Tinjauan Pustaka Semiotika Kepemimpinan Muhammad Fatih Dalam Film Battle Of Empires Fetih 1453

฀฀ ฀A฀ I : Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Masalah dan Fokus Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan. ฀A฀ II : Landasan Teori, yang meliputi tinjauan umum film yang berisi seputar konsep film sebagai media komunikasi massa, definisi, unsur film, strukrur film, jenis dan klasifikasi film. Tinjauan umum semiotika yang meliputi konsep dasar semiotika, semiotika dalam film, semiotika Roland Barthes, definisi, pengertian Kepemimpinan dan konsep Kepemimpinan dalam pandangan Islam. ฀A฀ III : Gambaran umum film Fetih 1453, tentang sutradara film, serta profil pemain dan kru produksi film Fetih 1453 ฀A฀ IV : Analisis Semiotika Kepemimpinan Sultan Muhammad Al- Fatih dalam film Fetih 1453, dikorelasikan dengan pandangan Islam terhadap Nilai-nilai Kepemimpinan, serta pesan yang ingin disampaikan melalui film tersebut. ฀A฀ V : Kesimpulan dan Saran. ฀2 ฀A฀ II KERANGKA TEORITIS

A. Tinjauan Umum Film 1. Definisi

Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan film dengan berbagai macam pemikiranya. Menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A, film merupakan kumpulan dari beberapa gambar yang berada di dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensaproyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu menjadi hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan daya tarik tersendiri. Lain halnya, menurut Askurai baskin, film merupakan salah satu bentuk media komunikasi masa dari berbagai macam teknologi dan berbagai unsur-unsur kesenian. Film jelas berbeda dengan seni sastra, seni lukis, atau seni memahat. Seni film sangat mengandalkan teknologi sebagai bahan baku untuk memperoduksi maupun ekshibisi kehadapan penontonnya. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia KBI, film didefinisikan sebagai selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif yang akan dibuat potret atu untuk tempat gambar positif yang akan dimainkan di bioskop gambar hidup. Pada saat ini film telah menjadi media bertutur manusia, sebeuah alat komunikasi, menyampaikan kisah. Jika sebelumnya bercerita dilakukan dengan lisan, lalu tulisan, kini muncul satu media lagi dengan gambar