Karakteristik Media Bola Warna

30 tujuan belajar, b dukungan terhadap isi materi belajar, c sesuai dengan taraf berfikir anak, d kemudahan memperoleh media, e ketrampilan guru dalam menggunakannya. Selain kelima alsan penggunaan media bola warna di atas, juga dapat diketahui tujuan pembelajaran dengan media bola warna dalam memahami konsep warna dasar yaitu memberikan kesempatan bagi anak tunagrahita kategori sedang untuk belajar sambil bermain sehingga anak dapat memuaskan keinginannya untuk bereksplorasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Maimunah Hasan 2013: 106 bahwa bola adalah suatu mainan yang cukup representatif untuk memuaskan keinginan untuk bereksplorasi.

E. Keefektifan 1. Pengertian keefektifan

Keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Syaiful Bahri Djamarah Aswan Zain 2006: 130 mengemukakan bahwa “ Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai”. Efektivitas menurut Hidayat Holy Sumarina, GP , 2013: 199 adalah “suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas, dan waktu telah tercapai”. Selain itu dapat diketahui bahwa efektivitas adalah suatu hasil yang didapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan oprasional E. Mulyasa dalam Mishadin, 2012: 7. 1 31 Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa keefektifan merupakan tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Hal itu selaras dengan pendapat Hantono 2010: 13 bahwa keefektifan akan menunjukkan tingkat keberhasilan pencapaian suatu tujuan.

2. Keefektifan Pembelajaran dengan Media Bola Warna

Keefektifan pembelajaran dengan media bola warna merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Pembelajaran dengan media bola warna dapat dikatakan efektif apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dengan setelah pembelajaran. Selain itu setelah pembelajaran siswa memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik dan menyenangka. Akan tetapi dalam penentuan kriteria keefektifan perlu memperhatikan tiga kelas variabel. Ketiga variabel tersebut adalah variabel konteks yang mencakup seluruh karakteristik konteks aktivitas belajar, variabel proses yang mengacu pada apa yang sebenarnya berlangsung di dalam kelas, dan variabel produk yang mengacu pada semua hasil pendidikan yang diinginkan Kyriacou, 2011: 16-17. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa media bola warna dikatakan efektif jika mampu mencapai tujuan instruksional khusus yang dirumuskan. Dengan demikian efektifitas suatu media bola warna bergantung pada kriteria yang telah dirumuskan sebelumnya. 32 Penentuan kriteria ini dapat disesuaikan dengan proses belajar ataupun hasil yang diharapkan. Kriteria keefektifan dalam penelitian ini mengacu pada hasil tes kemampuan memahami konsep warna dasar setelah mendapatkan perlakuan. Hasil tes tersebut dapat dilihat dari hasil pre-tes dan post-tes. Jika hasil post-test presentase keberhasilan siswa dalam kemampuan memahami konsep warna dasar lebih banyak baik dibandingkan hasil pre-tes maka media tersebut dapat dikatakan efektif.

F. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian mengenai warna dasar dan media bola warna sudah dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen secara relevan. Penilitian yang dilakukan oleh Dwi Oktasesa, dkk 2013 yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Dasar Bagi Anak Tunagrahita Ringan X Melalui Permainan Kolase di SLB Perwari Padang”. Dalam hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal warna dasar pada anak tunagrahita. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan ialah terdapat pada media yang akan digunakan. Media dalam penelitian tersebut menggunakan permainan kolase sedangkan media yang digunakan dalam penelitian ini ialah bola warna. Peneliti lain Nurul Khotimah 2013 yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Kognitif anak dalam mengenal lambang bilangan melalui Media Bola Berwarna Pada Kelompok A TK Kartika IV-53 Desa Kudubanjar