nilai waktu yang dipergunakan untuk pengobatan, dan asuransi kesehatan. Pada keluarga, faktor ekonomi sangat mempengaruhi
pemilihan tempat pelayanan kesehatan.
C. Pelayanan Antenatal Care
Antenatal care antepartum care adalah pelayanan pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang
menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan risiko kehamilan risiko tinggi, sedang atau rendah, dengan tujuan
untuk mempersiapkan persalinan menuju well born baby dan well health mother, mempersiapkan perawatan bayi dan laktasi, serta memulihkan kesehatan ibu yang
optimal saat akhir kala nifas Manuaba, 2006. Dalam arti lebih luas, Manuaba 2006 menjelaskan bahwa pelayanan
antenatal care dapat diartikan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan pasangan menikah untuk menjadi orang tua efektif.
2. Meningkatkan pengertian bahwa keluarga bagian dari masyarakat. 3. Mencari faktor sosial-budaya yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang
dan kesehatan umum ibu hamil. 4. Meningkatkan pengertian merencanakan keluarga dan keluarga berencana
untuk meningkatkan kesejahteraan umum keluarga. 5. Menanamkan pengertian hubungan seksual yang sehat untuk meningkatkan
keharmonisan keluarga.
6. Menghindari peradangan panggul atau Pelvic inflammatory disease PID dari infertilitas.
Wibowo 1992 menyatakan bahwa pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan selama masa kehamilan seorang ibu yang diberikan sesuai dengan
pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan, dengan tujuan pelayanan
antenatal adalah dicapainya keadaan-keadaan sebagai berikut: 1. Kehamilan dengan gejala dan keluhan fisik dan psikis minimal.
2. Persalinan dengan status kesehatan ibu dan bayi dalam keadaan prima. 3. Bayi lahir sehat tanpa kelainan.
4. Tertanamnya kebiasaan hidup sehat yang memberi manfaat bagi anggota
keluarga yang lain. 5. Penyesuaian yang baik terhadap keadaan pasca melahirkan.
Pelayanan antenatal care merupakan komponen yang diperlukan dalam upaya mempertahankan kesehatan ibu, mengingat komplikasi kehamilan, seperti
perdarahan berat, demam, kejang-kejang sering dapat teridentifikasi selama kunjungan pemeriksaan kehamilan. Pelayanan antenatal penting dilakukan untuk
memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan janinnya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi sedini mungkin
faktor-faktor penyulit dan komplikasi yang dapat mengancam jiwa, dan mempersiapkan persalinan yang aman, serta memberikan pendidikan pada ibu
hamil Depkes, 2007.
Lebih lanjut, Departemen Kesehatan 2007 menyatakan bahwa pelayanan antenatal penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan
normal dan tetap demikian seterusnya, agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat. Diperkirakan 15 - 20 dari seluruh ibu hamil akan
mengalami keadaan risiko tinggi dan kompilikasi obstetric, yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan janinnya bila tidak ditangani dengan memadai.
Oleh karena itu, pada pelayanan antenatal perlu dilakukan analisis risiko bersama ibu hamil dan keluarga dalam menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang
aman. Dari analisis risiko tersebut, dibahas rencana tempat dan penolong persalinannya kelak. Adapun kebijakan teknis yang disusun oleh Depkes 2007
dalam menegakkan pelayanan antenatal adalah: 1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2. Melakukan deteksi dini penyulit atau komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal, serta rujukan bila diperlukan.
3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman. 4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika
terjadi penyulit atau komplikasi. Berdasarkan Pedoman Pelayanan Antenatal dalam Depkes 2007 dipaparkan
pula tujuan diselenggarakannya pelayanan antenatal adalah untuk:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu. 3. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan yang cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar tumbuh kembang secara normal.
7. Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati, dan kematian noenatal. 8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
Jumlah dan waktu untuk melakukan pemeriksaan yang ideal menurut Depkes 2007 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jumlah dan Waktu Pemeriksaan Kehamilan
Umur Kehamilan Pemeriksaan yang dilakukan
Kunjungan ideal Kunjungan minimal
1 minggu – 7 bulan
4 minggu sekali 1 kali
7 bulan – 9 bulan
2 minggu sekali 1 kali
9 bulan – 10 bulan
1 minggu sekali 4 kali
Sumber : Depkes 2007
Adapun tata laksana pelayanan antenatal care dapat dilihat pada bagan 2.2 sebagai berikut:
Bagan 2.2 Tata Laksana
Antenatal Care
Sumber : Manuaba 2006
Antenatal Care
Faktor Psikologis : Hubungan suamiistri
Kehamilan yang diinginkan Kehamilan yang tidak
diinginkan Rasa takut.
Faktor Fisik : Kesehatan
Penyakit yang menyertai kehamilan
Komplikasi kehamilan
Tujuan Antenatal Care
well born baby dan well health mother, melalui:
Tata laksana khusus Tata laksana umum antenatal care
Menghindari PID – Infertilitas infeksi pascapartus
Pemeriksaan Fisik Antenatal care teratur
Ulangan laboratorium Pengobatan dini
Pencegahan dini
komplikasi kehamilan
Pengawasan Psikologis Pengertian hamil
Bayi mengikat kehamilan Hilangkan rasa takut
dengan adaptasi tempat
Nasihat Ibu Hamil Diet, pakaian, senam,
kerja, dan istirahat teratur
Hubungan seks sehat Mengenal keadaan
abnormal kehamilan.
Hamil Risiko Rendah Primi tanpa komplikasi
Kepala masuk PAP minggu ke-36
Persalinan spontan bayi, aterm hidup
Persalinan di Puskesmas
Hamil Risiko Meragukan
Primi dengan kepala tinggi
Kehamilan serotinus Primi tinggi kurang
dari 150 cm Evaluasi partograf
WHO
Hamil Risiko Tinggi Riwayat obstetrik
buruk Prom-ERM
Perdarahan anterpartum Preeklampsia
– eklampsia
dan lainnya.
Persalinan Well Born Baby dan Well Health Mother
Rumah sakit dengan fasilitas adekuat Perawatan pascapartus dan neonatus memadai.
D. Pelayanan Persalinan