PAI dalam menanggulangi
kenakalan siswa”. 2008
Sumber : -Primer dan sekunder
Lokasi : -SMAN 8 Semarang
siswa yang ada di SMA 8 Semarang mempunyai bebrapa peran aktif artinya
guru PAI berperan penting dalam menanggulangi kenakalan siswa.
5 Andi Junaedi,
“Peran penyuluh agama dalam
mengatasi kenakalan remaja Studi kasus
remaja masjid Al- Mu’alla RW. 08 di
desa Ciheulang Tonggoh Cibadak
Sukabumi”. 2006
Jenis : -Kualitatif
Sumber : -Primer dan sekunder
Lokasi : -Masjid Al-
Mu’alla RW. 08 di desa Ciheulang
Tonggoh Cibadak
Sukabumi. Hasil dalam penelitian ini adalah
Peranan penyuluhan agama dalam mengatasi kenakalan remaja pada
remaja Masjid Al- Mu’alla, mempunyai
pengaruh cukup
besar terhadap
perkembangan mental remaja yang mengikutinya. Hal ini dapat dilihat
dari adanya respon yang baik dari remaja dan adanya perubahan mental
dan sikap para remaja.
No Perbedaan
Persamaan 1
Pada penelitian ini hal yang diteliti yaitu peran guru bimbingan dan konseling dan
metode penelitian yang digunakan adalah campuran kualitatif dan kuantitatif, untuk
pengumpulan data selain menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi
pada penelitian ini juga menggunakan angket.
Sama-sama menggunakan data primer dan data sekunder untuk mengetahui
penanggulangan kenakalan remaja.
2 Pada penelitian ini hal yang diteliti yaitu
peran guru agama dalam pembinaan akhlakul mahmudah sebagai upaya
penanggulangan kenakalan remaja dan metode penelitian yang digunakan adalah
campuran kualitatif dan kuantitatif. Sama-sama menggunakan data primer dan
data sekunder untuk mengetahui penanggulangan kenakalan remaja.
Berdasarkan penelitian relevan diatas, terdapat beberapa penelitian sejenis yang peneliti temukan berhubungan dengan penelitian ini. tetapi sebenarnya
penelitian tersebut masing -masing terpisah, hanya berkaitan dengan penanggulangan kenakalan remaja. Tetapi topik yang benar-benar mengkaji
tentang peran sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja belum diteliti. Diharapkan dalam penelitian dapat digambarkan.
Dari kelima penalitian diatas yakni penelitian mengenai peran orang tua, peran guru dan bimbingan konseling, peran guru agama, peran penyuluh agama
serta peran aktif guru PAI dalam menanggulangi kenakalan remaja. Dan dari kelima penelitian diatas hasil penelitian menyatakan bahwa penelitian tersebut
mempunyai peran dalam menanggulangi kenakalan remaja.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
Tempat yang akan dijadikan untuk penelitian ini adalah MTs Negeri 3 Jakarta yang beralamat Jl. Pupan No. 3B Pondok Pinang Kebayoran Lama
12310, Jakarta Selatan. Dasar pertimbangan memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah adanya gejala munculnya ketidak patuhan siswa
dalam mentaati norma-norma sekolah, seperti tidak mentaati tata tertib. Hal ini merupakan ekspresi dari bentuk kenakalan siswa. Oleh karena itu
diperlukan suatu penelitian secara khusus dan mendalam berkenaan dengan kenakalan siswa, serta peran sekolah dalam menanggulanginya, dalam
kaitan inilah penelitian ini dilakukan. Adapun rancangan waktu penelitian
sebagai berikut: Tabel 3.1
Rencana Penyusunan Penelitian
NO
KEGIATAN BULAN
Mei Juni
Juli Agt Sept
Okt
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Penyusunan rencana penelitian Penyusunan instrumen
penelitian Pengumpulan data penelitian
Pengolahan data penelitian Analisis pembahasan data
Penyusunan laporan Sidang Munaqosah
Revisi Penelitian √
√
√ √
√ √
√
√
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu
fenomena dalam konteks sosial secara ilmiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang
diteliti. Data atau informasi yang hendak dikumpulkan adalah dalam bentuk deskripsi. Disamping itu penelitian ini lebih menekankan pada pengungkapan
makna yang terkandung di dalam deskripsi data tersebut, karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif.
Dilihat dari pokok masalah yang diteliti, dapat dikatakan penelitian ini tergolong ke dalam jenis studi kasus, yaitu yang berkaitan dengan peran
sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja di MTs Negeri 3 Jakarta. Oleh sebab itu rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan penelitian studi kasus. Studi kasus itu sendiri adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu
kelompok, suatu organisasi komunitas suatu program atau suatu situasi sosial.
1
Pengertian lain dari studi kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.
Studi kasus adalah pendekatan untuk mempelajari, menerangkan atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya
intervensi pihak luar.
2
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
1
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 201.
2
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013,. h. 116.
Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik
atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud.
3
Dalam konteks penelitian ini data yang digunakan meliputi dua jenis data, yaitu a data primer, dan b data sekunder.
a Data primer Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus.
4
Data primer merupakan data utamayang diperoleh secara langsung yang
dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya. Data yang diperlukan untuk memenuhi penelitian ini yaitu: 1 data tentang
bentuk-bentuk kenakalan remaja, 2 data tentang faktor-faktor penyebab kenakalan remaja, 3 data tentang tindakan preventif
yang dilakukan sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja, 4 data tentang tindakan represif yang dilakukan sekolah dalam
menanggulangi kenakalan remaja, 5 data tentang tindakan kutarif yang dilakukan sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja, dan
6 data tentang kendala yang dialami sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja.
b Data sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip yang digunakan untuk melengkapi data primer sehingga dapat memberikan gambaran lebih jelas berkaitan
dengan lokasi kasus yang diteliti, seperti data tentang gambaran umum di MTs Negeri 3 Jakarta yang meliputi: sejarah berdirinya
sekolah, visi dan misi sekolah, keadaan jumlah guru, keadaan
3
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2015, h. 87.
4
Danang Sunyoto, Metode Penelitian untuk Ekonomi, Yogyakarta: CAPS, 2011, h. 22.
jumlah siswa, prestasi siswa, dan data bentuk kasus kenakalan siswa.
2. Sumber Data Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan
benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwagejala baik secara kuantitaif dan kualitatif.
5
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data disebut responden,
yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Dalam memilih responden peneliti
memilih responden yang mempunyai peran disekolah yakni Bapak Jumanto selaku kepala sekolah, Ibu Hunainah selaku wakil kepala
sekolah kesiswaan, Bapak H. Faqih Khairul Fikri selaku guru bimbingan konseling kelas VII, Ibu Yeti Nurhayati selaku guru bimbingan
konseling kelas VIII dan Ibu Latifah selaku guru bimbingan konseling kelas IX serta 3 orang siswa. Hal ini dapat diperjelas dengan tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber data Penelitian
No Jenis Data
Sumber Data 1.
Bentuk-bentuk kenakalan Remaja
Siswa, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru
Bimbingan Konseling, Guru Mata Pelajaran, Satpam,
Office Boy, dan Siswa. 2.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja
Siswa, Wakil Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan
Konseling, Guru Mata
5
Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012, h. 44.