42
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang biasanya digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti berperan sebagai instrumen Sugiyono, 2009. Pada penelitian ini ingin menganalisis
ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015. Ketidaktepatan pelaksanaan
risk assessment dianalisis dengan menggunakan teknik Management Oversight and Risk Tree MORT dan difokuskan pada cabang Task Spesific
Risk Assessment LTA.
B. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari hingga
September tahun 2015.
C. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan informan
dengan pertimbangan tertentu yakni informan dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah peneliti menjelajahi obyek
atau situasi sosial yang sedang diteliti Sugiyono, 2009. Informan penelitian dipilih berdasarkan suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan ciri-ciri informan yang sudah diketahui sebelumnya. Pada penelitian ini ada beberapa kategori informan penelitian yang harus terpenuhi
agar informasi didapatkan bervariasi yaitu:
1. Informan Utama
Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam objek yang diteliti, dalam penelitian ini Informan utama yang diplih untuk
wawancara adalah Sekertaris K3LMP dan staf K3LMP.
2. Informan Pendukung
Informan pendukung dalam penelitian ini adalah Kepala Proyek, safety koordinator, dan pekerja. Hal ini dapat memberikan telaah secara
mendalam mengenai pelaksanaan risk assessment di Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan.
Tabel 4. 1 Informan Penelitian
No. Kategori
Informan Jabatan
Jumlah Informan
1. Informan Utama
Sekertaris K3LMP 1
Staf K3LMP 2
2. Informan
Pendukung
Kepala Proyek 1
Safety Koordinator 1
Pekerja Besi 1
Pekerja Kayu 1
Pekerja Coran 1
Tabel 4. 2 Triangulasi Sumber
No. Data
Informan Sekertaris
K3LMP Kepala
Proyek Staf
K3LMP Safety
Koordina tor
Pekerja 1.
Cabang Task Spesific Risk Analysis LTA
– Cabang Knowledge LTA a
Cabang Use of Workers Suggestion Input LTA
-
b
Cabang Technical Information System LTA
-
– Cabang Execution LTA
-
c Cabang Time LTA
- -
-
d Cabang Budget LTA
-
- -
e Cabang Scope LTA
-
- -
f Cabang Analytical Skill LTA
-
g Cabang Hazard
Identification LTA
- -
- -
h Cabang Hazard
Prioritisation LTA
- -
- -
2. Cabang Recommended Risk Controls LTA
i Cabang Clarity LTA
-
-
j Cabang Compatibility LTA
- -
-
k Cabang Testing of Control
LTA
-
- -
l Cabang Directive LTA
-
-
m Cabang Availability LTA
-
n Cabang Adaptability LTA
-
-
o Cabang Use Not Mandatory
-
-
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan pedoman wawancara, lembar
observasi, dokumen terkait, alat perekam suara, kamera, laptop dan alat tulis.
E. Pengumpulan Data
Data penelitian ini didapatkan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder.
1. Data primer didapatkan dengan cara observasi dan wawancara pihak-
pihak terkait. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu Moleong, 2007. Wawancara menggunakan pedoman wawancara dari teknik MORT cabang Task Spesific Risk Assessment
LTA yang ditujukan kepada informan yang telah ditetapkan. Observasi merupakan pengamatan yang didasarkan atas pengalaman
secara langsung Moleong, 2007. Proses observasi menggunakan lembar observasi dan didukung dengan kamera. Selain itu, didukung
dengan peralatan seperti alat perekam dan alat tulis. 2.
Sedangkan data sekunder didapatkan dari telaah dokumen perusahaan seperti:
1. Kebijakan risk assessment
2. Form risk assessment
3. Lembar inspeksi
4. Anggaran dana
5. Daftar pengendalian risiko
6. Risalah pertemuan
7. Metode kerja
8. Form Hazard Identification
9. Hasil risk assessment
10. Form bukti pelanggaran
11. Lembar penerimaan dokumen
12. Instruksi Kerja
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi data membandingkan dan
mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data Moleong, 2007.
Tabel 4. 3 Triangulasi Teknik
No Data
Sumber Data Wawancara
Observasi Telaah Dokumen
1. Cabang
Task Spesific Risk Analysis LTA
– Cabang Knowledge LTA a
Use of Workers’ Suggestion and Input LTA
6 b Technical Information System
LTA
6
– Cabang Execution LTA c
Time LTA
- 1,9
d Budget LTA
- 4
e Scope LTA
1,2,9 f
Analytical Skill LTA
- 1,9
g Hazard Identification LTA
- 1,7,8
No Data
Sumber Data Wawancara
Observasi Telaah Dokumen
H Hazard Prioritisation LTA
- 1,9
2. Cabang
Recommended Risk Controls LTA
i Clarity LTA
-
1,2,5 j
Compatibility LTA
- 1,2,4
k Testing of Control LTA
- 2,9
l Directive LTA
2,5,10,12 m Availability LTA
4,11 n Adaptability LTA
9 o Use Not Mandatory
1,3,10
F. Analisis Data dan Pengolahan Data
Analisis data
adalah proses
mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola dan kategori. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis atau kajian isi. Teknik kajian isi digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan
karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis Moleong, 2007. Sesuai dengan penjelasan teknik analisis data kualitatif yaitu analisis
isi, semua data yang sudah diperoleh selanjutnya dinarasikan dan disusun kedalam transkrip untuk kemudian dibuat matriksnya.
Pengolahan data yang dilakukan dengan mengumpulkan semua data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan telaah dokumen. Kemudian
data yang terkumpul disusun dalam bentuk transkrip data. Data yang telah disusun dikategorikan sesuai kode dalam cabang Task Spesific Risk
Assessment LTA dari pohon Management Oversight and Risk Tree MORT. Analisis data dan interpretasi data mengikuti cabang Task Spesific Risk
Analysis LTA dan Recommended Risk Controls LTA, sehingga dapat diketahui
penyebab ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015. Seluruh data yang
diperoleh disajikan dalam bentuk narasi dan dilengkapi dengan matriks serta pohon MORT.
G. Penyajian Data