Validitas UJI COBA INTRUMEN

3.7 UJI COBA INTRUMEN

Sugiyono 2015:305 menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Di dalam sebuah penelitian pasti membutuhkan instrumen penelitian guna menjadi alat ukur untuk memperoleh data penelitian. Beberapa instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu kisi-kisi soal, soal-soal tes, lembar jawab tes, kunci jawaban tes, pedoman penilaian, dan lembar pengamatan. Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan kepada siswa diluar sampel yaitu siswa kelas V SD Negeri Bandar 02. Uji coba ini dimaksudkan agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel sehingga nantinya diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel pula.

3.7.1 Validitas

Arikunto 2010:211 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Berkaitan dengan itu sugiyono mengemukakan bahwa instrument dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnyan diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini ada dua jenis validitas yang digunakan, yaitu validitas logis dan validitas empiris. 3.7.1.1 Validitas Logis Arikunto 2012:80 mengemukakan bahwa istilah validitas logis mengandung kata logis yang berasal dari kata logika yang berarti penalaran. Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Terdapat dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen, yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Menurut Widoyoko 2015:129 Validitas isi content validit adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar dalam aspek kecakapan akademik academic skills. Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas isi content validity apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Sedangkan sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas konstruk construct validity apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus. Sejalan dengan hal tersebut Sugiyono 2014:129 berpendapat bahwa bahwa secara teknis pengujian validitas isi dan validitas konstruk dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen maka perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ahli. Proses pengujian validitas logis melibatkan dua penilai ahli yaitu Drs. Umar Samadhy, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Amalia Nurmaya Dina, S.Pd selaku guru kelas V SD Negeri Bandar 03. 3.7.1.2 Validitas Empiris Menguji tingkat validitas empiris intrumen didahului dengan mengujicobakan instrument terlebih dahulu. Langkah ini disebut dengan kegiatan uji coba try out instrument. Dalam penelitian ini uji coba instrument dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Bandar 02 yang berjumlah 30 siswa. Menurut Arikunto 2012:93 untuk meguji kevalidan butir soal digunakan korelasi point biserial karena instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan menggunakan skor 1 dan 0. Rumus korelasi point biserial adalah sebagai berikut: = √ Keterangan: = koefisien korelasi biserial = rerata skor subjek yang menjawab benar item yang dicari validitasnya = rerata skor total = standart deviasi dari skor total proporsi P= proporsi siswa yang menjawab benar Q = proporsi siswa yang menjawab salah Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel r product moment dengan dk=N-1, dengan signifikansi 5 . Jika maka butir soal valid Berdasarkan hasil uji coba soal pada siswa kelas V SD Negeri Tambahrejo 01, dari 40 soal diperoleh 31 soal yang termasuk kategori valid dan 9 soal kategori tidak valid. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kriteria Jumlah Nomor butir pertanyaan Keterangan Valid 31 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38. Dipakai Tidak Valid 9 14, 16, 21, 24, 25, 27, 31, 39, 40 Dibuang Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa hasil uji validitas soal uji coba diperoleh 31 soal valid dan 9 soal tidak valid. Sehingga peneliti menggunakan 30 soal valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37.

3.7.2 Reliabilitas