melaksanakan risk assessment dengan adanya prosedur Penilaian Risiko Risk Assessment dengan nomor dokumen PW-K3LMP-01, serta hasil risk
assessment dengan nomor dokumen PW-K3LMP-01-01. Pelaksanaan risk assessment Proyek Cibis Tower 9 PT Waskita Karya diketahui tidak
dilakukan di waktu yang tepat, belum sesuai alur proses penilaian risiko, ketidaktepatan juga meliputi revisi dokumen, identifikasi bahaya serta tidak
dikomunikasikannya hasil penilaian risiko pada pekerja atau karyawan lain termasuk pimpinan.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan analisis pelaksanaan risk assessment pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta
Selatan PT Waskita Karya Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diketahui bahwa PT Waskita Karya pada tahun 2013 kasus kecelakaan kerja meningkat sebanyak 7 kali serta terdapat
19 kecelakaan pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan sejak September 2014 sampai dengan akhir Juli 2015. Untuk mencegah agar kecelakaan
tersebut tidak terjadi PT Waskita Karya melakukan risk assessment. Pelaksanaan Risk Assessment dibuktikan dengan adanya prosedur Penilaian
Risiko Risk Assessment dengan nomor dokumen PW-K3LMP-01 akan tetapi diketahui pelaksanaan Risk Assessment tidak dilakukan dengan tepat,
baik dari segi waktu, alur proses, revisi, pengumpulan informasi serta komunikasi kepada pekerja. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan analisis
pelaksanaan risk assessment dengan Task Spesific Risk Assessment pada
Teknik MORT pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya Tahun 2015.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana mengetahui gambaran umum PT Waskita Karya dan Proyek
Cibis Tower 9 Jakarta Selatan Tahun 2015? 2.
Bagaimana pelaksanaan risk assessment pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015?
3. Apakah yang menyebabkan ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment
dari cabang Task Spesific Risk Analysis LTA pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015?
4. Apakah yang menyebabkan ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment
dari cabang Recommended Risk Controls LTA pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015?
5. Bagaimana gambaran pohon MORT pelaksanaan risk assessment pada
Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis pelaksanaan risk assessment pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran umum PT Waskita Karya dan Proyek
Cibis Tower 9 Jakarta Selatan Tahun 2015. b.
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan risk assessment pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015.
c. Untuk mengetahui penyebab ketidaktepatan pelaksanaan risk
assessment dari cabang Task Spesific Risk Analysis LTA pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015.
d. Untuk mengetahui penyebab ketidaktepatan pelaksanaan risk
assessment dari cabang Recommended Risk Controls LTA pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015.
e. Untuk mengetahui gambaran pohon MORT pelaksanaan risk
assessment pada Proyek Cibis Tower 9 Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi tambahan untuk civitas akademik program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini sebagai sarana dalam mengembangkan keilmuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, khususnya mengenai pelaksanaan risk assessment pada kegiatan konstruksi.
2. Bagi Proyek Cibis dan PT Waskita Karya
Hasil penelitian dapat menjadi informasi dan rekomendasi untuk perusahaan dan mitra kerja sebagai bahan pertimbangan untuk
memperbaiki pelaksanaan risk assessment pada kegiatan konstruksi PT Waskita Karya.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana meningkatkan kompetensi peneliti dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
khususnya mengenai pelaksanaan risk assessment pada kegiatan konstruksi. Bagi penelitian selanjutnya dapat menjadi referensi untuk
meneliti risk assessment pada cabang Task spesific not performed yang tidak digunakan dalam penelitian ini, selain itu juga dapat dilakukan
penelitian terkait penyebab kecelakaan kerja dengan teori yang sama yakni MORT pada cabang lainnya.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif untuk mengetahui penyebab ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment pada Proyek Cibis Tower 9
Jakarta Selatan PT Waskita Karya tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Februari tahun 2015 sampai dengan September tahun 2015.
Data penelitian didapatkan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan observasi dan wawancara
informan, sedangkan data sekunder didapatkan dengan cara telaah dokumen terkait risk assessment. Penyebab ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment
dianalisis dengan menggunakan teknik Management Oversight and Risk Tree MORT pada cabang Task Spesific Risk Assessment.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 menurut PP RI No. 50 Tahun 2012 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sebagai segala daya dan upaya serta pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, mengurangi, dan menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan dampaknya melalui langkah-langkah identifikasi, analisa, dan pengendalian bahaya dengan menerapkan sistem pengendalian
bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang-undangan tentang keselamatan dan kesehatan kerja Depnaker, 2005.
B. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu insiden yang menyebabkan cidera, sakit penyakit atau kematian OHSAS 18001, 2007. Kecelakaan kerja merupakan
kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui Menakertrans,
2012.