68 Berdasarkan distribusi data posttest kelas kontrol diatas,
dapat dijabarkan bahwa nilai tertinggi sebesar 81 dan nilai terendah sebesar 33. Nilai modus adalah 64; nilai median
sebesar 64; nilai mean sebesar 62,17. Data perhitungan dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 248 sampai dengan 250. Di
bawah ini ditunjukkan diagram batang posttest kelas kontrol.
Gambar 6. Diagram Batang Posttest Kelas Kontrol
3. Pengujian Persyaratan Hipotesis
Pengujian persyaratan hipotesis bertujuan untuk memilih jenis teknik analisis data, yaitu memakai teknik statistik parametris atau
menggunakan statistik nonparametris. Cara yang dilakukan adalah dengan menguji normalitas dan homogenitas data.
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi data. Data yang berdistribusi normal menggunakan
2 4
6 8
10 12
14 16
F re
k u
e n
s i
33-41 42-50
51-59 60-68
69-77 78-86
Nilai Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol
69 teknik statistik parametrik sedangkan data yang berdistribusi tidak
normal menggunakan teknik statistik non parametrik. Pengujian normalitas data menggunakan rumus chi kuadrat X
2
dan dibandingkan antara harga chi kuadrat hitung X
h 2
dengan chi kuadrat tabel X
t 2
pada taraf signifikansi 5. Data dikatakan berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung chi kuadrat tabel.
1 Uji Normalitas Pretest Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan normalitas data pretest siswa secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 251 sampai halaman 252.
Rangkumannya dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Pretest
Sumber Data X
2 hitung
X
2 tabel
Keputusan Kelas Eksperimen 36 siswa
8,616 11,070
Normal Kelas Kontrol 36 siswa
3,616 11,070
Normal Sumber: Hasil Olahan Data Pretest Siswa pada tanggal 22-11-
2012 sampai tanggal 23-11-2012. Pengujian
normalitas diatas
dilakukan dengan
membandingkan X
2 tabel
dengan X
2 hitung
. Keputusan pengujian adalah jika X²
tabel
≤ X²
hitung
maka data tidak normal, sedangkan jika X²
tabel
≥ X²
hitung
maka data berdistribusi normal. Pengujian dilakukan pada taraf kesalahan 5 dan dk = 5. Berdasarkan hasil pengujian diatas,
ternyata baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol X²
tabel
X²
hitung,
sehingga data pretest kelas eksperimen dan kelas
70 kontrol berdistribusi normal. Dengan demikian, maka dapat
digunakan statistik parametrik untuk menganalisis data lebih lanjut. 2 Uji Normalitas Posttest
Data hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 13. Perhitungan normalitas
data posttest siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 256 sampai halaman 257 .
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest Sumber Data
X
2 hitung
X
2 tabel
Keputusan Kelas Eksperimen 36 siswa
4,950 11,070
Normal Kelas Kontrol 36 siswa
4,683 11,070
Normal Sumber: Hasil Olahan Data Posttest Siswa pada tanggal 26-11-
2012 sampai tanggal 27-11-2012. Pengujian
normalitas diatas
dilakukan dengan
membandingkan X
2 tabel
dengan X
2 hitung
. Keputusan pengujian adalah jika X²
tabel
≤ X²
hitung
maka data tidak normal, sedangkan jika X²
tabel
≥ X²
hitung
maka data berdistribusi normal. Pengujian dilakukan pada taraf kesalahan 5 dan dk = 5. Berdasarkan hasil pengujian diatas,
ternyata baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol X²
tabel
X²
hitung,
sehingga data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas 1 Uji Homogenitas Pretest
Uji homogenitas dengan uji-F. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan varians
71 nilai pretest antara kedua kelas kelas kontrol dengan kelas
eksperimen. Uji homogenitas merupakan persyaratan untuk melakukan uji komparasi. Tabel 14 adalah hasil perhitungan
homogenitas dengan uji-F. Perhitungan pengujian homogenitas varians secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 18 halaman
253 sampai halaman 254. Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas Pretest
Sumber Data S
2
F
hitung
F
tabel
Keputusan Kelas Eksperimen 36 siswa
159,51 1,77
1,72 Homogen
Kelas Kontrol 36 siswa 89,95
Sumber: Hasil Olahan Data Pretest Siswa pada tanggal 22-11- 2012 sampai tanggal 23-11-2012.
Dapat dilihat hasil homogenitas kelas eksperimen S
2
= 159,51 dan kelas kontrol S
2
= 89,95 kemudian F
hitung
1,77. Untuk mengetahui homogen atau tidak data tersebut, hasil
F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan rumus dk
pembilang
n – 1
= 36 – 1 = 35, dan dk
penyebut
n – 1 = 36 – 1 = 35 dengan taraf
signifikan 0,05. Untuk dk
pembilang
35 dan dk
penyebut
35 mempunyai harga F
tabel
1,72. Keputusan pengujian F
tabel
F
hitung
dinyatakan homogen sedangkan jika F
tabel
F
hitung
dinyatakan tidak homogen. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hasil olah data pretest peserta didik kedua kelas tersebut
dinyatakan homogen. Karena F
tabel
1,72 F
hitung
1,77.
72 2 Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas dengan uji-F. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan varians
nilai posttest antara kedua kelas kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Uji homogenitas merupakan persyaratan utama
untuk melakukan uji komparasi. Jadi jika datanya homogen bisa dilakukan uji perbandinganuji komparasi. Tabel 15 adalah
hasil perhitungan homogenitas dengan uji-F. Perhitungan pengujian homogenitas varians secara lengkap dapat dilihat
pada lampiran 18 halaman 258 sampai halaman 259 . Tabel 15. Hasil Uji Homogenitas Posttest
Sumber Data S
2
F
hitung
F
tabel
Keputusan Kelas Eksperimen 36 siswa 111,05
1,16 1,72
Homogen Kelas Kontrol 36 siswa
94,99 Sumber: Hasil Olahan Data Posttest Siswa pada tanggal 26-11-
2012 sampai tanggal 27-11-2012. Dapat dilihat hasil homogenitas kelas eksperimen S
2
= 111,05 dan kelas kontrol S
2
= 94,99 kemudian F
hitung
1,16. Untuk mengetahui homogen atau tidak data tersebut, hasil
F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan rumus dk
pembilang
n – 1
= 36 – 1 = 35, dan dk
penyebut
n – 1 = 36 – 1 = 35 dengan taraf
signifikan 0,05. Untuk dk
pembilang
35 dan dk
penyebut
35 mempunyai harga F
tabel
1,72. Keputusan pengujian F
tabel
F
hitung
dinyatakan homogen sedangkan jika F
tabel
F
hitung
dinyatakan tidak homogen. Dengan demikian dapat diketahui
73 bahwa hasil olah data posttest peserta didik kedua kelas
tersebut dinyatakan homogen. Karena F
tabel
1,72 F
hitung
1,16.
4. Pengujian Hipotesis