Pembangunan Benteng Rumeli Hisari Bodazkesen dan Konflik

71 3 Sultan Wazir Arsitek dan Tukang Batu Adegan ini pada durasi 43:50 Sultan memasuki pengerjaan benteng agar pembuatan benteng berjalan cepat sesuai target yang direncanakan. Mehmed menjadi simbol yang di segani dan di hormati. 4 Raja constantin sekretaris Adegan pada durasi 47:11 Kaisar Constantine terlihat geram dan Membicarakan isi surat ancaman dari segala penjuru yang dimaksudkan untuk sultan Mehmed II jika meneruskan pembangunan Benteng barunya, dengan sekretaris kerajaan. 5 Sultan dan Wazir Adegan pada durasi 48:10 memperlihatkan keteguhan hati seorang sultan kepada para wazirnya dari kondisi yang terhimpit atas pembangunan benteng yang di buatnya. 72 Tabel 2.4. Ikon, Indeks dan Simbol Pada Adegan Pembuatan Benteng dan Konflik Eksternal Ikon Ikon pada adegan ini terdapat pada beberapa setting yang memperlihatkan situasi perencanaan strategi perag. Pada bagian ini, setting sebagai ikon dari atribut perencanaan pembuatan benteng seperti Peta yang besar memiliki tingkat kesamaan yang tinggi dengan tujuanya. Selain itu pada struktur bangunan tempat Sultan dan wazirnya sedang berdiri identik dengan aroma ketimuran. Indeks Terdapat dalam beberapa teks percakapan didalam surat antara Sultan dan raja Constantine yang mengisyaratkan sebuah bentuk perlawanan secara halus dengan isi surat yang mengancam agar tidak terjadi pertumpahan darah diantara mereka. Hal ini dapat dilihat pada durasi 47:11 Simbol Simbol didominasi oleh pemeran utama, Sultan Mehemed II dan Constantine yang divisualisasikan sebagai pemimpin diantara kedua kerajaan yang saling berseteru satu samalain, dan kostum yang dikenakannya, . Maka dari itu, banyak penonton yang kagum dengan keberadaan mereka dan selalu menjadi pusat perhatian dalam adegan tersebut. Adegan ini berawal dari niat sultan untuk melakukan ekspasinya ke kota konstantinopel. Pada potongan adegan awal, Sultan dan wazir Halil Pasha divisualisasikan dengan menggunakan jarak kamera Extreme Long Shoot di mana, sutradara ingin menunjukan Sultan dan Halil Pasha dari atas, sehingga interpretasi dapat dilakukan dengan mudah, karena terfokus pada semua objek seperti Sultan, Halil Pasha dan peta yang menjadi atribut perencanaan srategi. Pada potongan shot kedua, memvisualisasikan Sultan sedang menunjukan lokasi pembuatan Benteng yang akan menjadi pemutus Suplai makanan dan kebutuhan pasukan Konstantinopel pada saat pengepungan, penggunaan shot dalam adegan ini menngunakan jarak kameraClose-Up, di mana visualisasi akan terfokus pada lokasi pembuatan benteng yang baru, yaitu sebuah gambar benteng di dalam peta dengan struktur bangunan yang berbau timur. 73 Adegan selanjutnya memvisualisasikan Sultan Mehmed dan semua pasukannya saat pembuatan Benteng. Jarak kamera pada adegan ini adalah long shot, di mana sutradara ingin memperlihatkan sebuah situasi yang sangat sibuk saat-saat pasukan melaksanakan pekerjaanya. Adegan selanjutnya adalah adegan ketika Constantine sedang berada di istana dengan sekertarisnya pada jarak kamera yang menggunakan long shot, sehingga sutradara berhasil memperlihatkan sebuah situasi yang realistis sebagai representasi dari kondisi Constantine yang sedang marah atas pembengunan benteng yang akan merugikanya dan menulis surat ancaman pada Sultan Mehmed IIdengan Sekertarisnya dan properti yang mendukung narasi. Potongan adegan selanjutnya memperlihatkan Sutan yang sedang menunjukan keteguhan atas keputusan yang telah di lakukanya. dan di sisi kanan dan kirinya terdapat Wazir yang setia menemani Sultan situasi yang memperlihatkan sebuah ekspresi para Syuhada. Dalam aegan ini, jarak kamera menggunakan long shot. Teknis secara keseluruhan adegan di atas memiliki beberapa karakter sinematografi. Jarak kamera yang digunakan adalah close up, long shot dan extreme long shot. Pencahayaan yang digunakan cenderung menggunakan sumber cahaya key lighting dengan kualitas hard light yang memperjelas objek. setting yang digunakan tipe shot on location dan studio set. Aspek suara dan editing dalam adegan ini ada dieges sound dan non dieges sound dengan editing di dominasi tipe sekuen montase, crosscutting, dan match on action yang diiringi musik instrumental. 74 Dalam adegan ini, simbol, ikon dan indeks divisualisasikan berdasarkan narasi. Dari adegan ini tampak adanya simbol keseriusan dan kesungguhan dalam adegan 1. Simbol strategi dan pengambilan kesepakatan 2, Ketegasan dan keyakinan 3. Simbol perjuangan dan kerja keras 4 dan kesombongan dan kemarahan 5. Keteguhan hati seorang pemimpin diantara para Wazirnya. Kelima adegan di atas sebelumnya dibuka dengan visualisasi Sultan yang sedang membuat strategi pengepungan kota Konstantinopel, diantara Sultan, Wazir, Constantin dan beberapa penduduk Kesultanan Mehmed yang lainnya. Ada monolog yang menarik ketika Sultan Mehmed berada dalam amcaman surat yang di kirim oleh Constantine saat pembuatan benteng telah selesai dikerjakan dalam waktu yang singkat. Berikut teks monolog tersebut 2 : Sultan Mehmed : Untuk mengakhiri intrik yang terjadi selamaberabad- abad. Rakyatku dan tentaraku bersamaku. Paus telah mengumpulkan dan mempersiapkan pasukanya. Kita akan menyambut kedatangan mereka. Kita akan mengalahkan mereka lagi seperti yang pernah kita lakukan di Varna and Kosovo. Aku tidak seperti para Sultan pendahuluku. Aku adalah Sultan Mehmed Khan. Ini adalah tanahku dan aku berhak membuat benteng di sini. Seluruh tanahku harus berada di bawah kekuasaanku 3 . Dalam percakapan ini memberikan gambaran mengenai keteguhan hati seorang Sultan dalam mempertahankan keyakinannya di mata orang lain. Dari petikan monolog tersebut dapat kita temukan sosok Sultan Mehmed II merupakan sosok yang memiliki keteguhan hati dalam memperjuangkan tanah yang ia cintai, terlebih ketika ia berusaha menegakan Bisyarah Rasullulah melalui pengepungan kota yang telah dijanjikan. Dan ini sudah sepatutnya 2 Monolog percakapan ini terdapat pada durasi 47:57 hinga durasi 48:35 3 Monolog percakapan ini dapat dilihat pada durasi 47:57 sampai durasi 48:35 75 menjadi sebuah karakter sorang pemimpin atau mujahid, di mana, sikap rela berkorban demi kepentingan rakyat dan agamanya yang senantiasa dihadirkan di dalam hatinya walau di dalam situasi seperti apapun. Sikap Sultan dalam adegan ini tercermin dalam Al-Qur’an, Surah Al-Anfal 8:60. Allah berfirman: ρ‘‰Ïãruρ Νßγs9 ¨Β ΟçF÷èsÜtGó™ ÏiΒ ;ο§θè ∅ÏΒuρ ÅÞtÍh‘ È≅ø‹y⇐ø9 šχθç7Ïδöè? ϵΠ¨ρ߉tã « öΝà2¨ρ߉tãuρ t̍yzuuρ ÏΒ óΟÎγÏΡρߊ Ÿω ãΝßγtΡθßϑn=÷ès? ª öΝßγßϑn=÷ètƒ 4 tΒuρ θàÏΖè? ÏΒ óx« † Îû È≅‹Î6y™ « ¤∃uθムöΝä3ö‹s9Î óΟçFΡruρ Ÿω šχθßϑn=ôàè? ∩∉⊃∪ Artinya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya dirugikan. Ayat di atas memberikan indikasi bahwasanya di dalam berjuang di jalan Allah, kita harus memiliki komitmen dan konsisten terhadap keyakinan dan prinsip, guna mendapatkan legitimasi dari semua orang. Dan Sultan Mehmed melalui dialognya di atas, mencoba mencerminkan ayat tersebut sesuai kemampuan dan kapasitas dirinya. Tanda lain yang dapat kita temukan pada adegan ini adalah bagaimana Sultan memiliki cita-cita untuk membangun sebuah benteng pengepungan. Diceritakan bahwa Sultan Mehmed II merupakan salah seorang Pemimpin yang telah di kabarkan Rasulullah melalui Hadist yang selama berabad-abad teah menginspirasi Kehalifahan Utsman tentang Pemimpin terbaik dan pasukan terbaik yang akan menjadi penakluk Konstantinopel. 76

2. Adegan Pengepungan Pertama dan Konflik Internal

Pada adegan selanjutnya, adalah Seperti apakah Penyerangsn yang dilakukan Sultan dan Konflik yang terjadi di internal kesultanan. Adegan ini berada pada durasi 01:27:49 dan berjalan sekitar 45 Menit. Setelah perjalanan panjang persiapan pengepungan dilakukan dan pembuatan meriam raksasa selesai dibuat, barulah sultan memerintahkan seluruh pasukanya untuk berangkat bersamanya melakukan pengepungan yang telah lama sultan nantikan. Di awal adegan tersebut memperlihatkan situasi banyaknya pasukan yang di ajak sultan untuk melakukan pengepungan, terlihat pasukan sultan yang menutupi bukit-bukit tinggi saat melakukan perjalanan, hingga sesampainya sultan di depan benteng terkuat Konstantinopel sultan di sambut langsung oleh kaisar Byzantium Konstantinopel. Adegan ini memperlihatkan negosiasi antara Sultan dan Constantine. Pada adegan ini sutradara mengunakan Medium Shoot dan teknik Kamera Eye Level sehingga penonton akan merasakan seolah-olah menjadi bagian didalam negosiasi tersebut. Kemudian dibelakang kedua kutub yang bertentangan diperlihatkan sebagian pasukan-pasukan yang siap bertempur dan memperjuangkan keyakinan di antara mereka, dari pakaian yang mereka pakai terlihat pertemuan dua kekuasaan yang mewakili Negara timur dan barat. Adegan ini memperlihatkan beberapa shot yang saling berkesinambungan antara Adegan satu dengan adegan lainya. 77 Tabel 3.4. Adegan Pengepungan pertama dan Konflik Internal Adegan Visualisasi Verbal dan Non Verbal Pemain Interpretasi Simbolik 1 Sultan Mehmed Dan Constant ine Pertemuan dua kekuasaan Byzantium constantinopel dan Utsmani Otoman 2 Meriam Raksasa Kebesaran Pasukan dan pesatnya teknologi pasukan Utsmani Turki sehingga dapat menciptakan meriam terbesar yang tidak pernah ada pada zaman itu, kengerian terjadi saat mendengar dentuman hulu ledak meriam tersebut. 3 Pasukan Muslim Otoman Pemakaman masal tanda banyaknya pasukan sultan yang gugur merupakan Kekalahan sultan pada kali pertama penyerangan. 78 4 Sultan Mehmed, Wazir dan Pasukan Kapal-kapal yang memuat logistik makanan yang terbakar,menjadikan pengepungan selama 40 hari sia-sia. terlihat sultan yang berada paling depan barisan kehilangan kendali atas amarahnya. 5 Prjurit Mental yang rapuh dan Kehilangan keyakinan atas pengepungan yang sia-sia. 6 Zaganos Pasha dan Halil Pasha Menunjukan Konflik Internal para Wazir dan rasa tidak aman berada dalam penyerangan yang sultan lakukan.