terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek- merek yang ada dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat
untuk membeli merek yang paling disukai. 5.
Perilaku setelah pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian
karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal- hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya.
2.2.2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Untuk melihat perbedaan keputusan pembelian konsumen yang satu dan yang lain perlu diperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen.
Menurut Swastha 2006 faktor-faktor yang menyebabkan orang membeli dapat dibedakan menjadi 2 dua faktor, yaitu:
1. Faktor rasional
Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh pembeli. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dapat berupa
faktor ekonomi, seperti faktor penawaran, permintaan dan harga.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor emosional
Motif emosional merupakan motif pembelian yang berkaitan dengan perasaan orang adalah motif emosional. Mereka umumnya lebih subjektif. Motif ini
menimbulkan pembelian barang-barang yang memperlihatkan status, kemewahan atau membuat seseorang merasa nyaman.
Dalam kenyataannya kedua motif itu jarang sekali terjadi secara bersama- sama dalam suatu pembelian. Biasanya hanya satu motif yang menyertai suatu
pembelian. Motif seseorang untuk membeli suatu produk dapat berbeda dengan motif orang lain yang membeli produk yang sama. Di sini, tugas penjual adalah
menentukan kombinasi motif yang ada pada kelompok pembelinya atau segmen pasar yang dituju. Pemahaman motif emosional dan motif rasional untuk membeli
mendorong penjual untuk memilih suatu strategi yang didasarkan pada motif tersebut dan pada tempat penjualan.
Menurut Suryani 2008 ”Proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh usaha-usaha dari pemasaran perusahaan dan lingkungan sosio-kultural serta kondisi
psikologis konsumen. Faktor eksternal yang dapat menjadi input dan pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh
pemasar melalui strategi dan bauran pemasaran dan faktor eksternal yang berupa lingkungan sosial budaya seperti keluarga, kelas sosial, sumber-sumber informal dan
komersial, budaya, sub budaya. Kedua kekuatan eksternal tersebut akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan”.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Konseptual
Setiap bagian dari lembaga pendidikan harus merencanakan tujuan, seluruh rencana atau tujuan harus konsisten dengan strategi bisnis secara keseluruhan. Sebuah
perencanaan pemasaran akan dapat membantu lembaga pendidikan dalam menentukan keputusan sejumlah hal yang berhubungan dengan pemilihan media,
promosi, pembuatan iklan produk, ataupun anggaran perusahaan. Menurut Cravens 2000 menyakatan ”Strategi bauran promosi merupakan
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya”. Menurut Kotler 2005 bauran komunikasi
pemasaran terdiri atas 5 lima cara komunikasi utama: 1.
Iklan: setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan promosi gagasan barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan.
2. Promosi penjualan: berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang
mencoba atau membeli produk atau jasa. 3.
Hubungan masyarakat atau pemberitaan: berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing
produknya. 4.
Penjualan pribadi: interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
memperoleh pemesanan.
Universitas Sumatera Utara