Kesimpulan Saran Implikasi Hasil Penelitian

85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dan analisis data keseluruhan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dengan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dari hasil penelitian pada sejumlah 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol didapatkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang diajar dengan metode pembelajaran Jigsaw lebih tinggi dari nilai rata- rata kelas kontrol yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional 76,53 62,17. Setelah dilakukan uji beda dengan uji-t terdapat hasil t hitung 4,258 t tabel 2,021. Jadi terdapat pengaruh metode pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran diantaranya adalah: 1. Pelaksanaan metode pembelajaran jigsaw dapat dikombinasikan dengan media lain seperti media ajar power point supaya pembelajarannya dapat lebih menarik. 86 2. Pengelompokkan pasangananggota kelompok harus dilakukan secara heterogen menurut prestasi siswa. 3. Pengkondisian siswa pada saat diskusi dilakukan dengan sebaik-baiknya, supaya proses diskusi dapat berjalan dengan nyaman, kondusif serta tidak membuat gaduh yang akhirnya dapat mengganggu kelas di ruangan lain.

C. Implikasi Hasil Penelitian

Perolehan hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa implikasi bahwa penggunaan metode pembelajaran Jigsaw menuntut: 1. Guru harus memahami mengenai metode pembelajaran cooperative learning, mengarahkan siswa saat diskusi berlangsung, membuat bahan diskusi serta mengkondisikan suasana diskusi yang terarah. 2. Kondisi kelas yang sesuai yaitu jumlah peserta didik harus memungkinkan untuk dikendalikan dan diarahkan. Dengan kondisi jumlah peserta didik yang tidak begitu banyak maka akan lebih memudahkan dalam membimbing peserta didik selama diskusi. 3. Penggunaan materi ajar dapat dibagi-bagi sesuai dengan jumlah kelompok ahli, serta ketidakharusan urutan materi yang dipakai. Artinya materi yang digunakan tidak harus urut dalam penyampaiannya. 4. Guru selalu mengarahkan dan memonitor jalannya proses pembelajaran, agar proses pembelajaran berlangsung lancar dan peserta didik tidak ribut sendiri. 87

D. Keterbatasan Penelitian