Persepsi Ibu tentang Kondisi Kehamilan
Menurut Andersen 1975 dalam Ilyas 2006, bahwa penilaian individu terhadap kondisi kesehatan yang dirasakan, besarnya ketakutan
terhadap penyakit, dan hebatnya rasa sakit yang diderita mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Andersen dan Newman
1973 menyatakan bahwa penilaian individu terhadap kesehatan merupakan cara pandang individu dalam mengamati gejala penyakit, tingkat kesakitan,
dan kekhawatiran mengenai kesehatan, yang menjadikannya sangat penting
dan mengharuskan individu untuk mencari pelayanan yang lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pasien antenatal care yang memiliki persepsi kondisi kehamilannya normal dan memanfaatkan
pelayanan persalinan di Rumah Sakit Puri Cinere sebesar 57,6. Sedangkan pasien antenatal care yang memiliki persepsi kondisi kehamilannya memiliki
gangguan, penyulit, atau komplikasi dan memanfaatkan pelayanan persalinan
di Rumah Sakit Puri Cinere sebesar 95.
Berdasarkan hasil uji chi-square, diketahui bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi ibu tentang kondisi
kehamilan dengan utilisasi pelayanan persalinan oleh pasien antenatal care di Rumah Sakit Puri Cinere. Hasil uji regresi logistik berganda membuktikan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi ibu tentang kondisi kehamilan terhadap utilisasi pelayanan persalinan oleh pasien antenatal care
di Rumah Sakit Puri Cinere.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Purnamawati 2002 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
kondisi kehamilan ibu dengan utilisasi pelayanan rawat inap kebidanan di RSAB. Harapan Kita. Wibowo 1992 dalam disertasinya, membuktikan
bahwa persepsi ibu terhadap kondisi kesehatan ibu hamil mempengaruhi utilisasi pelayanan antenatal. Penelitian ini juga sesuai dengan teori Green
1980 yang menyatakan bahwa persepsi dan keyakinan seseorang terhadap kesehatan merupakan faktor predisposisi yang memotivasi individu dalam
berperilaku, salah satunya adalah perilaku utilisasi pelayanan kesehatan. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
pasien antenatal care Rumah Sakit Puri Cinere memiliki persepsi terhadap kondisi kehamilannya adalah normal, yaitu sebesar 81. Dari jumlah pasien
pasien antenatal care Rumah Sakit Puri Cinere memiliki persepsi terhadap kondisi kehamilannya adalah normal, sebesar 42,4 tidak memanfaatkan
pelayanan persalinan di Rumah Sakit Puri Cinere. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi ibu terhadap kondisi kehamilan berpengaruh terhadap
pemilihan pelayanan persalinan. Hasil temuan dalam penelitian ini mengasumsikan bahwa pasien
antenatal care yang memiliki persepsi kondisi kehamilannya normal berpeluang lebih tinggi untuk tidak memanfaatkan pelayanan persalinan di
fasilitas kesehatan yang sama dengan antenatal care dibandingkan dengan
pasien antenatal care yang memiliki persepsi kondisi kehamilannya mengalami gangguan, penyulit, atau komplikasi. Hal ini mungkin bisa terjadi
karena persepsi pasien antenatal care yang menggangap keadaan kehamilannya dalam kondisi baik atau normal, sehingga kemungkinan dapat
berpandangan bahwa dengan kondisi kehamilannya yang normal, maka mereka tidak memiliki risiko apabila memanfaatkan pelayanan persalinan di
tempat fasilitas kesehatan yang berbeda dengan pemeriksaan antenatal care. Persepsi ini tentunya salah, karena meskipun kondisi kehamilan pasien dalam
keadaan normal, sebaiknya pelayanan persalinan tetap dilakukan di fasilitas kesehatan yang sama dengan tempat pemeriksaan antenatal care. Hal ini
dikarenakan pelayanan antenatal care dapat sebagai alat bantu deteksi dini terhadap faktor-faktor risiko tinggi, penyulit, dan komplikasi yang dapat
membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu dan janinnya. Sehingga riwayat medis medical record ibu sejak kehamilan hingga menjelang
persalinan sangat membantu tenaga kesehatan dalam mengambil keputusan tindakan pada saat persalinan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi atau pemberian informasi terhadap pasien antenatal care, dimana pelaksanaan pemeriksaan antenatal
care dan persalinan di fasilitas kesehatan yang sama sangat penting untuk meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak diinginkan terkait risiko saat
persalinan, karena dengan adanya medical record ibu sejak kehamilan hingga
menjelang persalinan sangat membantu tenaga medis dalam mengambil keputusan pada saat tindakan persalinan. Di sini, peranan dokter rumah sakit
sangat penting dalam memberikan informasi dan anjuran kepada pasien antenatal care mengenai pentingnya melakukan pemanfaatan pelayanan
antenatal care dan persalinan di fasilitas kesehatan yang sama.