Desain Penelitian METODE PENELITIAN

41 kepada subjek. Peneliti melakukan tindakan intervensi yang terbagi dalam 7 pertemuan, di mana setiap pertemuan pada pelaksanaan intervensi adalah selama 60 menit. Hal itu bertujuan agar anak tunagrahita kategori sedang dapat menyerap informasi yang dilakukan secara berulang-ulang. Adapun langkah-langkah pelaksanaan intervensi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal 1 Peneliti mempersiapkan dan mengkondisikan ruang kelas agar nyaman dan dapat leluasa digunakan untuk bermain. Peneliti memindahkan meja dan kursi ke pinggir kelas agar anak dapat leluasa bermain bola warna. 2 Peneliti mengucapkan salam dan membimbing subyek untuk ber’doa sebelum memulai pelajaran. 3 Peneliti menunjukkan dan menjelaskan cara menggunakan alat- alat yang digunakan untuk bermain bola warna kepada siswa. b. Kegiatan Inti 1 Siswa melakukan pemanasan dengan membuat gerakan pada telapak tangan yaitu dengan membuka dan menutup telapak tangan. 2 Siswa bersama peneliti bersama-sama melakukan kegiatan bermain bola warna yaitu dengan mengenalkan warna pada setiap bola dan menyebutkan warna setiap bola, serta mengklasifikasikan bola sesuai warnanya. 42 3 Siswa melakukan kembali kegiatan bermain bola warna yang dilakukan dengan intruksi peneliti, namun dalam pelaksanaan siswa melakukannya sendiri tanpa bantuan peneliti. 4 Peneliti melakukan pengamatan perilaku dan mencatat perkembangan anak selama intervensi. c. Kegiatan Penutup Setelah kegiatan inti selesai, peneliti melakukan evaluasi pada setiap akhir permainan. Dari perlakuan yang sudah terlaksana, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan bagaimana peningkatan kemampuan memahami konsep warna dasar anak. 3. A2 Baseline-2 Baseline-2 merupakan kegiatan pengulangan baseline-1 yang dimaksudkan sebagai evaluasi guna melihat pengaruh pemberian treatment kegiatan bermain bola warna terhadap kemampuan memahami konsep warna dasar siswa. Pada baseline-2 ini, tes diberikan kembali untuk mengukur kemampuan memahami konsep warna dasar subyek setelah diberikannya intervensi. Pengukuran melalui tes tersebut dilakukan sebanyak tiga kali. Dalam baseline-2 ini peneliti sudah tidak melakukan perlakuan, peneliti hanya mengamati siswa dan mencatat hasil pekerjaan siswa, sehingga peneliti dapat mengetahui perubahan ataupun perkembangan yang terjadi antara baseline-1 sebelum diberikan perlakuan dengan hasil sesudah diberikan intervensi. 43

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SLB N 1 Yogyakarta, sekolah ini beralamat di Jalan Bintaran Tengah Nomor 3 Yogyakarta. Adapun pertimbangan peneliti dalam menentukan lokasi penelitian ini adalah a. Di SLB N 1 Yogyakarta ini terdapat anak tunagrahita sedang yang mengalami keterbatasan dalam memahami konsep warna dasar. b. Sebelumnya media bola warna yang digunakan terbatas dan kurang bervariatif dalam aktivitas pembelajaran konsep warna dasar. Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih 1 bulan 4 minggu dengan alokasi waktu sebagai berikut: Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian

D. Setting Penelitian

Setting yang digunakan dalam penelitian ini adalah di dalam ruang kelas yang digunakan untuk belajar anak tunagrahita kategori sedang kelas III C1 di SLB N 1 Yogyakarta. Setting di dalam kelas ini digunakan untuk memperoleh data tentang keefektifan pembelajaran dengan media bola warna terhadap kemampuan memahami warna dasar pada anak tunagrahita kategori Waktu Penelitian Bulan Penelitian Kegiatan Penelitian Minggu II Maret Melaksanakan observasi kemampuan memahami konsep warna dasar Baseline-1 Minggu III Maret Melaksanakan tretmen intervensi perlakuan dan pengukuran perlakuan Minggu IV Maret Melaksanakan tretmen intervensi perlakuan dan pengukuran perlakuan Minggu V Maret - April Melakukan observasi kemampuan memahami konsep warna dasar setelah perlakuan Baseline-2 44 sedang kelas III SDLB di SLB N 1 Yogyakarta. Alasan pelaksanaan menggunakan media bola di ruang kelas karena dalam pelaksanaan menggunakan media bola warna tersebut dapat dilakukan di ruang kelas.

E. Subyek Penelitian

Menurut Suharmini Arikunto 2005: 90 “subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada subyek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti”. Penelitian ini menggunakan teknik dalam menentukan subjek penelitian yaitu secara purposive. Purposive adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2011: 96. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengambil satu subyek siswa tunagrahita kategori sedang kelas III SDLB di SLB N 1 Yogyakarta. Adapun penetapan subyek penelitian ini didasarkan atas beberapa kriteria yang digunakan dalam menentukan subyek penelitian, diantaranya: 1. Subyek penelitian merupakan siswa tunagrahita kategori sedang kelas III SDLB di SLB N 1 Yogyakarta. 2. Subyek mengalami kesulitan dalam memahami konsep warna dasar. 3. Subyek memiliki kemampuan dalam menyamakan benda sesuai dengan warnanya. 45

F. Variabel Penelitian

Penelitian dengan eksperimen subjek tunggal mengenai keefektifan pembelajaran dengan media bola warna terhadap kemampuan memahami konsep warna dasar pada anak tunagrahita kategori sedang kelas III SDLB di SLB N 1 Yogyakarta, terdapat dua variabel penelitian yang akan menjadi objek penelitian dan sumber penelitian. Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2007: 61. Menurut Juang Sunanto 2006: 12 fungsi hubungan variabel dalam penelitian eksperimen sekurang-kurangnya dibedakan menjadi variabel bebas dan terikat. Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas dalam penelitian subjek tunggal dikenal dengan nama intervensi atau perlakuan yakni: pembelajaran dengan media bola warna. 2. Variabel terikat dalam penelitian subjek tunggal dikenal dengan nama target behavior atau perilaku sasaran yakni: kemampuan memahami konsep warna dasar.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan sebanyak- banyaknya.Maka dapat diketahui bahwa setiap penelitian perlu adanya suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mendapatkan hasil optimal. Teknik 46 pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti disesuaikan dengan tujuan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 220 mengemukakan bahwa observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan, dimana peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan dan terlibat dalam kegiatan subyek yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi dilakukan untuk mengetahui perilaku atau sikap siswa dalam pembelajaran konsep warna dasar yang menggunakan media bola warna. 2. Tes Kemampuan Memahami Konsep Warna Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 150 Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan berupa tes perbuatan untuk mengukur kemampuan memahami konsep warna dasar. Hasil tes digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu keefektifan media bola warna selama pelaksanaan intervensi terhadap kemampuan memahami konsep warna dasar. Adapun tes kemampuan memahami konsep warna dasar tersebut mencakup aspek