Kelebihan Model Membaca Total Langkah-Langkah Model Membaca Total

Dalman 2014:163 menjelaskan bahwa untuk mendalami pemahaman isi bacaan informasi fokus dalam model membaca total, kita membaca teks dengan melibatkan gaya Somatis, Auditoris, Visual, dan Intelektual SAVI. Menurut Dave Meier dalam Huda 2014:284 cara-cara yang bisa menjadi starting point guru dalam melaksanakan pembelajaran SAVI yaitu Somatis dengan Learning by Doing, Auditori dengan Learning by Hearing, Visual dengan Learning by Seeing, dan Intelektual dengan Learning by Thingking. Tujuan melibatkan gaya SAVI yaitu meningkatkan kemampuan siswa memahami informasi fokus terhadap teks bacaan dan juga dapat memperbaiki proses membaca pemahaman yang kaku dan membosankan menjadi lebih menyenangkan.

2.1.3 Kelebihan Model Membaca Total

Model membaca total memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1 siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk memahami informasi fokus dalam teks bacaan; 2 siswa dapat membaca dengan cepat dan dapat memahami secara total isi bacaan atau memahami secara total makna-makna yang tersebar dalam teks bacaan; 3 siswa dapat menentukan dan memahami ide pokok setiap paragraf dalam teks bacaan dengan cepat dan tepat: 4 siswa dapat berpikir secara kritis dan dapat pula mengembangkan ide pokok setiap paragraf dan ide pokok dari isi bacaan; 5 siswa dapat mengingat kembali isi bacaan dalam waktu yang lebih lama; 6 penggunaan model ini akan berdampak pada penguasaan kompetensi berbahasa lainnya, yaitu siswa juga dapat menulis dengan baik, berbicara dengan baik, dan menyimak atau mendengarkan dengan baik, dan; 7 proses pembelajaran membaca pemahaman dapat lebih menyenangkan dan terhindar dari kejenuhan belajar Dalman 2014:177.

2.1.4 Langkah-Langkah Model Membaca Total

Dalman 2014:181-186 menjelaskan ada beberapa langkah dalam pembelajaran menggunakan model membaca total MMT. Langkah-langkah model membaca total secara garis besar antara lain: 1 guru membuka pelajaran, melakukan apersepsi menjelaskan konsep MMT secara singkat berupa tujuan membaca pemahaman, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membaca untuk memahamai bacaan. 2 siswa membaca teks selama 2-3 menit dengan menggunakan teknik baca- layap dan baca-tatap. 3 siswa diarahkan untuk mendalami pemahaman terhadap isi bacaan dengan menggunakan gaya somatis, auditori, visual, dan intelektual. 4 siswa ditanyakan langsung tentang informasi fokus yang terdapat dalam teks bacaan setelah siswa selesai membaca teks bacaan. Dalam menjawab pertanyaan siswa membaca ulang teks bacaan dengan teknik baca-pilih selecting dan baca-lompat skipping. 5 siswa membuat simpulan akhir bacaan dengan cara memberikan atau tanggapan terhadap isi bacaan berupa kalimat pertanyaan, saran, ajakan, atau imbauan yang sesuai dengan ide pokok bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri. 6 siswa memberi tanda dan mencatat hal-hal penting dalam bacaan. 7 siswa membuat peta pikiran sesuai dengan ide pokok bacaan sebagai kerangka yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkuman isi bacaan. 8 siswa membuat rangkuman isi bacaan dengan cara mengembangkan ide pokok bacaan dan menghubungkannya dengan pengalaman atau skemata yang dimiliki dengan mengggunakan bahasa sendiri. 9 siswa diberikan motivasi diakhir pembelajaran supaya berlatih menentukan dan memahami informasi khusus yang terdapat dalam teks bacaan di rumah dengan menggunakan model membaca yang baru model membaca total. 10 guru mengevaluasi kemampuan siswa memahami informasi fokus terhadap teks bacaan melalui model membaca total. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model membaca total merupakan teknik yang membuat pembaca secara total ikut memahami makna-makna yang disebar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan dan memahami ide pokok dari teks bacaan. Model ini juga dapat memperbaiki proses pembelajaran membaca menjadi lebih menyenangkan karena melibatkan gaya SAVI. Oleh karena itu, dalam penelitian ini model membaca total digunakan untuk kegiatan pembelajaran membaca pemahaman.

2.1.5 Hakikat Pembelajaran