Task Spesific Risk Assessment Not Performed Task Spesific Risk Assessment LTA

a. Task Spesific Risk Assessment Not Performed

Pada cabang Task Spesific Risk Assessment Not Performed membahas tentang risk assessment yang. Permasalahan dapat timbul jika penilaian risiko tidak dilakukan pada pekerjaan yang memiliki risiko tinggi. Bagan 2. 4 Cabang Task Spesific Risk Assessment Not Performed 1 Task Analysis Not Required Cabang ini merupakan cabang pertama pada lapisan Supervision and Stuff Peformance LTA dengan kode e1. Cabang ini akan membahas apakaah perusahaan mewajibkan pelaksanaan pre-job analysis pada setiap pekerjaan. 2 Task Analysis LTA Cabang ini merupakan cabang kedua pada lapis Supervision and Stuff Peformance LTA dengan kode e2. Jika perusahaan mewajibkan pre-job analysis maka cabang ini akan membahas ketepatan job analysis yang ditinjau dari identifikasi bahaya pada setiap langkah proses kerja. 3 Task Analysis Not Made Cabang ini merupakan cabang ketiga pada lapis kelima Supervision and Stuff Peformance LTA dengan kode e3. Pada cabang Task Analysis Not Made terdapat empat cabang lagi yang wajib dipertimbangkan sebagai penyebab kegagalan pre-job analysis, yakni: a Authority LTA Cabang ini merupakan cabang pertama yang menjurus bahwa kelemahan risk assessment disebabkan oleh ketidakahlian analisis menganalisis sebuah pekerjaan. b Budget LTA Cabang ini merupakan cabang kedua yang menekankan pada aspek pembiayaan untuk pelaksanaan risk assessment. c Time LTA Cabang ini merupakan cabang yang membahas tentang permasalahan waktu untuk pelaksanaan risk assessment. d Supervisor Judgement LTA Cabang ini merupakan cabang keempat yang membahas tentang ketidaktepatan supervisor mengambil keputusan dalam pelaksanaan pre-job analysis.

b. Task Spesific Risk Assessment LTA

Cabang Task Spesific Risk Assessment LTA merupakan cabang yang akan menjadi fokus analisis untuk mengetahui penyebab ketidaktepatan pada pelaksanaan risk assessment. Berikut merupakan cabang dari Task Spesific Risk Assessment: 1 Task Spesific Risk Analysis LTA Cabang dengan kode D10 ini mempertimbangkan kualitas analisis risiko pekerjaan yang sudah dilakukan. a Knowledge LTA Cabang dengan kode E4 ini mempertimbangkan pengetahuan yang memadai tersedia untuk analisis risiko. i. Use of Workers’ Suggestion and Inputs LTA Cabang dengan kode F5 ini mempertimbangkan saran dan input pekerja yang memadai digunakan dalam analisis risiko. ii. Technical Information Systems LTA Cabang dengan kode F6 ini mempertimbangkan analisis risiko pekerjaan cukup didukung oleh sistem informasi teknis. b Execution LTA Cabang dengan kode E5 ini mempertimbangkan hal-hal yang memengaruhi kualitas analisis risiko. iii. Time LTA Cabang dengan kode F7 ini mempertimbangkan waktu yang cukup untuk melakukan analisis risiko. iv. Budget LTA Cabang dengan kode F8 ini mempertimbangkan anggaran yang memadai untuk melakukan analisis risiko. v. Scope Cabang dengan kode F9 ini mempertimbangkan ruang lingkup dan detail dari analisis risiko pekerjaan yang cukup untuk mencakup semua risiko yang terkait dengan pekerjaan proses tersebut. vi. Analytical Skill LTA Cabang dengan kode F10 ini mempertimbangkan pengalaman dan keterampilan para pengawas dan peserta lain yang memadai untuk menyelesaikan penilaian risiko pekerjaan yang diperlukan. vii. Hazard Selection LTA Cabang dengan kode F11 ini menganggap bahaya yang tidak dicantumkan memicu masalah. Temuan bahaya sangat penting untuk kecukupan analisis risiko. - Hazard Identification LTA Cabang dengan kode G1 ini mempertimbangkan kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya. - Hazard Prioritisation LTA Cabang dengan kode G2 ini mempertimbangkan metode yang digunakan dalam memprioritaskan bahaya yang telah diidentifikasi.

2. Recommended Risk Control LTA