate, Provinsi Maluku Utara. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 111 halaman. Atmaja S.B dan Haluan J. 2003. Perubahan Hasil Tangkapan Lestari Ikan Pelagis di Laut Jawa dan Sekitarnya. Buletin PSP Vol XII No. 2. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Halaman 31-40. Atmaja S.B dan Nugroho D. 2007. Interaksi antara Biomassa dengan Upaya Penangkapan: Studi Kasus Perikanan Pukat Cincin di Pekalongan dan Juana. Jurnal Penelitian dan Perikanan Indonesia Vol 12 No. 1. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. DKP. Halaman 57-68. Atmaja S.B, Wiyono E.S, dan Nugroho D. 2001. Karakteristik Sumber Daya Ikan Pelagis Kecil di Laut Cina Selatan dan Perkembangan Eksploitasinya. Buletin PSP Vol X No. 1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Halaman 51-64. Ayodhyoa, A.U. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi Sri.. Halaman 14-31. Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara. 2008. Maluku Dalam Angka. 240 halaman. Bahari R. 1989. Peranan Koperasi Perikanan dalam Pengembangan Perikanan Rakyat. Prosiding Temu Karya Ilmiah Perikanan Rakyat. Jakata, 18-19 Desember 1989. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Jakarta. Halaman 165-180. Barani, H.M. 2005. Profil Pendapatan Usaha Penangkapan Berdasarkan Jenis Alat Tangkap di Perairan Sulawesi Selatan Bagian Selatan. Buletin PSP Vol XIV No.2. Fakultas Perikanan dan Kelautan. IPB. Halaman 40-46. Barus H, R. Badrudin dan N. Naamin. 1991. Prosiding Forum II Perikanan, Sukabumi 18 – 21 Juni 1991. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Jakarta. 27 halaman. Baskoro, M..S. 2002. Metode Penangkapan Ikan. Diktat Pengajaran Kuliah Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 132 halaman. Brandt V. 1984. Fish Catching Methods of the World. London: Fishing News Book. p301-318. Briguglio L. 1995. Small Island States and Their Economics Vulnerabilities. World Development, 23.p1615-1632. Budiono A. Keefektivan Pengelolaan Konflik Pada Perikanan Tangkap di Perairan Selatan Jawa Timur. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 249 halaman. Christy F.T. 1987. Hak Penggunaan Wilayah Pada Perikanan Laut: Definisi dan Kondisi dalam FirialMarahudin dan Ian R. Smith Peny. Ekonomi Perikanan: Dari Pengelolaan ke Permasalahan Praktis. Jakarta: Gramedia. Halaman 145- 147. Cunningham S. 1981. The Evolution of Objectives of Fisheries Management during the 1970’S. Ocean Management. Vol 4 1: 7-12. Dahuri R. 2002. Paradigma Baru Pengembangan Indonesia Berbasis Kelautan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor: IPB. 233 halaman. Dahuri R. 2000. Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan untuk Kesejahteraan Rakyat. Kumpulan Pemikiran Rokhmin Dahuri. Jakarta: Penerbit LISPI Bekerja Sama dengan Direktorat Jenderal Pesisir, Pantai, dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan. Desember 2000. 146 halaman. [DEPDIKBUD] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1090 halaman. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara. 2008. Buku Tahunan Statistik Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara.101 halaman. [DJPT] Ditjen Perikanan Tangkap. 2004. Strategi Pengelolaan Kawasan Perikanan Terpadu di Sentra-Sentra Kegiatan Nelayan. Buletin Kawasan 13. Halaman 17-19. Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem. Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB Press. 147 halaman. Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 259 halaman. Fauzi A dan Suzy, A. 2005. Pendekatan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama. 343 halaman. Gulland, J.A. 1983. Fish Stock Assessment : A Manual of Basic Methods. New York: John Wiley Sons. 223p. Haluan J dan Nurani T.W. 1988. Penerapan Metoda Skoring dalam Penelitian Teknologi Penangkapan Ikan yang Sesuai Untuk Dikembangkan di Suatu Wilayah Perairan. Bulletin PSP. Vol II No. 1. Fakultas Perikanan. IPB. Halaman 3-16. Heriawan Y. 2008. Alokasi Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Pandeglang Banten: Menuju Perikanan Tangkap yang Terkendali. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 114 halaman. Hermawan M. 2006. Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil Kasus Perikanan Pantai di Serang dan Tegal. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 389 halaman. Hiariey J. 2009. Status Eksploitasi Sumber Daya Ikan Pelagis Kecil di Perairan Maluku dan Kapasitas Penangkapannya. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 259 halaman. Jeujanan B. 2008. Efektivitas Pemanfaatan Rumpon dalam Operasi Penangkapan Ikan di Perairan Maluku Tenggara. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 76 halaman. Karunia R.L, Haluan J, Monintja D.R, dan Ratnawati A. 2008. Analisis Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Analysis on Property of Fisherman in Kepulauan Seribu Adminitration Regency. Buletin PSP Vol XVII No. 1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Halaman 44-70. Kesteven G.L. 1973. An Introduction to Fisheries Science. FAO-United Nations. Rome. 43p. King M and A. Mc Ilgorm. 1989. Fisheries Biology and Management of Pasific Island Student. International Development Program of Australian Universitie and Colleges. 67p. [KOMNASKAJIKANLUT] Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Perikanan Laut. 2008. Potensi, Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan Sumber Daya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Jakata: Kerjasama Komnaskajikanlut dan FPIK IPB. 39 halaman. Lelono, T. J. 1997. Dinamika Populasi Ikan Tembang Sardinela fimbriata Val, 1847 dan Alternatif Pengelolaan pada Alat Tangkap Purse Seine di Perairan Selat Madura [Tesis]. Jogjakarta: Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada Jogjakarta. 91 halaman. Manurung VT, T. Pranadji, A. Mintoro, M.N. Kirom, Isetiaji, A. Murtiningsih dan Sugiarto. 1998. Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Ekonomi Desa Pantai. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian. 230 halaman. Martasuganda S. 2002. Jaring Insang Gillnet. Serial Tekonologi Penangkapan Ikan Berwawasan Lingkungan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 144 halaman. Martosubroto P. 2005. Menuju Pengelolaan Perikanan yang Bertanggungjawab. Jakarta: Makalah pada Forum Pengkajian Stok Ikan Laut 2005. 33 halaman. Merta IGS, Nurhakim S, Widodo J. 1998. Sumber Daya Ikan Pelagis Kecil. Dalam: Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Editor J. Widodo, K.A. Aziz, B.E. Priyono, G.H. Tampubolon, N. Naamin, dan A. Jamali. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Halaman 89-106. Monintja D. 1987. Beberapa Teknik Pilihan Untuk Memanfaatkan Sumber Daya Hayati Laut di Indonesia. Buletin PSP 1. Halaman 14-25. Monintja D. 2000. Pemanfaatan sumber Daya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap. Prosiding Pelatihan Untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB. 156 halaman. Monintja D dan Yusfiandayani R. 2001. Pemanfaatan sumber Daya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap. Proceeding Pelatihan Untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB. Halaman 56-65. Mukhsin I. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Hayati Pesisir dan Laut. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 112 halaman. Mulyadi, S. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 223 halaman. Mulyono S. 1991. Operations Research. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 247 halaman. Murdiyanto B. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Pantai. Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelaolaan Sumber Daya Perikanan. Jakarta: COFISH Project. 200 halaman. Muripto I. 2001. Penggalian Potensi Perikanan Tangkap yang Berorientasi pada Responsible Fisheries. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan. Jakarta: Kerjasama Senat Taruna STP dengan BEM FPIK IPB.Sabtu, 16 Juni 2001. STP Jakarta. 64 halaman. Namsa D. 2006. Analisis Pengembangan Perikanan Soma Pajeko Mini Purse Seine di Perairan Tidore. [Tesis]. Bogor: Program Studi Teknologi Kelautan. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 78 halaman. Nikijuluw V.P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan. Jakarta: Kerjasama P3R dengan PT Pustaka Cidesindo. 254 halaman. Nurani, T. W. 1996. Usaha Perikanan Longline Tuna Beku Sashimi dan Kemungkinan Pengembangannya.[Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 171 halaman. Nurani, T.W. 2003. Proses Hirarki Analitik: Suatu Metode Pendekatan untuk Mengatasi Permasalahan-Permasalahan Kompleks di Bidang Perikanan dan Kelautan. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan. IPB. Halaman 73-98. Nurani T.W dan Kurniati S. 2006. Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pariwisata secara Terpadu di Baron Kabupaten Gunung Kidul. Buletin PSP Vol XV No. 3. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Halaman 173-194. Nurisyah S, Suratmo dan Sarmintohadi. 2004. Pedoman Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat di Kawasan Konversasi Laut. Jakarta: Yayasan Bina Mulia. Nybakken J. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 459 halaman. Panayotou T. 1992. Management Concepts for Small Scale Fisheries: Economic and Social Aspect. FAO Fish. Tec. Paper, 228. 53p. Pauly D. 1983. Some Simple Method for Assesment of Tropical Fish Stock. Rome: FAO Fish. Tech. Pap. 134p Purwaka, T and Sunoto, M. 1999. Coastal and Marine Resources in Indonesia. Legal and Institutional Aspect. PRIAP-ICLARM, Working Paper No. 2, Manila, Philipines. 103p Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan. 2007. Deskripsi Kategori Spesial Pelagis. www.pipp.dkp.go.id . [24 Oktober 2007]. [RPPK] Revitalisasi, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. 2005. 4 halaman http:www.litbang.deptan.go.idspecialrppkfilesL2J1.pdf Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Vol I dan II. Bandung: Binacipta. 508 halaman. Saaty, T.L. 1991. Decision Making for Leader: The Analytical Hierarchy Process for Decision Complex Word Edisi Bahasa Indonesia Terjemahan oleh Ir. Liana S. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. 270 halaman. Sadhori N. 1985. Tehnik Penangkapan Ikan. Bandung: Penerbit Angkasa. Halaman 13-23. Simbolon D. 2003. Pengembangan Perikanan Pole and Line yang Berkelanjutan di Perairan Sorong. Suatu Pendekatan Sistem. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 153 halaman. Siswanto 1993. Goal Programming dengan menggunakan LINDO. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. 242 halaman. Soekartawi 1995. Programasi Tujuan Ganda Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 234 halaman. Solihin I. 2003. Masalah dan Upaya Optimalisasi Usaha Perikanan Tangkap: Suatu Tinjauan Kebijakan. Konsep Pengembangan Sektor Perikanan dan Kelautan di Indonesia. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. IPB. Halaman 18- 40 Sparre P dan Venema S.C. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Jakarta: Buku 1: Manual. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. 438 halaman. Stevenson, W.J. 1989. Introduction to Management Science. Boston: Homewood. 243p. Subani W. 1972. Telaah Penggunaan Rumpon dan Payaos dalam Perikanan Indonesia. Jakarta: Jurnal Penelitian Perikanan Laut. BPPL. Halaman 35-45. Subani W dan Barus H.R. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Perikanan Laut Edisi Khusus No: 50 Tahun 1989. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut. 212 halaman. Sutyawan F. 1999. Studi Pemanfaatan Cahaya dan rumpon pada Perikanan Purse Seine di Pekalongan Jawa Tengah. [Skripsi]. Jurusan Pemanfaatan sumberdaya Perikanan. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 85 halaman. Suyasa I.N, Sondita M.F.A, Nikijuluw V.P.H, dan Monintja D.R. 2007. Status Pemanfaatan Ikan Pelagis Kecil dan Faktor Penentu Efisiensi Usaha Perikanan di Perairan Pantai Utara Jawa. Buletin PSP Vol XVI No. 2. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Halaman 232-245. Uktolseja, J.C.B, Purwasasmita R, Susanto K, dan Sulistiadji, A.B. 1998. Sumber Daya Ikan Pelagis Besar. Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Halaman 40-88. Whitehead, P.J.P. 1985. FAO Special Catalogue. Vol. 7. Cluipeoid Fishes of the World Suborder Clupeoidae. An Annotad and Illustrated Catalogue of The Herrings, Sardines, Pilchards, Sprats, Shads, Anchovies and Wolf-Herrings. Part I. Chirocentridae, Cluipeidae and Pristigasteridae. FAO Fish. Synop. 125 Vol. 7. pt 1. 303 p. Widodo, J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta: Gajah Mada Press. 252 halaman. Wilson B. 1990. Systems, Concepts, Methodologies and Application. New York: John Willy and Sons. 168p. Wisudo H.S. 2008. Pengembangan Perikanan Tangkap Bertanggungjawab di Provinsi Nangroe Aceh Darusallam. Buletin PSP Vol XVII No.1. Fakultas Perikanan dan Kelautan. IPB. Halaman 1-28. Wiyono, E. S. 2001. Optimasi Majamen Perikanan Skala Kecil di Teluk Pelabuhanratu, Jawa Barat. Buletin PSP Vol X. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Halaman 33-47. Yuliansyah H. 2002. Pengembangan Perikanan Tangkap Untuk Pemberdayaan Nelayan di Kepulauan Riau Dalam Prespektif Otonomi Daerah. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 153 halaman. Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Kei B es a r Tuak Kei Kecil Lampiran 2 Penentuan fungsi persamaan dari analisis LGP dengan LINDO untuk alokasi optimal alat tangkap sumberdaya ikan pelagis kecil. 1 Mengoptimalkan ketersediaan SDI Fungsi ikan layang  MSY = 8.071,54 tontahun  TAC = 80 X 8071,54 = 6457,2353 tontahun  Alat tangkap yang digunakan : purse seine dan bagan Produksitahun purse seine = 299,56 tonunittahun Produksitahun bagan = 58,04 tonunittahun  Fungsi kendala tujuan 299.56 X1 + 58.04 X2 + DB1 - DA1 = 6457.2353 Fungsi ikan kembung  MSY = tontahun  TAC = 80 X10.172,26 = 8137,8119 tontahun  Alat tangkap yang digunakan : purse seine, bagan, jaring insang hanyut dan jaring insang lingkar Produksitahun purse seine = 96,78 tonunittahun Produksitahun bagan = 140,77 tonunittahun Produksitahun jaring insang hanyut = 0,64 tonunittahun Produksitahun jaring insang lingkar = 0,31 tonunittahun  Fungsi kendala tujuan 96.78 X1 + 140.77 X2 + 0.64 X3 + 0.31 X4 + DB2 - DA2 = 8137.8119 Fungsi ikan lemuru  MSY = 832,20 tontahun  TAC = 80 X 832,20 = 665,76204 tontahun  Alat tangkap yang digunakan : jaring insang hanyut dan jaring insang lingkar Produksi tahun jaring insang hanyut = 1,06 tonunittahun Produksi tahun jaring insang lingkar = 0,7 tonunittahun  Fungsi kendala tujuan 1.06 X3 + 0.7 X4 + DB3 - DA3 = 665.76204 Fungsi ikan tembang  MSY = 657,52 tontahun  TAC = 80 X 657,52 = 526,01386 tontahun  Alat tangkap yang digunakan : bagan Produksi tahun bagan = 15,63 tonunittahun  Fungsi kendala tujuan 15.63 X2 + DB4 - DA4 = 526.01386 Fungsi ikan selar  MSY = 1.254,88 tontahun  TAC = 80 X 1.254,88 = 1003,904 tontahun Lanjutan lampiran 2  Alat tangkap yang digunakan : purse seine, bagan, jaring insang hanyut dan jaring insang lingkar Produksitahun purse seine = 47,47 tonunittahun Produksitahun bagan = 5,99 tonunittahun Produksitahun jaring insang hanyut = 0,19 tonunittahun Produksitahun jaring insang lingkar = 0,08 tonunittahun  Fungsi kendala tujuan 66.76 X1 + 11.13 X2 + 0.26 X3 + 0.11 X4 + DB5 - DA5 = 1003.904 Fungsi ikan teri  MSY = 1.101,16 tontahun  TAC = 80 X 1.101,16 = 880,93098 tontahun  Alat tangkap yang digunakan : bagan Produksi tahun bagan = 18,84 tonunittahun  Fungsi kendala tujuan 18.84 X2 + DB6 - DA6 = 880.93098 2 Memaksimumkan penyerapan tenaga kerja  Jumlah nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2008 sebanyak 7.069 orang. Dialokasikan 35 untuk perikanan pelagis kecil yaitu sebesar 2474 orang  Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk 1 unit alat tangkap masing-masing: Purse seine : 17 orang Bagan : 4 orang Jaring insang hanyut : 3 orang Jaring insang lingkar : 3 orang  Fungsi kendala tujuan 17 X1 + 4 X2 + 3 X3 + 3 X4 + DB9 = 2474 3 Meminimumkan biaya operasional  Besarnya biaya operasional yang dibutuhkan dengan effort aktual sebagai faktor kendala sebesar Rp. 14.831.150.000,-  Besarnya biaya operasional per trip yang dibutuhkan untuk 1 unit alat tangkap masing-masing: Purse seine : Rp. 500.000,- Bagan : Rp. 200.000,- Jaring insang hanyut : Rp. 50.000,- Jaring insang lingkar : Rp. 50.000,-  Fungsi kendala tujuan 500 X1 + 200 X2 + 50 X3 + 50 X4 - DA10 = 14831150 Lampiran 3 Output analisis linear goal programming LGP dengan LINDO untuk alokasi optimal alat tangkap sumberdaya ikan pelagis kecil. LP OPTIMUM FOUND AT STEP 16 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1 231.2090 VARIABLE VALUE REDUCED COST DB1 0.000000 1.158459 DA1 0.000000 0.841541 DB2 0.000000 1.000022 DA2 0.000000 0.999978 DB3 0.000000 1.179232 DA3 0.000000 0.820768 DB4 0.000000 2.000000 DA4 202.472214 0.000000 DB5 25.904142 0.000000 DA5 0.000000 2.000000 DB6 2.832594 0.000000 DA6 0.000000 2.000000 DA7 0.000000 1.000000 DA8 0.000000 1.000000 DB9 0.000000 1.000000 DA10 0.000000 1.000000 X1 12.525356 0.000000 X2 46.608192 0.000000 X3 408.832092 0.000000 X4 332.000000 0.000000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2 0.000000 0.158459 3 0.000000 0.000022 4 0.000000 0.179232 5 0.000000 1.000000 6 0.000000 -1.000000 7 0.000000 -1.000000 8 69482.062500 0.000000 9 42699.027344 0.000000 10 147.860123 0.000000 11 14778524.000000 0.000000 12 2.525357 0.000000 13 13.608194 0.000000 14 124.832100 0.000000 15 0.000000 -0.045469 Lampiran 4 Hasil analisis maximum sustainable yield MSY dan effort optimal sumberdaya ikan pelagis kecil. Ikan layang TAHUN Cacth Total Effort sdt CPUEstd 2004 4910.90 15538.46 0.3160 2005 6102.40 11815.38 0.5165 2006 10260.60 13882.05 0.7391 2007 10684.60 14223.08 0.7512 2008 646.70 15925.64 0.0406 SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.384436164 R Square 0.147791164 Adjusted R Square - 0.136278448 Standard Error 0.31935394 Observations 5 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 0.053060123 0.0530601 0.5202639 0.52285996 Residual 3 0.305960818 0.1019869 Total 4 0.359020941 Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95 Upper 95 Intercept 1.63128198 1.611736188 1.0121272 0.386018 -3.4979819 6.760545855 X Variable 1 -8.24217E- 05 0.000114269 - 0.7212932 0.52286 -0.0004461 0.000281234 MSY a24b f.opt a2b MSY 8,071.54 ton

f.opt 9,895.95 trip 9,895 trip