Menurut Von Brandt 1984 pukat cincin purse seine dibentuk dari dinding jaring yang sangat panjang, biasanya tali ris bawah leadline sama atau
lebih panjang dari tali ris atas floatline. Floatline memuat rangkaian pelampung float yang menjaga posisi jaring agar tetap berada di permukaan air. Leadline
adalah tali ris bawah yang merangkai kumpulan pemberat sinker yang terbuat dari timah sehingga memungkinkan jaring untuk melebar secara vertikal dengan
maksimal. Pada pukat cincin purse seine, mata jaring hanya berfungsi penghadang gerak ikan, bukan penjerat seperti pada gillnet Ayodhyoa 1981.
Menurut Baskoro 2002 alat penangkap ikan pukat cincin ini dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan baik dengan menggunakan
satu kapal ataupun dua unit kapal. Setelah gerombolan ikan terkurung, kemudian bagian bawah jaring dikerutkan hingga tertutup dengan menarik tali kerut yang
dipasang sepanjang bagian bawah melalui cincin. Alat penangkapan ini ditujukan untuk menangkap ikan permukaan pelagic fish.
2.4.2 Bagan
Bagan Lift net atau dikenal juga sebagai jaring angkat adalah jaring berbentuk empat persegi panjang yang dibentangkan di dalam air secara
horisontal dengan menggunakan batang-batang bambu atau kayu sebagai rangkanya. Pemasangan jaring dilakukan di bagian permukaan air, tengah atau
dasar perairan. Alat ini dilengkapi alat bantu berupa cahaya dari lampu petromaks atau lampu elektrik. Perahurakit bagan dapat dikatakan sebagai bangunan utama
dari bagan perahurakit karena selain untuk mengapungkan bangunan bagan juga di atasnya terkonsentrasi seluruh peralatan dan merupakan tempat kegiatan pada
saat operasi penangkapan. Operasi penangkapan ikan biasanya dilakukan pada malam hari dengan menggunakan alat bantu cahaya light fishing, untuk menarik
ikan berkumpul pada suatu arel tertentu sehingga memudahkan penangkapan.
2.4.3 Jaring insang g illnet
Pengertian jaring insang gillnet yang umum berlaku di Indonesia adalah satu jenis alat penangkapan ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi
panjang. Mata jaring dari bagian jaring utama ukurannya sama, jumlah mata
jaring ke arah panjang atau arah horisontal mesh length jauh lebih banyak daripada jumlah mata ke arah dalam atau arah vertikal mesh depth. Pada bagian
atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung floats dan di bagian bawah dilengkapi dengan beberapa pemberat sinkers sehingga dengan adanya dua gaya
yang berlawanan memungkinkan jaring insang dapat dioperasikan dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak Martasuganda 2002.
Menurut Martasuganda 2002 klasifikasi jaring insang dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan konstruksi dan metode pengoperasian. Berdasarkan
konstruksinya, jaring insang dikelompokkan menjadi dua, yaitu berdasarkan jumlah lembar jaring utama dan cara pemasangan tali ris. Berdasarkan jumlah
lembar jaring utama, jaring insang dibagi 3 yaitu jaring insang satu lembar, jaring insang dua lembar, dan jaring insang tiga lembar. Pengelompokkan berdasarkan
konstruksi cara pemasangan tali ris jaring insang dibagi kedalam 4 jenis yaitu: 1 Pemasangan jaring utama bagian atas dengan tali ris atas dan jaring utama
bagian bawah dengan tali ris bawah disambungkan secara langsung. 2 Jaring utama bagian atas disambungkan secara langsung dengan tali ris atas dan
bagian jaring utama bagian bawah disambungkan melalui tali penggantung hanging twine dengan tali ris bawah.
3 Pemasangan jaring utama bagian atas dengan tali ris atas disambungkan melalui tali penggantung dan bagian bawah dari jaring utama disambungkan
secara langsung dengan tali ris bawah. 4 Jaring utama bagian atas dengan tali ris atas dan bagian jaring utama bagian
bawah dengan tali ris bawah disambungkan melalui tali penggantung. Menurut Subani dan Barus 1989 secara umum pemasangan gillnet
adalah dipasang melintang terhadap arah arus dengan tujuan menghadang arah ikan dan diharapkan ikan-ikan tersebut menabrak jaring serta terjerat gilled di
sekitar insang pada mata jaring atau terpuntal entangled pada tubuh jaring.
2.5 Sumber Daya Ikan Pelagis Kecil