Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Untuk mendapatkan tujuan penelitian sesuai dengan yang diharapkan maka digunakan metode penelitian yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secara ketat Riduwan, 2011:50. Penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas pertama yang diajar dengan metode pembelajaran Jigsaw dan kelas kedua yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini digunakan pretest dan posttest untuk mengukur kemampuan awal dan akhir siswa. Tuckman dalam Riduwan 2011:50, mengatakan bahwa terdapat empat bentuk metode dalam penelitian eksperimen yaitu pre experimental, true esperimental, factorial dan quasi experimental. Pada penelitian ini termasuk eksperimen semu quasi experimental. Bentuk desain eksperimen menggunakan desain nonequivalent control group design lihat Tabel 3. 35 Tabel 3. Nonequivalent Control Group Design Kelas Tes kemampuan awal pretest Proses pembelajaran mata diklat dasar kompetensi kejuruan Tes kemampuan akhir post test Eksperimen XMC 36 siswa O1 Metode Jigsaw O2 Kontrol XMA 36 siswa O3 Konvensional O4 Analisis data dalam rangka uji hipotesis nanti adalah dengan uji t. Yang diharapkan: 1 1 O setara dengan 3 O karena ini kemampuan awal, jadi relatif masih harus sama 2 2 O 4 O 3 2 O 1 O Dalam penelitian ini terdapat perbedaan perlakuan antara kelas kontrol dan kelas eksprimen. Perbedaan tersebut yaitu pada kelas eksperimen diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw, dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada awal pembelajaran kedua kelas diberi pretest untuk mengetahui kemempuan awal masing-masing kelas tersebut. Soal pretest sebelumnya harus diujicobakan pada kelas uji coba yaitu selain kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. Selama proses pembelajaran di kelas, materi yang disampaikan sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen hanya metode pembelajarannya saja yang berbeda. Dalam kelas eksperimen siswa belajar mandiri dan guru hanya 36 sebagai fasilisator. Hal ini akan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan proses belajar-mengajar sehingga timbul komunikasi berbagai arah dalam kelas yaitu antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Pada kelas kontrol guru mengajar dengan metode pembelajaran kovensional seperti ceramah dan mencatat. Pada akhir pembelajaran kedua kelas diberi posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Posttest dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal evaluasi yang sama. Data yang diperoleh dari soal posttest yang telah diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis sesuai dengan metode statistik yang sesuai. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa pada akhir materi yang telah disampaikan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian