mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu untuk membiayai pendidikannya, dan
memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi, baik di bidang akademik dan atau non akademik. Agar program bantuan biaya pendidikan
dan beasiswa dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T, yaitu: tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu.
4.2.1.3. Analisis Deskriptif Hubungan Masyarakat
Berdasarkan hasil olah data nilai persentase variabel hubungan masyarakat melalui sponsor dan aktivitas dengan masyarakat sangat disetuju dengan nilai sebesar
52,59. Dapat dikatakan kegiatan strategi bauran promosi yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Pase Langsa melalui hubungan masyarakat telah
dirasakan efektif oleh konsumen dan dapat mempengaruhi mereka dalam mengambil keputusan menjadi mahasiswa. Pada variabel hubungan masyarakat ini terlihat bahwa
nilai tertinggi pada sponsor seperti mensponsori kegiatan balapan automotif, seni budaya, acara keagamaan, donasi, bantuan uang tunai, bagi-bagi sembilan bahan
pokok sembako pada saat-saat tertentu sedangkan aktivitas dengan masyarakat itu sendiri seperti melibatkan masyarakat sekitar dalam acara-acara tertentu, dengan nilai
sebesar 52,59. Sementara nilai terendah yaitu sumbangan dengan nilai sebesar 46,55.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Pase Langsa ingin kegiatan sponsorshipnya dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencapai berbagai sasaran sekaligus, dengan
mengintegrasikan sponsorshipnya ke dalam beragam aktivitas pemasaran lain
Universitas Sumatera Utara
sehingga benar-benar dapat menghubungkannya dengan pasar sasaran. Selain itu Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Pase Langsa juga ingin membangun hubungan
dengan pasar sasaran sampai pada tingkat hubungan personal, memperkuat hubungan tersebut dan menciptakan tingkat relevansi yang tidak dapat dicapai oleh media
pemasaran seperti televisi, radio atau surat kabar. Mengenai hal ini oleh pendapat Kotler Lee 2005 yang menjelaskan bahwa
perusahaan menyediakan dana, bentuk kontribusi dan atau sumber daya perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah sosial, atau
mendukung penggalangan dana, berpartisipasi atau menjadi sukarelawan bagi masalah tersebut. Aktivitas semacam ini dapat dikelola sendiri oleh perusahaan atau
dengan menjadi partner utama dari suatu kegiatan yang mengangkat masalah sosial atau dapat juga dengan menjadi salah satu sponsor dari sebuah kegiatan sosial.
Mengenai aktivitas hubungan masyarakat Kotler 2005 menyatakan bahwa program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan
dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. Perusahaan- perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran untuk mendukung secara
langsung promosi perusahaanproduk dan pembentukan citra. Hubungan masyarakat pemasaran dapat menempatkan cerita di media untuk menarik perhatian orang
terhadap suatu produk jasa, orang, organisasi atau ide
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.4. Analisis Deskriptif Sikap Konsumen