JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Sugiyono 2015:107 menjelaskan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Sukmadinata 2013:194 mengemukakan bahwa penelitian eksperimen memiliki kekhasan yakni menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dan menguji hipotesis hubungan sebab akibat. Senada dengan itu, Arikunto 2013:9 menjelaskan bahwa penelitian eksperimen sebagai untuk mencari hubungan sebab akibat hubungan kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang menganggu dengan maksud melihat akibat suatu perlakuan. Sugiyono 2015:108-116 mengemukakan bahwa terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu Pre- Eksperimen Design, True Eksperimental Design, Faktoral Design, dan Quasi Eksperimental Design. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design. Sugiyono 2015:114 mengatakan bahwa quasi eksperimental design atau eksperimen semu ini mempunyai kelompok kontrol, namun tidak dapat difungsikan sepenuhnya untuk mengontrol variabel- variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk quasi experimental design yang digunakan adalah nonequivalen pretes-posttest control group design. desain ini pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random. Bentuk paradigma nonequivalen pretes-posttest control group design dapat dilihat dalam gambar 3.1 sebagai berikut: Kelompok Pretest Perlakuan Pascatest Kelompok Eksperimen O1 X O2 Kelompok Kontrol O3 O4 Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design Suharsaputra 2014: 163 Keterangan : O1: Kemampuan membaca pemahaman siswa kelompok eksperimen sebelum diterapkan pembelajaran model membaca total. O2: Kemampuan membaca pemahaman siswa kelompok eksperimen setelah diterapkan model membaca total. X: Treatment pembelajaran dengan model membaca total O3: Kemampuan membaca pemahaman siswa kelompok kontrol sebelum diterapkan metode penugasan. O4: Kemampuan membaca pemahaman siswa kelompok kontrol setelah diterapkan metode penugasan. Sugiyono 2014:76 menjelaskan bahwa pemilihan kelompok dalam desain eksperimen semu tidak dilakukan secara random. Kelompok eksperimen disebut sebagai kelas eksperimen dan kelompok kontrol disebut sebagai kelas kontrol. Kedua kelompok tersebut memiliki karakter yang sama homogen yang dapat dilihat dari hasil belajar ntuk mengetahui keadaan awal siswa adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil belajar yang baik apabila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Sebelum memberi perlakuan, peneliti memberikan soal pretes yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. soal pretes diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model membaca total sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan menggunakan metode penugasan. Kemudian pada akhir pertemuan kelas kontrol dan kelas eksperimen melakukan postes untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa. Hasil dari postes akan diuji untuk mengetahui keefektifan dari masing-masing perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.2 PROSEDUR PENELITIAN