Kecelakaan Kerja Konstruksi Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja

1. Kecelakaan Kerja Konstruksi

Menurut Permen PU Nomor 05PRTM2014, pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan danatau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup bangunan gedung, bangunan sipil, instalasi mekanikal dan elektrikal serta jasa pelaksanaan lainnya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain dalam jangka waktu tertentu. Kecelakaan kerja konstruksi merupakan kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja pada seluruh kegiatan dalam pekerjaan konstruksi baik dalam rangkaian kegiatan perencanaan danatau pelaksanaan beserta pengawasan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang disingkat K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.

2. Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja

Faktor - faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tenaga kerja adalah kelemahan sistem manajemen K3, kondisi – kondisi yang membahayakan yang berhubungan dengan pekerjaan seperti penempatan mesin dan bahan – bahan yang mengganggu, lingkungan pekerjaan yang kurang mendukung, proses, sifat pekerjaan dan cara kerja. Selain itu, tindakan yang membahayakan seperti kurangnya pengetahuan keterampilan pelaksana, cacat tubuh yang tidak kentara, keletihan dan kelesuan, serta sikap dan tingkah laku yang tidak sempurna juga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja Srijayanti dkk., 2013. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tenaga kerja adalah kelemahan sistem manajemen K3 Srijayanti dkk., 2013. Manajemen risiko merupakan elemen sentral dari manajemen K3 yang diibaratkan sebagai mata uang dengan dua sisi. Jika tidak ada bahaya dan risiko, maka upaya K3 tidak diperlukan dan sebaliknya manajemen K3 diperlukan sebagai antisipasi terhadap adanya bahaya dan risiko Ramli, 2010. a. Bahaya Bahaya adalah segala sesuatu atau kondisi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau membahayakan kesehatan atau sumber potensial yang dapat merusak energi Taylor, 2004. Banyak definisi mengenai bahaya, namun istilah ini akan menjadi sangat umum saat dibicarakan pada keselamatan dan kesehatan ditempat kerja dimana suatu bahaya hazard bisa menjadi sumber dari potensi kerusakan, gangguan efek kesehatan yang mempengaruhi sesuatu atau seseorang di bawah kondisi-kondisi tertentu dtempat kerja workplace CCOHS, 2009. Keberadaan bahaya dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan atau insiden yang membawa dampak terhadap manusia, peralatan, material dan lingkungan Ramli, 2010. b. Risiko Risiko adalah kemungkinan atau peluang terjadinya sesuatu yang dapat menimbulkan suatu dampak dari suatu sasaran, risiko diukur berdasarkan adanya kemungkinan terjadinya suatu kasus atau konsekuensi yang dapat ditimbulkannya ASNZS 4360, 2004. Risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan suatu cidera atau sakit penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut OHSAS 18001, 2007. Risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, risiko dalam organisasi sangat beragam sesuai dengan sifat, lingkup, skala, dan jenis kegiatannya. Risiko juga menggambarkan besarnya potensi bahaya untuk dapat menimbulkan insiden atau cidera pada manusia yang ditentukan oleh kemungkinan dan keparahan yang diakibatkannya, sehingga diperlukan manajemen risiko sebagai bentuk pengelolaan manajemen K3 yang baik Ramli, 2010

C. Teori Penyebab Kecelakaan Kerja