45
3. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan setelah perangkat tes disusun. Hal ini untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Setelah perangkat tes
diujicoba, langkah berikutnya melakukan analisis supaya instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data dapat diandalkan dan dapat dipercaya.
Analisis perangkat uji coba meliputi:
a. Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2009:59. Valid berarti jika
instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sukardi, 2008:122. Secara keseluruhan validasi terdiri dari
empat, yaitu 1 validasi isi 2 validasi konstrak 3 validasi konkuren 4 validasi prediksi.
Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstrak
, yaitu “konstruk” dalam pengertian ini bukanlah “susunan” seperti yang sering dijumpai dalam teknik. Tetapi merupakan rekaan
psikologis yaitu suatu rekaan yang dibuat para ahli Ilmu Jiwa yang dengan suatu cara tertentu “merinci” isi jiwa atas beberapa aspek
seperti: ingatan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan seterusnya Suharsimi Arikunto, 2006:68. Instrumen dikatakan valid jika butir-
butir soal mengukur aspek berfikir tersebut sudah sesuai dengan aspek berfikir yang menjadi tujuan instruksional.
46 Hasil uji validitas dari 50 butir soal yang telah diuji cobakan,
ternyata ada 35 soal yang valid yaitu terdapat pada butir soal nomor
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 29,
30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 45, 46, 48, 49 dan 50. Kemudian, untuk butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 3, 12, 17, 20, 23, 27,
28, 33, 37, 40, 41, 42, 43, 44 dan 47. Butir soal yang digunakan dalam penelitian adalah butir soal yang valid, sedangkan butir soal yang tidak
valid dianggap gugur dan tidak digunakan.
b. Uji Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui soal yang mudah, sedang, dan sukar. Soal dikatakan baik jika soal tersebut
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang jiwa peserta didik untuk mempertinggi usaha
pemecahan-nya. Sebaiknya soal yang sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba mengerjakannya lagi. Untuk mengetahui soal yang mudah, sedang, dan sukar dilakukan analisis tingkat kesukaran. Kategori
tingkat kesukaran soal adalah: 0,00 P 0,30 = soal sukar
0,30 ≤ P ≤ 0,70 = soal sedang 0,70 P 1,00 = soal mudah
Suharsimi Arikunto, 2006:210
47 Untuk perhitungan taraf kesukaran digunakan rumus:
JS B
P
Keterangan: P
= indeks kesukaran B
= jumlah peserta didik yang menjawab benar JS
= jumlah peserta didik yang menjawab tes Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, terdapat 35
butir soal dengan taraf kesukaran sedang, 9 butir soal dikategorikan soal sukar dan 6 butir soal dikategorikan soal mudah. Perhitungan
lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 13 halaman 206.
c. Reliabilitas