5
aspek teknis dalam sebuah produksi film. Ada empat elemen yang mendukung unsur sinematik, diantaranya yaitu:
ise-en-scene Dapat dikatakam sebagai mata kamera, karena ia meliputi
segala hal yang ada di depan kamera. ise-en-scene memiliki empat elemen pokok yaitu, seting atau latar, tata cahaya, kostum dan make-
up, dan akting atau pergerakan pemain 2 Sinematografi
Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan antara kamera dengan obyek yang akan di ambil
gambarnya. 3 Editing
Proses penyatuan dan pemberian efek pada sebuah gambar shot ke gambar shot lainnya.
4 Suara Segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indera
pendengaran.
3. Jenis-Jenis Dan Klasifikasi Film a. Jenis Film
Film memiliki beberapa jenis penyampaian pesan dan penyampain makana itu semua tergantung seperti apa cara penyampaian yang akan di
buat. Pratista membagi film menjadi tiga jenis yakni: film dokumenter, film fiksi, dan film eksperimental.
Pembagian ini didasarkan atas cara penyampainya yaitu , naratif cerita dan non-naratif non cerita. Film fiksi memiliki struktur naratif
6
yang jelas, sementara film documenter dan eksperimental tidak memiliki struktur narasi yang jelas.
Berikut ini penjelasan deskripsinya: Film Dokumenter
Film dokumenter berhubungan dengan orang-ornang, tokoh, peristiwa dan lokasi yang nyata. Film dokumenter tidak menciptakan
suatu peristiwa atau kejadian namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi atau otentik. Film dokumenter juga tidak
memiliki tokoh antagonis maupun protagonis. 2 Film Fiksi
Film fiksi terikat oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi sering menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata serta memiliki
konsep pengadegan yang telah di rancang sejak awal. Struktur film biasanya terikat dengan kausalitas. Cerita juga biasanya memiliki
karakter penokoohan seperti antagonis dan protagonis, jelas sangat bertolak belakang dengan jenis film dokumenter.
3 Film Eksperimental Film eksperimental merupakan jenis film yang sangat berbeda
dengan dua jenis film lainnya. Film eksperimental tidak memiliki plot namun tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh
insting subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Film-film eksperimental umumnya berbentuk abstrak
dan tidak mudah dipahami. Hal ini disebabkan karena mereka menggunakan simbol-simbol personal yang mereka ciptakan sendiri.
b. Klasifikasi Film
7
Sebelumya kita telah membagi film menjadi tiga jenis yaitu film dokumenter, film fiksi dan film eksperimental. Pembagian tersebut bisa
dikatakan klasifikasi film paling umum. Sebenarnya banyak metode yang bisa kita gunakan untuk meng-klasifikasi sebuah film dimulai dengan cara
proses produksinya, distribusinya, aktor-aktris favorit, sutradara favorit, bahkan berdasarkan penulis novel.
Namun ada metode yang paling mudah dan sering digunakan untuk mengklasifikasi film yakni berdasarkan genre. Genre secara umum
membagi film berdasarkan jenis dan latar ceritanya. Istilah genre berasal dari bahasa Perancis yang bermakna “bentuk” atau “tipe”. Pada dasarnya
istilah genre mengacu pada istilah Biologi yakni, genus yaitu sebuah tingkatan klasifikasi untuk flora dan fauna yang tingkatannya berada di atas
spesies. Dalam film, genre merupakan jenis dari sekelompok film yang
mempunyai karakter atau pola sama khas seperti setting, isi dan subyek cerita. Dari klasifikasi tersebut lahirlah genre-genre populer seperti aksi,
petualangan, drama, komedi, horor, film noir, roman dan sebagainya. Genre tentunya berfungsi untuk memudahkan klasifikasi sebuah
film, dan genre juga membantu kita memilah film-film yang telah diproduksi sesuai dengan spesifikasinya. Selain itu fungsi genre membantu
penonton untuk tidak salah memilih film apa yang akan disaksikannya nanti.
Macam genre bisa mencapai ratusan dan bervariasi, sebagai catatan setiap film yang diproduksi kebanyakan film itu menggunakan kombinasi
dari beberapa genre sekaligus, kombinasi genre ini sering diistilahkan