BEBAN PADA POROS TEGANGAN PADA POROS BAHAN POROS

Lanjutan Lampiran 11. Materi Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan 169 Teknik Pemesinan Gambar 9. Poros gandar c. Poros spindle Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatif pendek, misalnya pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya be rupa beban puntiran. Selain beban puntiran, poros spindle juga menerima beban lengkung. Poros spindle dapat digunakan secara efektif apabila deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil. Gambar 10. Spindle mesin bubut

D. BEBAN PADA POROS

Beban adalah gaya dan atau momen yang bekerja pada suatu poros. Akibat dari suatu gaya tersebut dapat menyebabkan poros akan bertambah panjang, memendek, melengkung, atau terpuntir. Jika poros tersebut bertambah panjang maka dikatakan poros menderita beban tarik, jika memendek dikatakan poros menderita beban tekan, jika poros melentur dikatakan poros menderita beban bengkok, dan jika terpuntir poros dikatakan menderita beban puntir. Lanjutan Lampiran 11. Materi Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan 170 Teknik Pemesinan 1. Contoh poros yang menderita beban tarik Gambar 11. Tie road pada kendaraan 2. Contoh poros yang menderita beban tekan Gambar 12. Alat pengepres sampah F 1 F 1 Lanjutan Lampiran 11. Materi Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan 171 Teknik Pemesinan 3. Contoh poros yang menderita beban bengkok Gambar 13. As roda kendaraan 4. Contoh poros yang menderita beban puntir Gambar 14. Benda terkena beban puntir F F F F 1 F 1 Lanjutan Lampiran 11. Materi Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan 172 Teknik Pemesinan

E. TEGANGAN PADA POROS

Tegangan adalah besarnya gaya per satuan luas. Akibat terkena gaya atau momen yang bekerja pada poros, maka dikatakan poros menderita tegangan. Penyebutan tegangan yang terjadi pada poros sama dengan beban yang dideritanya. Jadi bila poros terkena beban tarik maka poros tersebut menderita tegangan tarik, bila poros terkena beban tekan maka poros tersebut menderita tegangan tekan, bila poros terkena beban bengkok maka poros tersebut menderita tegangan bengkok, dan bila poros terkena beban puntir maka poros tersebut menderita tegangan puntir.

F. BAHAN POROS

Poros umumnya dibuat dari baja yang kekuatan puntir dan kekuatan lenturnya cukup tinggi. Bahan suatu poros juga harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1. Memiliki struktur yang homogen 2. Tahan lelah karena getaran 3. Tidak mudah retak Poros yang memerlukan kekuatan dan kekerasan tinggi dibuat dari baja karbon dengan kadar karbon 0,2 sd 0,3 atau baja yang dikeraskan disemen. Baja yang disemen adalah baja yang dikeraskan permukaannya saja dengan menambah karbon carburizing. Permukaan yang dikeraskan biasanya pada leher porosnya. Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat biasanya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap keausan seperti baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom, baja khrom molibden. Tabel dibawah ini menunjukan beberapa jenis bahan poros yang mempunyai tegangan tarik tertentu. Lanjutan Lampiran 11. Materi Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan 173 Teknik Pemesinan Tabel 1. Bahan Poros Jenis Bahan Simbol Tegangan Tarik Kgcm 2 Nmm 2 Baja Karbon C 1010 4080 416 C 1035 7000 714 C 1060 8600 877 Baja Paduan A 3115 6000 612 Nikel-Chrom A 3140 8800 897 Baja-Chrom-molibden A 4140 7200 734 A 4119 7280 742 Baja Nikel-Molibden A 8640 10080 1028 A 8742 10300 1050 Sumber: Eka Yogaswara, 2004:40 Lanjutan Lampiran 11. Materi Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan 174 Teknik Pemesinan BANTALAN BEARING

A. DEFINISI BANTALAN