penelitian ini pengukuran kemampuan membaca dilakukan melalui tes bentuk objektif.
2.1.15 Keefektifan Model Membaca Total
Dalman 2013:156 menjelaskan bahwa model membaca total dapat meningkatkan kemampuan siswa memahamai informasi fokus terhadap teks
bacaan dan dapat memperbaiki proses pembelajaran membaca menjadi menyenangkan. Model membaca total adalah sebuah bentuk atau pola
pembelajaran membaca pemahaman yang di dalamnya berisi tujuan, sumber belajar, kegiatan, dan evaluasi yang dapat dijadikan sebagai alat meningkatkan
kemampuan siswa memahami informasi fokus terhadap teks bacaan secara total. Dalman 2013:176 menjelaskan bahwa model membaca total memiliki
kelebihan dalam keterampilan membaca pemahaman, antara lain: siswa dapat meningkatkan kamampuannya dalam memahami informasi fokus dalam teks
bacaan, siswa dapat membaca dengan cepat dan memahami secara total isi bacaan dalam teks bacaan, siswa dapat berpikir secara kritis dan mengembangkan ide
pokok setiap paragraf dengan cara menghubungkannya dengan skematanya sendiri, dapat mengingat kembali isi bacaan dalam waktu yang lebih lama karena
melalui model membaca total siswa dituntut untuk dapat memahami isi bacaan secara total dan buka mengahafalnya, kemudian dalam proses pembelajaran
membaca pemahaman dapat lebih menyenangkan dan terhindar dari kejenuhan. Pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui model
membaca total dilaksanakan dengan teknik baca-layap dan baca-tatap. Membaca
teks dengan teknik baca-layap yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagiannya. Sedangkan membaca dengan teknik baca-
tatap yaitu membaca dengan cepat dan memusatkan perhatian untuk menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah ditentukan. Selanjutnya
membaca total juga menerapkan mendalaman cerita melalui gaya SAVI Somatis, Auditori, Visual, Intelektual. Setelah langkah pemahaman dilakukan, selanjutnya
siswa dilatih untuk membuat kesimpulan dari cerita yang dibaca hal itu sangat efektif digunakan dalam mengikat makna terhadap pemahaman yang sebelumnya
telah dipahami, sehingga pemahaman siswa lebih bermakna dan bertahan lama. Hal itu didukung juga dengan tahap terakhir pada model membaca total yang
melatih siswa untuk membuat ringkasan dari cerita yang dibaca. Ringkasan yang dibuat siswa menggunakan bahasa dan pemahaman mereka sendiri. Siswa dituntut
untuk menuangkan pemahaman mereka lewat tulisan, sehingga siswa semakin mendapatkan kebermakaan dalam pembelajaran melalui pemahaman cerita yang
total bukan hanya menghafal. Selain itu keterampilan-keterampilan berbahasa lain juga ikut meningkat.
2.2 KAJIAN EMPIRIS