Deskripsi Pelaksa Deskripsi Data yang Berkaitan dengan Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar
67 dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
Tabel 6. Data Hasil Subjek RLP dalam Tes Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar pada Intervensi ke-1
Intervensi ke- 1
Target Waktu
menit star-stop
Skor Frekuensi
Kesalahan Ketercapaian
Kemampuan memahami
konsep warna dasar
08.45 - 08.53
4 6
40
b. Intervensi ke-2 Pelaksanaan intervensi ke-2 dilakukan pada tanggal 17 Maret
2015. Materi yang diajarkan pada intervensi ke-2 ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan intervensi ke-1 akan tetapi lebih
difokuskan pada warna merah. Pembelajaran diawali dengan berdoa terlebih dahulu setelah itu peneliti mengingatkan kembali tentang
kegiatan permainan menggunakan media bola warna dengan menanyakan kegiatan yang dilakukan kemarin dengan menggunakan
media bola warna. Permainan dimulai dengan melakukan pemanasan terlebih
dahulu dengan membuat gerakan pada telapak tangan yaitu dengan membuka dan menutup telapak tangan. Hal itu, dilakukan agar tangan
subjek tidak mengalami kekakuan saat melakukan permainan bola warna. Selanjutnya peneliti meminta subjek untuk menyebutkan warna
bola sesuai intruksi, akan tetapi subjek mengalami kesulitan dan perlu bantuan peneliti, sehingga peneliti mengulang intervensi pertama
68 dengan mengenalkan warna satu persatu. Intervensi ke-2 ini, warna
yang dikenalkan kepada subjek lebih berfokus pada warna merah karena jika dikenalkan 3 warna sekaligus membuat subjek
kebingungan. Peneliti mengenalkan warna merah terlebih dahulu dengan
meminta subjek untuk menyamakan bola warna merah dengan celana yang dikenakan. Setelah itu subjek diminta untuk menunjukkan warna
benda-benda yang sama dengan bola warna merah serta menyebutkan warnanya. Mula-mula subjek dalam menyebutkan warna bola dibantu
peneliti namun selanjtnya subjek diminta untuk mencobanya sendiri. Intervensi ke-2 ini peneliti juga mengenalkan warna-warna yang
lain seperti warna kuning dan biru. Hanya saja waktu yang digunakan untuk mengenalkan warna merah lebih lama dibanding mengenalkan
warna kuning dan biru. Tahap selanjutnya ialah mengklasifikasikan bola warna sesuai dengan intruksi. Pengklasifikasian bola ini
dilakukan tidak hanya sekali namun dilakukan beberapa kali. Sesekali pengklasifikasian dilakukan bersama peneliti. Namun, untuk
selanjutnya subjek diminta untuk melakukan sendiri. Tahap terakhir setelah melakukan aktivitas memahami konsep
warna dasar peneliti melakukan tes kemampuan memahami konsep warna dasar, hal itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan subjek dalam memahami konsep warna dasar. Ketika tes berlangsung subjek merasa ragu-ragu dalam melakukan tes tersebut,
69 sehingga subjek sering menanyakan kepada peneliti sesuai atau belum.
Bedasarkan hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada intervensi ke-2 dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
Tabel 7. Data Hasil Subjek RLP dalam Tes Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar pada Intervensi ke-2
Intervensi ke- 2
Target Waktu
menit star-stop
Skor Frekuensi
Kesalahan Ketercapaian
Kemampuan memahami
konsep warna dasar
09.00 - 09.13
6 4
60
c. Intervensi ke-3 Pelaksanaan intervensi ke-3 dilakukan pada tanggal 18 Maret
2015 setelah jam istirahat berlangsung. Materi yang diajarkan pada intervensi ke-3 ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan intervensi
ke-1 dan intervensi ke-2. Subjek masuk ke dalam ruang kelas dengan mood yang tidak baik sehingga peneliti perlu mengkondisikan terlebih
dahulu agar siap belajar. Pengkondisian tersebut dilakukan peneliti dengan memberikan permen terlebih dahulu supaya sabjek lebih
tenang dan dapat mengikuti intruksi. Setelah subjek tenang peneliti mengajak berdoa terlebih dahulu, selanjutnya peneliti menunjukkan
bola warna merah dan meminta subjek untuk menyebutkan warna bola tersebut serta subjek diminta untuk mencari benda-benda yang
berwarna merah di lingkungan kelas. Sebelum aktivitas belajar konsep warna dilakukan peneliti tidak
lupa melakukan kegiatan yang sama pada intervensi ke-1 dan
70 intervensi ke-2 yaitu subjek diajak untuk melakukan pemanasan
terlebih dahulu dengan membuat gerakan pada telapak tangan yaitu dengan membuka dan menutup telapak tangan. Selanjutnya tahap
pertama peneliti mengenalkan warna bola kuning. Saat peneliti menjelaskan subjek terlihat mendengarkan dan ikut memegang bola
warna kuning. Subjek diminta untuk menyamakan bola warna kuning dengan mainan berwarna kuning yang ada diruang kelas, agar subjek
dapat memahami. Intervensi ke-3 ini, di tengah-tengah aktivitas belajar konsep
warna dasar konsentrasi subjek bralih dan tidak mau melakukan kegiatan sesuai intruksi. Guna mengatasi permasalahan tersebut
peneliti meminta subjek untuk melakukan hal-hal yang diinginkan selama 5 menit. Setelah dapat dikondisikan kembali peneliti bersama
subjek melakukan tahap selanjutnya yaitu mengklasifikasikan bola sesuai dengan warna dan sesuai dengan intruksi. Pengklasifikasian
pada intervensi ke-3 ini subjek diminta untuk melakukan sendiri, sehingga jika subjek dapat melakukan sesuai intruksi peneliti
mengacungkan jempol kepada subjek. Setelah selesai melakukan aktivitas memahami konsep warna
dasar peneliti melakukan tes kemampuan memahami konsep warna dasar, hal itu dilakukan untuk mengetahui kemampuan memahami
konsep warna dasar yang di miliki subjek. Tes kemampuan memahami konsep warna dasar yang dilakukan menggunakan bola warna seperti
71 kegiatan yang sudah dilakukan dengan peneliti sebelumnya hanya saja
subjek diminta untuk melakukannya sendiri tanpa dibantu dengan peneliti.
Bedasarkan hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada intervensi ke-3 dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
Tabel 8. Data Hasil Subjek RLP dalam Tes Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar pada Intervensi ke-3
Intervensi ke- 3
Target Waktu
menit star-stop
Skor Frekuensi
Kesalahan Ketercapaian
Kemampuan memahami
konsep warna dasar
09.30 - 09.46
7 3
70
d. Intervensi ke-4 Pelaksanaan intervensi ke-4 dilakukan pada tanggal 19 Maret
2015. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Pembelajaran diawali dengan
mengajak subjek untuk berdoa terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Saat mengulang materi sebelumnya subjek masih masih memerlukan bantuan ketika diminta untuk menyebutkan
warna kuning dan biru, sehingga peneliti pada pertemuan ini lebih menekankan warna kuning dan biru.
Sebelum permainan dimulai peneliti melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu seperti pertemuan sebelumnya yaitu dengan
membuat gerakan pada telapak tangan yaitu dengan membuka dan
72 menutup telapak tangan. Selanjutnya tahap yang pertama peneliti
menjelaskan warna kuning pada bola dan memberikan contoh warna kuning pada benda-benda yang ada di ruang kelas agar subjek dapat
memahami. Peneliti dan subjek menyamakan bola warna kuning dengan benda-benda yang ada di ruang kelas dan meminta untuk
menyebutkan nama serta warnanya. Ketika subjek mulai paham langkah berikutnya diminta untuk mengelompokkan bola warna
kuning dan peneliti mulai mengenalkan subjek pada bola warna biru. Peneliti mengenalkan bola warna biru dengan menyamakan bola
tersebut dengan jas almamater UNY dan baju sragam subjek itu sendiri.
Tahap selanjutnya peneliti dan subjek mengklasifikasikan bola warna sesuai dengan intruksi. Pengklasifikasian bola tidak hanya
dilakukan sekali namun dilakukan beberapa kali seperti pada pertemuan
sebelumnya. Seperti
pertemuan sebelumnya
pengklasifikasia, sesekali dilakukan bersama peneliti namun untuk selanjutnya subjek diminta untuk melakukan sendiri. Setelah selesai
melakukan aktivitas memahami konsep warna dasar peneliti melakukan tes kemampuan memahami konsep warna dasar seperti tes
yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Data hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada
intervensi ke-4 dapat digambarkan dengan tabel di bawah ini:
73 Tabel 9. Data Hasil Subjek RLP dalam Tes Kemampuan Memahami
Konsep Warna Dasar pada Intervensi ke-4
Intervensi ke- 3
Target Waktu
menit star-stop
Skor Frekuensi
Kesalahan Ketercapaian
Kemampuan memahami
konsep warna dasar
08.59 - 09.12
8 2
80
e. Intervensi ke-5 Pelaksanaan intervensi ke-5 dilakukan pada tanggal 26 Maret
2015. Pelaksanaan intervensi dilakukan seperti intervensi sebelumnya. Namun, pada intervensi ke-5 ini mood subjek sejak dari rumah kurang
baik, sehingga sebelum memulai aktivitas pembelajaran peneliti mengkondisikan terlebih dahulu agar siap untuk melakukan aktivitas
pembelajaran konsep warna dasar. Pengkondisian tersebut dilakukan dengan memutarkan music anak-anak terlebih dahulu agar subjek mau
mengikuti intruksi ketika aktivitas memahami konsep warna dasar. Ketika subjek sudah dapat dikondisikan peneliti mengajak untuk
berdoa terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti menanyakan materi yang sudah di ajarkan pada intervensi sebelumnya. Subjek merasa
kebingungan sehingga peneliti mengulang materi sebelumnya. Tahap pertama peneliti mengulang untuk mengenalkan warna-
warna dasar seperti merah, kuning, dan biru. Tahap kedua peneliti menyebutkan warna-warna sesuai bola warna yang ditunjukkan dan
subjek diminta untuk menirukan serta memegang bola sesuai warna
74 tersebut. Setelah dilakukan beberapa kali, tahap yang ketiga ialah
mengklasifikasikan bola sesuai warnanya serta sesuai intruksi. Mula- mula subjek dibantu oleh peneliti namun untuk selanjutnya subjek
diminta untuk melakukannya sendiri. Tahap yang terakhir ialah melakukan tes kemampuan konsep
warna yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan tes yang dilakukan pada intervensi sebelumnya. Akan tetapi hasil yang diperoleh pada
intervensi ke-5 ini menurun dibandingkan dengan intervensi ke-4 karena pada saat tes berlangsung konsentrasi mudah beralih.
Bedasarkan hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada intervensi ke-5 dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
Tabel 10. Data Hasil Subjek RLP dalam Tes Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar pada Intervensi ke-5
Intervensi ke- 3
Target Waktu
menit star-stop
Skor Frekuensi
Kesalahan Ketercapaian
Kemampuan memahami
konsep warna dasar
08.42 - 08.58
7 3
70
f. Intervensi ke-6 Intervensi ke-6 dilakukan pada tanggal 27 Maret 2015. Materi
yang diajarkan tidak jauh berbeda dari materi sebelumnya. Hanya saja pada pertemuan ini subjek bersemangat untuk melakukan aktivitas
memahami konsep warna dasar. Untuk mengawali aktivitas memahami konsep warna dasar peneliti mengajak subjek untuk berdoa terlebih
dahulu, selanjutnya peneliti menanyakan materi yang sudah diajarkan
75 pada pertemuan sebelumnya sehingga dapat diketahui sejauh mana
kemampuan subjek sebelum diberikan intervensi ke-6 ini. Setelah itu sebelum permainan dimulai peneliti melakukan
pemanasan terlebih dahulu dengan membuat gerakan pada telapak tangan yaitu dengan membuka dan menutup telapak tangan seperti
gerakan yang sering dilakukan pada intervensi sebelumnya. Langkah selanjutnya ialah mengulang materi yang sudah dilakukan pada materi
sebelumnya yaitu pada tahap pertama mengenalkan, selanjutnya tahap menyebutkan dan tahap pengklasifikasian warna sesuai warna dan
intruksi. Tahap terakhir untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki
subjek setelah diberikan intervensi ke-6 ini, peneliti melakukan tes kemampuan konsep warna yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan
tes yang dilakukan pada intervensi sebelumnya. Pada pertemuan ini subjek memiliki hasil yang lebih baik dibanding hasil yang diperoleh
pada intervensi sebelumnya. Bedasarkan hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar
pada intervensi ke-6 dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini: Tabel 11. Data Hasil Subjek RLP dalam Tes Kemampuan Memahami
Konsep Warna Dasar pada Intervensi ke-6
Intervensi ke- 3
Target Waktu
menit star-stop
Skor Frekuensi
Kesalahan Ketercapaian
Kemampuan memahami
konsep warna dasar
09.00 - 09.15
9 1
90
76 g. Intervensi ke-7
Pelaksanaan intervensi ke-7 dilakukan pada tanggal 28 Maret 2015 setelah jam istirahat. Aktivitas memahami konsep warna dasar
diawali diawali dengan berdoa. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan aktivitas memahami konsep warna dasar. Materi yang
diberikan tidak jauh berbeda dengan materi sebelumnya hanya saja pada intervensi ke-7 ini lebih ditekankan pada pemantapan memahami
konsep warna dasar. Pemantapan tersebut dilakukan peneliti dengan meminta subjek melakukan aktivitas yang diintruksikan dengan
sendiri. Aktivitas memahami konsep warna dasar subjek semakin
menunjukkan peningkatan yang positif, terlihat dari aktivitas yang dilakukan subjek selalu sesuai dengan intruksi. Hasil tes yang didapat
subjek pada intervensi ke-7 ini juga menunjukkan hasil yang lebih baik dari hasil sebelumnya. Keberhasilan subjek ini dikarenakan subjek
sudah mampu mengenal, menyebutkan, dan mengklasifikasikan bola warna sesuai warna serta intruksi. Intensitas untuk meminta bantuan
sudah tidak ada, hanya saja subjek masih ragu-ragu dalam melakukannya.
Berikut adalah hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada intervensi ke-7 dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
77 Tabel 12. Data Hasil Subjek RLP dalam Tes Kemampuan Memahami
Konsep Warna Dasar pada Intervensi ke-7
Intervensi ke- 3
Target Waktu
menit star-stop
Skor Frekuensi
Kesalahan Ketercapaian
Kemampuan memahami
konsep warna dasar
09.30 - 09.45
9 1
90
Sebagai upaya dalam memperjelas hasil yang diperoleh subjek dalam memahami konsep warna dasar pada intervensi ke-1 sampai dengan
intervensi ke-7, berikut disajikan display data presentase keberhasilan dan grafik presentase keberhasilan subjek RLP:
Tabel 13. Data Kesalahan Subjek dalam Tes Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar pada Fase Intervensi
Tanggal Intervensi ke-
Waktu Menit star-stop
Frekuensi kesalahan
Skor Ketercapaian
16 Mar 2015
I 08.45- 08.53
6 4
40 17 Mar
2015 II
09.00- 09.13 4
6 60
18 Mar 2015
III 09.30- 09.46
3 7
70 19 Mar
2015 IV
08.59- 09.12 2
8 80
23 Mar 2015
V 08.42- 08.58
3 7
70 24 Mar
2015 VI
09.00- 09.15 1
9 90
25 Mar 2015
VII 09.30- 0945
1 9
90 Berikut display grafik kesalahan subjek dalam memahami konsep
warna dasar dan perkembangan kemampuan memahami konsep warna
dasar pada Subjek
Gambar 3. Grafik Warna
Gambar 4. Grafik Subjek
Berdasarka frekuensi kesalaha
78 ubjek RLP sesi intervensi:
Grafik Frekuensi Kesalahan Kemampuan Memaham Warna Dasar Pada Fase Intervensi B
Grafik Hasil Kemampuan Memahami Konsep War ubjek Pada Fase Intervensi B
asarkan tabel dan grafik garis di atas, dapat diketah salahan paling banyak terdapat pada intervensi ke-1,
ahami Konsep
p Warna Dasar iketahui bahwa
1, sehingga
79 dapat diketahui bahwa frekuensi keberhasilan subjek dalam memahami
konsep warna dasar yang paling rendah terdapat pada intervensi ke-1. Hal tersebut dikarenakan subjek masih melakukan penyesuaian dalam aktivitas
memahami konsep warna dasar menggunakan media bola warna. Sedangkan keberhasilan tertinggi pada intervensi ke-6 dan intervensi ke-7,
yang mana pada tahap ini, subjek sudah mulai terbiasa melakukan aktivitas memahami konsep warna dasar menggunakan media bola warna.
Guna untuk mengetahui perbedaan kemampuan subjek dalam memahami konsep warna dasar sebelum diberikan intervensi dan sesudah
diberikan intervensi, berikut akan disajikan tabel dan grafik garis yang menggambarkan data mengenai kesalahan dan kemampuan subjek dalam
memahami konsep warna dasar, sebelum dan sesudah diberikan intervensi: Tabel 14. Data Hasil Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar pada
Fase Baseline-1 dan Intervensi
Perilaku Sasaran Kesalahan
Keberhasilan Tes Kemampuan
Memahami Konsep
Warna Dasar
Baseline I A
Intervensi B
Baseline I A
Intervensi B
7 6
30 40
6 4
40 60
6 3
40 70
2 80
3 70
1 90
1 90
Gambar 5. Grafik Warna
Gambar 6. Grafik Subjek
Berdasarka semakin menurun
konsep warna da menggunakan med
80 Grafik Frekuensi Kesalahan Kemampuan Memaham
Warna Dasar Pada Fase Baseline-1 A dan Intervensi
Grafik Hasil Kemampuan Memahami Konsep War Subjek Pada Fase Baseline-1 A dan Intervensi B
asarkan data diatas dapat diketahui bahwa kesalaha enurun, sehingga keberhasilan subjek dalam tes m
rna dasar semakin meningkat setelah diberikan i an media Bola Warna.
ahami Konsep rvensi B
p Warna Dasar i B
salahan subjek tes memahami
ikan intervensi
81
3. Deskripsi Baseline-2 Kemampuan Memahami Konsep Warna Dasar Subjek Setelah Dilakukan Intervensi
Kemampuan subjek dalam memahami konsep warna dasar pada baseline-2 diperoleh dari tes kemampuan memahami konsep warna dasar.
Penilaian yang dilakukan peneliti pada baseline-2, sama halnya dengan penilaian yang dilakukan pada baseline-1, peneliti mengamati kesalahan-
kesalahan yang dilakukan subjek dalam tes kemampuan memahami konsep warna dasar . Berikut data pelaksanaan baseline-2 pada subjek:
a. Observasi ke-1 Observasi ke-1 pada baseline-2 dilaksanakan pada hari Senin, 30
Maret 2015. Pelaksanaan observasi pada baseline-2 tidak jauh berbeda dengan observasi pada baseline-1, subjek tidak diberikan intervensi
akan tetapi langsung diminta untuk melakukan tes kemampuan memahami konsep warna dasar. Langkah awal yang dilakukan peneliti
adalah mengajak subjek untuk berdoa dan memberikan penjelasan mengenai prosedur tes kemampuan memahami konsep warna dasar
yang dilakukan menggunakan media bola warna. Peneliti memberikan motivasi kepada subjek agar subjek bersedia mengikuti intruksi
peneliti untuk melakukan tes kemampuan memahami konsep warna dasar.
Hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar observasi ke-1 pada baseline-2 yaitu sebesar 90. Kesalahan yang dilakukan
subjek sebanyak 1 kesalahan, yaitu pada nomor 6. Kesalahan tersebut
82 terletak pada kemampuan menyebutkan bola warna yang dipegang
biru. Pada tes ini subjek menyebutkan bola yang dipegang dengan warna kuning dengan suara yang lantang.
b. Observasi ke-2 Observasi ke-2 pada baseline-2 dilakukan pada hari selasa, 31
Maret 2015. Pelaksanaan pada observasi ke-2 sama dengan observasi yang ke-1, peneliti mengajak subjek untuk berdoa terlebih dahulu
kemudian subjek diberikan pertanyaan mengenai warna-warna benda yang ada dilingkungan tersebut. Setelah itu peneliti memberikan
motivasi terlebih dahulu dengan memutarkan musik anak-anak agar subjek dapat mengikuti intruksi pada tes kemampuan memahami
konsep warna dasar. Selanjutnya peneliti mengajak subjek untuk melakukan tes kemampuan memahami konsep warna dasar
menggunakan media bola warna. Hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada
observasi ke-2 baseline-2 ini sama dengan observasi ke-2 yaitu sebesar 90. Kesalahan yang dilakukan subjek dalam melakukan tes
kemampuan memahami konsep warna dasar terletak pada nomor 6 yaitu menyebutkan warna bola yang dipegang biru. Kesalahan yang
dialami subjek pada observasi ke-2 sama dengan observasi ke-1. Kesalahan tersebut dapat dijelaskan bahwa subjek menyebutkan bola
yang dipegang dengan warna ungu.
83 c. Observasi ke-3
Observasi ke-3 pada baseline-2 dilaksanakan pada hari rabu, 01 April 2015. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada observasi ke-3
hampir sama dengan observasi ke-1 dan ke-2. Hanya saja, pada observasi ke-3 peneliti memberitahu kepada subjek bahwa aktivitas
mengenal warna dasar pada hari tersebut adalah aktivitas mengenal warna dasar terakhir yang diberikan oleh peneliti pada proses
penelitian. Pada observasi ke-3 ini agar subjek dapat mengikuti intruksi peneliti pada saat tes kemampuan memahami konsep warna
dasar, peneliti memberikan motivasi terlebih dahulu dengan memberikan makanan berupa jelly.
Hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada observasi ke-3 ini sama dengan hasil yang diperoleh sebelunya yaitu
sebesar 90. Kesalahan yang dilakukan subjek dalam tes kemampuan memahami konsep warna dasar sama dengan observasi ke-1 dan
observasi ke-2 yaitu berjumlah 1. Kesalahan subjek dilakukan pada nomor 6 pada tes kemampuan memahami konsep warna dasar. Dalam
menjawab pertanyaan tes tersebut subjek menyebutkan bola warna yang dipegang dengan warna ungu.
Guna memperjelas deskripsi data hasil penelitian pada baseline-2, berikut akan disajikan tabel grafik garis mengenai data kesalahan dan
kemampuan memahami konsep warna pada baseline-2:
Tabel 15. Hasil Ba
Tanggal Obser ke-
30 Mar 2015
31 Mar 2015
1 Apr 2015
Gambar 7. Grafik Warna
84 Baseline-2 Kemampuan Memahami Konsep Warn
Observasi Waktu
Menit star-stop
Frekuensi kesalahan
Skor Keterc
I 09.01-
09.15 1
9 90
II 08.46-
08.55 1
9 90
III 09.25 -
09.31 1
9 90
Rata-rata 9
90
Grafik Frekuensi Kesalahan Kemampuan Memaham Warna Dasar Pada Fase Baseline-2 A’
Warna Dasar
etercapaian
90 90
90 90
ahami Konsep
Gambar 8. Grafik Subjek
Berdasark warna dasar pada
kesalahan, sehing sebesar 90. Ber
bahwa letak keber yang dilakukan sa
yang dipegang bo kesulitan untuk m
menyebutkan warn Berdasark
disajikan data ak sampai baseline-
85 Grafik Hasil Kemampuan Memahami Konsep War
Subjek Pada Fase Baseline-1 A’ dasarkan hasil observasi kemampuan memahami
r pada subjek, kesalahan subjek pada baseline-2 s sehingga keberhasilan yang diperoleh pada setiap
. Berdasarkan tabeli di atas, peneliti dapat meny keberhasilan yang diperoleh subjek setabil, bahkan k
kan sama yaitu ketika subjek diminta untuk menyebu ng bola warna biru. Hal tersebut dikarenakan subj
ntuk menyebutkan warna biru sehingga subjek se n warna ungu.
dasarkan hasil pelaksanaan baseline-2 di atas, ata akumulasi yang diperoleh peneliti dari mulai b
-2 : p Warna Dasar
ahami konsep 2 sebesar 1
setiap sesinya menyimpulkan
hkan kesalahan nyebutkan bola
n subjek masih jek sering kali
atas, berikut ulai baseline-1
Tabel 16. Data Ke pada F
Perilaku Sasaran Tes Kemampuan
Memahami Konsep Warna
Dasar
Tabel 17. Data Ha Fase Ba
Perilaku Sasaran Tes Kemampuan
Memahami Konsep Warna
Dasar
Gambar 9. Grafik Warna
Basel
86 ata Kesalahan Subjek dalam Memahami Konsep War
ada Fase Baseline-1, Intervensi dan Baseline-2 asaran
Kesalahan Baseline-1 A Intervensi B
Baseline mpuan
ami arna
7 6
1 6
4 1
6 3
1 2
3 1
1 ata Hasil Kemampuan Memahami Konsep Warna Da
Baseline-1, Intervensi dan Baseline-2 A’ asaran
Keberhasilan Baseline-1 A Intervensi B
Baseline mpuan
ami arna
30 40
90 40
60 90
40 70
90 80
70 90
90
Grafik Frekuensi Kesalahan Kemampuan Memaham Warna Dasar Pada Fase Baseline-1 A, Interv
aseline-2 A’ p Warna Dasar
seline-2 A’ 1
1 1
rna Dasar pada
seline-2 A’ 90
90 90
ahami Konsep Intervensi dan
Gambar 10. Grafi Sub
Bas Berdasa
peningkatan pad Keberhasilan terti
7. Data dan gra menurun dan kebe
baseline-2 mempe