Pelajaran.
3. Pencegahan preventif terhadap
kenakalan remaja Kepala sekolah, Wakil Kepala
Sekolah dan Guru Bimbingan Konseling,
Guru Mata
Pelajaran, Satpam, Office Boy. 4.
Pemberian sanksi
represif terhadap kenakalan remaja
Siswa, Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru
Bimbingan Konseling. 5.
Penanggulangan Kuratif terhadap kenakalan remaja
Siswa, Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru
Bimbingan Konseling, Guru Mata
Pelajaran, Satpam,
Office Boy. 6.
Kendala dalam menanggulangi kenakalan remaja
Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan
Konseling, Guru
Mata Pelajaran, Satpam, Office Boy.
D. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah yang mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.
6
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi Secara bahasa observasi berarti memerhatikan dengan penuh
perhatian seseorang atau sesuatu, memerhatikan dengan penuh perhatian
6
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2011. h. 224.
berarti mengamati tentang apa yang terjadi. Observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta merekam perilaku
secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu
kesimpulan atau diagnosis.
7
Dalam pengumpulan data jenis observasi yang dilakukan adalah observasi partisipasi pasif, jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat
kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
8
Untuk mengetahui kegiatan observasi yang akan dilakukan dapat dijabarkan melalui tabel berikut:
Tabel 3.3 Pedoman Observasi
No Observasi yang dilakukan
Keterangan 1.
Bentuk-bentuk kenakalan remaja 1. Datang terkambat ke sekolah
2. Keluar kelas pada jam KBM 3. Bulliying
4. Mengikuti resisten atau geng 5. Siswa tidak masuk sekolah dengan
membuat keterangan palsu cabut 5. Membolos
2. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih
7
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan Tindakan, Bandung: Refika Aditama, 2014, h. 209.
8
Sugiyono, op. cit., h. 227.
mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan
mempengaruhi arus
informasi dalam
wawancara, yaitu
pewawancara, responden, pedoman wawancara dan situasi wawancara. Pewawancara adalah petugas pengumpul informasi
yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan
merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar.
Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap dalam
pelaksanaan wawancara, diperlukan kesediaan dari responden untuk menjawab
pertanyaan dan
keselarasan antara
responden dan
pewawancara. Dalam memilih responden peneliti memilih responden yang mempunyai peran disekolah yakni Bapak Jumanto, M.Pd selaku
kepala sekolah Ibu Hunainah selaku wakil kepala sekolah kesiswaan, Bapak H. Faqih Khairul Fikri, S.Psi selaku guru bimbingan konseling
kelas VII, Ibu Yeti Nurhayati, S.Psi selaku guru bimbingan konseling kelas VIII dan Ibu Latifah, S.Pd selaku guru bimbingan konseling kelas
IX, Bapak Riza Fahlevi selaku guru mata Pelajaran, Bapak Rizal selaku Satpam, Bapak Andri selaku OB serta 3 orang siswa.
Situasi wawancara berhubungan dengan waktu dan tempat wawancara. Waktu dan tempat wawancara yang tidak tepat dapat
menjadikan pewawancara merasa canggung untuk mewawancarai dan respondenpun enggan untuk menjawab.
9
Untuk wawancara data yang dikumpulkan dan sumber data dapat dijabarkan melalui tabel berikut:
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara
No Jenis Data yang di
Kumpulkan Sumber Data
Pertanyaan
9
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 74
1. Bentuk-bentuk
kenakalan remaja Kepala Sekolah
Apa sajakah bentuk- bentuk kenakalan remaja
di MTs Negeri 3 Jakarta? Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan Apa sajakah bentuk-
bentuk kenakalan remaja di MTs Negeri 3 Jakarta?
Guru Bimbingan Konseling kelas VII
Apa sajakah bentuk- bentuk kenakalan remaja
di MTs Negeri 3 Jakarta? Guru Bimbingan
Konseling kelas VIII Apa sajakah bentuk-
bentuk kenakalan remaja di MTs Negeri 3 Jakarta?
Guru Bimbingan Konseling kelas IX
Apa sajakah bentuk- bentuk kenakalan remaja
di MTs Negeri 3 Jakarta? Guru Mata Pelajaran
Apa sajakah bentuk- bentuk kenakalan remaja
di MTs Negeri 3 Jakarta?
SatpamKeamanan Apa sajakah bentuk-
bentuk kenakalan remaja di MTs Negeri 3 Jakarta?
Office Boy OB Apa sajakah bentuk-
bentuk kenakalan remaja di MTs Negeri 3 Jakarta?
SiswaSiswi Dapatkah anda
mendeskripsikan bentuk kenakalan apa saja yang
pernah anda lakukan disekolah ini?
2. Faktor-faktor
penyebab kenakalan remaja
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Apa sajakah faktor-faktor penyebab kenakalan siswa
tersebut?
Guru Bimbingan Konseling kelas VII
Apa sajakah faktor-faktor penyebab kenakalan siswa