Adegan Pengepungan kedua dan Serangan Besar-besaran
88 Setelah shot berkhutbah pada pasukan selesai, kemudian shot
berpindah dengan editing cut to kepada wajah Sultan dengan tipe shot medium Close Up yang berfungsi untuk melihatkan objek secara dekat dan
memperjelas karakter dari objek yang diambil. Dalam adegan tersebut, diperlihatkan pula Sultan mengenakan baju jirah perang yang tebal untuk
melindungi tubuhnya dari serangan lawan, karena pada saat itu telah terjadi peperangan sebelumnya. Dan pelindung kepala cirri khas ke-Timuran yang
dikenakan Sultan Mehmed II, kemudian terlihat sultan mengepalkan tangan kanan berusaha menyemangati para pasukan yang sedang berdiri dihadapanya
dengan menyebut asma Allah, kemudian ia acungkan pedang sebagai simbol perlawan terhadap kedzoliman. Setelah adegan di atas, kemudian sutradara
melakukan perpindahan tempat dengan melakukan Cut Editing pada gambar mengunakan teknik kamera Medium Long Shoot. Terlihat sultan sedang
melaksanakan kewajiban salat, seting tempat pada saat itu terlihat cuaca di sore hari yang menandakan akan tenggelamnya matahari, terlihat Sultan
sedang mengimami pasukanya sebelum memulai serangan besar-besaran. Barulah kemudian adegan berpindah setting kamera dengan
menggunakan teknik kamera Long Shoot di sebuah lapangan yang memiliki latar belakang peralatan perang dan benteng-benteng buatan untuk mencapai
ketingian benteng yang akan ditembusnya. Pada adegan ini pemain jumlahnya cukup banyak yang coba memberikan gambaran bahwasanya saat itu
meggambarkan Bisyarah Rasullulah tentang sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan. diceritakan sultan melakukan pemilihan khusus pada pasukan yang
akan berangkat bersamanya untuk melakukan pengepungan Konstantinopel.
89 Selain mahir dalam peperangan sultan memilih pasukan yang taat beribadah
kepada Allah dan menjalankan sunah Rasulullah. Diperlihatkan pula pada saat itu cuaca sore hari yang ditandai dengan langit-langit gelap dan meguning
tanda akan tengelamnya matahari. Dalam adegan tersebut, tampak Sultan dan pasukanya sedang melaksanakan solat Maghrib.
Adegan serangan besar-besaran dimulai saat pemimpin regu dari pasukan pengali terowongan yang dapat menembus jalur bawah tanah menuju
benteng Konstantinopel melakukan bom bunuh diri untuk memastikan bahwa pekerjaanya itu tidak ada kesalahan lagi sperti sebelumnya yang pernah
dilakukan ketika puluhan anak buahnya terkurung di dalam lorong karena strateginya diketahui pasukan Konstantinopel dan menjadi korban, dalam
adegan ini dapat di intrpretasikan tentang pemimpin regu yang rela berkorban demi anak buahnya sehingga tidak terlalu banyak jumlah korban yang jatuh
kemudian dengan berjihad di jalan Allah ketua regu ini meledakan dirinya didalam lorong yang tepat pada Benteng pertahanan kota, sutradara membuat
adegan ini begitu singkat, tetapi dengan maksud dan tujuan yang jelas mengapa ia melakukan adegan bom bunuh diri di saat akan memulai
penyerangan besar. Kemudian shoot berpindah dengan editing Cut to pada layar terlihat benteng yang dihancurkan akibat aksi bom yang diledakan oleh
regu penggali terowongan. Adegan ini divisualisasikan dengan beberapa tenik Editing saat benteng hancur dengan efek Editing yang seolah terlihat nyata
Kemudian pada adegan selanjutnya dengan wajah penuh keyakinan penyerangan besar-besaran dimulai ketika sultan mehmed melihat sebagian
benteng yang kokoh itu hancur karena bom yang disebabkan regu pengali
90 terowongan, kemudian sultan memerintahkan meriam raksasa untuk segera di
tembakan kearah yang sama, dan membuat benteng Kota konstantinopel hancur. Adegan tercermin dalam fiman Allah SWT dalam Surat Al-Hasyr
59:2
þθ‘Ζsßuρ Οßγ¯Ρr
óΟßγçGyèÏΡ¨Β ΝåκçΞθÝÁãm
zÏiΒ «
ãΝßγ9s?rsù ª
ôÏΒ ß]ø‹ym
óΟs9 θç7Å¡tGøts†
t∃x‹suρ ’Îû
ãΝÍκÍ5θè=è |=ôã”9
4 tβθçÌøƒä†
ΝåκsEθã‹ç öΝÍκ‰Ï‰÷ƒrÎ
“ω÷ƒruρ tÏΖÏΒ÷σßϑø9
ρçÉ9tFôãsù ’Íρé¯≈tƒ
Ì≈|ÁöF{ ∩⊄∪
Artinya: dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari siksa Allah; Maka Allah mendatangkan
kepada mereka hukuman dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan
rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah Kejadian itu untuk menjadi pelajaran, Hai orang-
orang yang mempunyai wawasan.
Terlihat sultan yang menunggangi kuda dan beberapa atribut perang seperti panji-panji di sekelilingnya mengantarkan sultan untuk segera
menyerang benteng yang telah hancur lebur. Dalam penyerangan ini, sutradara memunculkan setidaknya tiga pemain di dalam farme, yaitu Sultan, pengawal,
dan satu lagi pemain yang tampak pasif.
91
Tabel 5.4. Ikon,Indeks dan Simbol
Dalam Adegan Pengepungan Kedua dan Serangan Besar Ikon
Ikon dalam adegan ini adalah kehancurn tembok yang digambarkan dan sultan menjadi ikon atas keyakinannya menbobol Benteng
Pertahanan Kota dan Panji-panji dengan tulisan dua kalimat syahadat. Selain itu, kondisi alam yang dialami Sultan, memiliki
kesamaan dengan cerita asli.
Indeks
Indeks dalam adegan ini antara lain, kata-kata Sultan pada saat berkhutbah yang diucapkan dengan nada tinggi sebagai bentuk
penyemangat. Perintah Sultan untuk mengarahkan pasukannya harus memiliki keyakinan iman yang mengisyaratkan Sultan dan
pasukanya adalah sebaik-baiknya pasukan dan sebik-baiknya pemimpin yang dikatakan Rasullulah SAW.
Simbol Melaksanakan Salat sebelum berperang sebagai simbol keimanan
dan penyerangan besar-besaran akan dilakukan. Kapal kapal Yang diangkut melalu jalan darat pada tabel… menyimbolkan kegigihan
pasukan.
Tabel 6.4. Adegan Pengepungan kedua dan Serangan besar-besaran
Adegan Visualisasi Verbal dan Non Verbal
Pemain Interpretasi Simbolik
1 Pasukan
Sultan Mehmed
Semangat prajurit
untuk merebut
kemenangan sehingga melakukan hal yang
tiidak pernah
dilakukan pasukan manapun pada saat
itu.
92
2 Pasukan
Sultan Mehmed
Kapal yang melintasi lembah menjadikan strategi perang
Sultan Mehmed II yang tidak dapat
diperkirakan oleh
pasukan konstantinopel.
3 Pasukan
Muslim Otoman
Banyaknya jumlah pasukan muslim dalam pegepungan
Konstantinopel
4 Sultan
Mehmed, Halil
Pasha, dan
Syaikh samsudin
Memiliki keyakinan penuh pada pasukan yang telah
disiapkan atas kota yang telah dijanjikan
93
5 Sultan
Mehmed dan Para
Wazir Simbol dari Keyakinan atas
kemenangan kaum Muslim tidak lain ditentukan pada
kualitas ibadah mereka.
6 Sultan
Mehmed, Wazir
dan Pasukan
Perilaku yang
dapat mendekatkan
diri kepada
Allah SWT yang memegang kunci kemenangan
7 Wazir
dan Pasukan
Akan memulai
serangan besar-besaran dan berjihad di
jalan Allah
setelah menggugurkan
kewajiban sebagai seorang Muslim yang
ta’at.
94
8 Pasukan
pengali lorong
Berjihad di
jalan Allah
pasukan penggali tanah ini melakukan bom bunuh diri
agar memastikan pekerjaanya tidak di gagalkan pasukan
Konstantiopel.
9 visual
benteng Tanda dari kehancuran kota
Konstantiopel yang memiliki iman pada tembok kotanya.
10 Sultan
dan pasukan
Perintah Sultan
atau Pemimpin
dalam Islam
merupakan cerminan
dari perintah Allah Swt. Dalam
adegan ini
sultan memerintahkan penyerangan
besar-besaran untuk
menghancurkan benteng
Konstantiopel.
95