50 intervensi. Sedangkan tes pada kondisi baseline-2 A2 untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada kemampuan memahami konsep warna dasar subyek.
Adapun kisi-kisi tes kemampuan memahami konsep warna dasar pada anak tunagrahita kategori sedang kelas III SDLB di SLB N 1
Yogyakarta, dalam tabel dibawah ini: Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Tes Kemampuan Memahami Konsep Warna
Dasar No
Indikator Sub-Indikator
Jumlah Item
1. Mengenal Warna Menunjukkan warna bola sesuai
intruksi 3
2. Menyebutkan Warna
Menyebutkan warna bola sesuai bola yang di intruksikan
3 3. Mengelompokkan
Warna Mengelompokkan bola warna merah
4 Mengelompokkan bola warna kuning
Mengelompokkan bola warna biru Mengelompokkan bola warna merah
dan biru
Kriteria skor: Benar
= 1 Salah
= 0
I. Uji Validitas Instrumen
Nana Sayaodih Sukmadinata 2006: 208 mengemukakan bahwa validitas instrumen menunjukkan hasil dari suatu pengukuran yang
menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Validasi instrumen dalam penelitian ini adalah validasi isi.
51 Menurut Sugiyono 2010: 182, “instrumen yang berbentuk test,
pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan”. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa pengujian validitas suatu instrumen akan lebih mudah apabila terdapat kisi-kisi pada variabel yang akan diteliti, indikator yang
menjadi pedoman, dan butir-butir soal yang telah dijabarkan dari indikator. Selain itu, dalam menyusun suatu instrumen penelitian, peneliti perlu
bertindak hati-hati untuk menghasilkan data yang relevan. Peneliti dalam menguji validitas instrumen melakukan konsultasi
kepada dosen pembimbing terlebih dahulu. Setelah dipelajari oleh dosen pembimbing, kemudian dosen memberikan saran supaya indikator sesuai
dengan kondisi anak yang diharapkan yaitu kemampuan memahami konsep warna dasar meningkat. Setelah menjalani bimbingan, menghasilkan
keputusan instrumen dinyatakan tidak menyimpang dari tujuan yang dimaksudkan dalam penelitian ini. Kemudian instrumen yang akan digunakan
dinilai oleh pakar yang akan menguji validitas isi instrumen ini yaitu Guru kelas III di SLB N 1 Yogyakarta.
J. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya peneliti melakukan analisis data agar dapat mengetahui adanya pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran
yang di tetapkan. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul Sugiyono, 2007: 207. Teknik
52 analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis
deskriptif kuantitatif, yaitu tentang data kemampuan memahami konsep warna dasar. Statistik deskriptif menurut Sugiyono 2011: 169 adalah
“statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Dalam penelitian ini semua data yang telah
dikumpulkan kemudian disusun, diolah, dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik agar memberikan gambaran yang ringkas dan jelas mengenai suatu
keadaan atau peristiwa. Tabel dalam penelitian ini digunakan untuk menunjukkan skor rata-rata data pada fase baseline-1, fase intervensi, dan
fase baseline-2. Selain itu, analisis data dalam penelitian dengan subjek tunggal
dilakukan dengan melakukan analisis dalam kondisi dan dilanjutkan dengan analisis antar kondisi. Analisis data dalam kondisi menurut Juang Sunanto
2011: 68-72 yaitu: meliputi komponen 1 panjang kondisi, 2 kecenderungan arah, 3 tingkat stabilitas, 4 tingkat perubahan, 5 jejak
data, dan 6 rentang. Sedangkan analisis data antarkondisi yang perlu diperhatikan yaitu: 1 jumlah variabel yang diubah, 2 perubahan
kecenderungan dan efeknya, 3 perubahan stabilitas, 4 perubahan level, 5 data tumpang tindih overlap.
Nilai baseline-1 dalam penelitian ini adalah sebagai nilai pre-test dan nilai baseline-2 adalah nilai post-test. Hasil pre-test dan post-test akan
53 dianalisis dengan skor dan presentase kemudian dikategorikan kemampuan
siswa dengan menggunakan pedoman penilaian yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto 2013: 102, yaitu sebagai berikut:
Keterangan: NP
: nilai persen yang dicari atau yang diharapkan R
: sekor mentah yang diperoleh siswa SM
: sekor maksimal ideal dari test yang bersangkutan 100 : bilangan tetap
Selanjutnya hasil analisis presentase dapat dikategorikan dengan tabel pedoman penilaian seperti di bawah ini.
Tabel 4. Pedoman Penilaian Ngalim Purwanto, 2013: 103
Tingkat penguasaan dalam Kategori predikat
86-100 76-85
60-75 55-59
≤ 54 Sangat Baik
Baik Cukup
Rendah Rendah Sekali
Setelah nilai pre-test dan pos-test yang sudah didapatkan dengan rumus di atas, maka untuk mengetahui keefektifan media bola warna dalam
kemampuan memahami konsep warna dasar dalam penelitian ini juga menggunakan statistik deskriptif yang penyajian datanya melalui tabel dan
grafik. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis suatu kondisi
100 X
SM R
NP =
54 baseline dan kondisi intervensi pada analisis dalam kondisi menurut Juang,
dkk 2006: 68-70, yaitu sebagai berikut: a. Panjang kondisi, merupakan banyaknya data dalam suatu kondisi
penelitian. b. Kecenderungan arah, yang digambarkan melalui garis lurus yang melintas
dalam suatu kondisi dengan jumlah data yang dilintasi tersebut sama banyaknya.
c. Tingkat stabilitas, merupakan suatu tingkat homogenitas data pada suatu kondisi dalam penelitian.
d. Tingkat perubahan, merupakan suatu tingkat yang menunjukkan adanya perubahan yang terjadi antara dua data.
e. Jejak data, merupakan suatu perubahan data yang terjadi pada data satu ke data yang lainnya.
f. Rentang, merupakan suatu jarak antara data pertama yang diperoleh dengan data terakhir.
Adapun langkah-langkah komponen yang digunakan dalam analisis antar kondisi menurut Juang, dkk 2006: 72-76, yang meliputi:
a. Variabel yang diubah, merupakan suatu analisis yang ditekankan pada pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran.
b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya, merupakan perubahan arah grafik anatara kondisi baseline dan kondisi intervensi yang menunjukkan
makna perubahan perilaku sasaran yang disebabkan oleh intervensi. c. Perubahan stabilitas dan efeknya, merupakan suatu data yang dikatakan