Perbandingan keunggulan antar unit penangkapan ikan Optimasi alokasi unit penangkapan

Tabel 16 Skor kriteria penilaian dan penerimaan masyarakat terhadap alat tangkap Selang nilai Penilaian dan penerimaan masyarakat Keterangan 1 Berbahaya Berbahaya dan menimbulkan konflik dalam masyarakat 3 Berbahaya sedang Masih dapat ditoleransi oleh nelayan sekitar 5 Tidak terbahaya Dapat diterima oleh seluruh nelayan Tabel 17 Skor kriteria kesempatan kerja kepada nelayan Selang nilai Kesempatan kerja Keterangan 1 Kurang Kesempatan kerja hampir tidak ada 3 Banyak Banyak kesempatan kerja Tabel 18 Skor kriteria jumlah tenaga kerja Selang nilai Jumlah tenaga kerja Keterangan 1 1 - 5 Cukup baik 3 5 - 10 Baik 5 10 Sangat baik Penilaian terhadap kriteria penyerapan tenaga kerja dilakukan dengan melihat jumlah nelayan yang dipekerjakan dalam satu unit penangkapan ikan. Untuk kriteria pendapatan nelayan dilihat dari pendapatan bersih yang diterima seorang nelayan dalam satu tahun, penilaian terhadap kriteria pendapatan nelayan per unit per orang per tahun didapatkan dari perhitungan analisis ekonomi. Tabel 19 Skor kriteria pendapatan nelayan Selang nilai Pendapatan nelayan Keterangan 1 ≤ Rp. 1.000.000 Dibawah UMR 3 Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 Hampir sama dengan UMR 5 ≥ Rp. 3.000.000 Diatas UMR

3.4.3 Perbandingan keunggulan antar unit penangkapan ikan

Analisis selanjutnya adalah analisis menentukan tingkat keunggulan alat tangkap yang ada. Untuk ini, digunakan multi criteria analysis MCA. Indikator biologi, teknis, ekonomi dan sosial digunakan sebagai indikator untuk menilai keunggulan alat tangkap. Langkah selanjutnya adalah melakukan standarisasi untuk masing-masing variabel dalam indikator yang dianalisis tersebut dengan menggunakan rumus standarisasi sebagai berikut Briguglio 1995: X ij – Min X j SV ij = MaxX j - MinX j 0SV mni 1 Keterangan: j = indikator i = jenis alat tangkap SV ij = nilai standarisasi indikator ke-j untuk alat tangkap-i X ij = nilai indikator ke-j untuk alat tangkap-i MinX j = nilai minimal dari indikator ke-j MaxX j = nilai maksimal dari indikator ke-j Untuk membuat indeks komposit dari indikator yang diukur, maka setiap variabel didalam masing-masing indikator diasumsikan memiliki bobot sama w=1 sehingga nilai akhir untuk setiap indikator adalah: m ∑ SV yi NK i = y=1 m Keterangan: NK i = nilai komposit untuk indikator i SV y = nilai standarisasi variabel ke-y dalam domain ke-i m = jumlah variabel dalam domain ke-i Tahapan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis unit penangkapan ikan pelagis yang dominan, untuk nantinya dipilih satu jenis alat tangkap tepat guna untuk ikan pelagis kecil yang sesuai dengan kondisi perairan Kabupaten Maluku Tenggara dilihat dari aspek biologi, teknis, sosial serta ekonomi. Pemilihan kriteria pada keempat aspek tersebut didasarkan bahwa kriteria tersebut merupakan faktor yang dominan dalam pengoperasian unit penangkapan ikan di Maluku Tenggara. Kriteria tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil akhir pemilihan unit penangkapan tepat guna.

3.4.4 Optimasi alokasi unit penangkapan

Menurut Soekartawi 1993 prinsip optimasi penggunaan faktor produksi pada dasarnya adalah bagaimana menggunakan faktor produksi tersebut seefisien mungkin. Pengoptimalan alokasi beberapa unit penangkapan ikan secara bersamaan akan dibatasi oleh berbagai kendala maka dapat digunakan model goal programming. Stevenson 1989 mengatakan bahwa goal programming merupakan variasi dari model linear programming yang dapat digunakan untuk menangani masalah yang mempunyai banyak sasaran. Model goal programming terdapat variabel deviasional dalam fungsi kendala. Variabel tersebut berfungsi untuk menampung penyimpangan hasil penyelesaian terhadap sasaran yang hendak dicapai. Dalam proses pengolahan model tersebut, jumlah variabel deviasional akan diminimumkan dalam fungsi tujuan Siswanto, 1993. Model goal programming untuk optimasi jenis armada penangkapan menggunakan model matematik: Fungsi tujuan: m Ζ = ∑ DBi + DAi i=1 Fungsi kendala-kendala: a 11 x 1 + a 12 x 2 + ... + a 1n x n + DB 1 – DA 1 = b 1 2 3 4 a 21 x 1 + a 22 x 2 + ... + a 2n x n + DB 2 – DA 2 = b a 31 x 1 + a 32 x 2 + ... + a 3n x n + DB 3 – DA 3 = b a 4 x 1 + a 42 x 2 + ... + a 4n x n + DB 4 – DA 4 = b dimana: Z = Fungsi tujuan total deviasi yang akan diminimumkan DB i = Deviasi bawah kendala ke-i DA = Deviasi atas kendala ke-i i Cj = Parameter fungsi tujuan ke-j b = Kapasitasketersediaan kendala ketersediaan SDI 1 b = Kapasitasketersediaan kendala BBM 2 b = Kapasitasketersediaan kendala biaya operasional 3 b = Kapasitasketersediaan kendala tenaga kerja 4 a = Parameter fungsi kendala ke-i pada variabel keputusan ke-j kendala ij Xj = Variabel putusan ke-j jumlah unit penangkapan Xj, DA dan DB 0, untuk 1 = 1,2,…,m dan j = 1,2,…,n i i Sebelum melakukan analisis optimasi terlebih dahulu dilakukan perhitungan CPUE yang digunakan dalam analisis perhitungan fungsi produksi lestari. Standarisasi upaya penangkapan perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan catch per unit effort CPUE, yaitu dengan cara membandingkan hasil tangkapan per upaya penangkapan masing-masing unit penangkapan. Unit penangkapan yang paling dominan menangkap jenis-jenis ikan tertentu di suatu daerah dan memiliki nilai faktor daya tangkap fishing power index sama dengan satu. perhitungan FPI adalah sebagai berikut: CPUEs FEs HTs  FPIs CPUEs CPUEs  CPUEs FEi HTi  FPIs CPUE CPUEi  Upaya standarisasi diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut yaitu: SE = FPI 1 x FE 1 Dimana: CPUEs = Catch per unit effort atau jumlah hasil tangkapan per satuan upaya unit penangkapan standar pada tahun ke-i; CPUEi = Catch per unit effort atau jumlah hasil tangkapan per satuan upaya jenis penangkapan yang akan distandarisasi; HTs = Jumlah hasil tangkapan catch jenis unit penangkapan yang dijadikan standar pada tahun ke-i; HT 1 = Jumlah hasil tangkapan catch jenis unit penangkapan yang akan distandarisasi pada tahun ke-i; FEs = Jumlah upaya penangkapan effort jenis unit penangkapan ikan yang dijadikan standar pada tahun ke-i; FE 1 = Jumlah upaya penangkapan effort jenis unit penangkapan ikan yang akan distandarisai pada tahun ke-i; FPI s = Fishing power index atau faktor daya tangkap jenis unit penangkapan standar pada bulan ke-i FPIi = Fishing power i ndex atau daya tangkap jenis unit penangkapan yang akan distandarisasi pada tahun ke-i; SE = Upaya penangkapan effort hasil standarisasi pada tahun ke-i

3.4.5 Analitycal hierarchy process AHP