Aspek – Aspek Psikodrama Kajian Tentang Psikodrama

42 realistik dari tingkah lakunya yang dramatis menjadi jelas. Keterampilan terapis dalam mengenal dan menafsirkan dinamika yang diungkapkan memudahkan proses terapi. Menurut Gerald Corey Hary Adam: 2012 tujuan psikodrama ini adalah membantu konseli untuk mengatasi masalah-masalah pribadi dengan cara menggunakan permainan peran, drama, atau terapi tindakan. Lewat cara itu konseli dibantu utnuk mengungkapkan perasaan tentang konflik, kemarahan, agresi, perasaan bersalah dan kesedihan. Dari beberapa uraian tujuan psikodrama diatas merupakan untuk memperoleh pengertian yang baik tentang dirinya sehingga dapat menemukan konsep dirinya, kebutuhan-kebutuhan dirinya, reaksi-reaksi terhadap tekanan yang dialaminya. Dengan tujuan psikodrama juga membantu seseorang untuk mengambil keputusan yang menyulitkan orang tersebut untuk bertindak. Tujuan psikodrama juga dapat membantu merubah pola pikir seseorang dari yang negatif hingga ke pola pikir positif.

3. Aspek – Aspek Psikodrama

Beberapa aspek –aspek psikodrama menurut Retmono: 2012 adalah : 1 Psikodrama harus dipahami sebagai metode yang kompleks dan kaya harus dapat di integrasikan ke dalam praktek psikoterapi secara holistik dan integratif multimodal. Dasar pemikirannya adalah bahwa hal itu mengoprasikan banyak tujuan dan strategi 43 teoritis psikoterapi, seperti juga diungkapkan oleh ratusan inovator seluruh bidang psikoterapi. Pendekatan-pendekatan ini lebih dihargai sebagai sebuah bagian dari matriks inde teoritis bahkan lebih luas yang berkaitan dengan sifat psikologis termasuk sosial, budaya, dan dimensi psikosomatis. 2 Dasar-dasar penggunaan psikodrama dihargai lebih lanjut oleh sejumlah perkembangan dibidang yang terkait erat, tidak hanya tulisan-tulisan didalam wilayahnya sendiri. Dramatherapy, drama di bidang pendidikan, dasar-dasar teoritis dari terapi seni kreatif lainnya, dan ide-ide lain dalam jenis lain terutama yang action- oriented therapy, semua memiliki relevansi, dan penelitian serta tulisan-tulisan di bidang ini dalam beberapa dekade terakhir adalah signifikan. 3 Di sisi lain, ide-ide yang kompleks yang berhubungan dengan psikodrama, belum tentu langsung merujuk psikodrama itu sendiri, tetapi berbicara masalah yang lebih umum, sifat maunsia, pertumbuhan dan interaksi manusia. Hal ini memberikan kontribusi yang berharga untuk bidang psikologi yang lebih besar, dan beberapa contoh telah terbukti. 4 Sebagai sebuah heuristik terutama ide, menerapkan teori-peran moreno elaborasi yang lebih sistematis dan pendekatan kreatif untuk teori peran sosial, mungkin tinggal kaskade calon untuk 44 aplikasi praktis di bidang psikoterapi umum, meskipun tidak ada tindakan nyata metode yang digunakan. Lebih dari itu, pendekatan ini menawarkan konteks meta-wacana lintas disiplin, dan user- friendly untuk melibatkan pasien dan masyarakat umum yang lebih aktif dalam proses kolaboratif. Sebaliknya, Whittaker Yustinus, 2001: 563 memberikan suatu gambaran singkat tentang bagaimana sebaiknya psikodrama itu dilaksanakan. Dia mengemukakan bahwa psikodrama menggunakan 4 aspek utama, yaitu: a. Panggung, yang merupakan ruang kehidupan psikologis dan fisik bagi subjek atau pasien. b. Sutradara atau pekerja c. Staf dari ego-ego penolong auxiliry ego atau penolong-penolong teraupetik. d. Para penonton. Ego-ego penolong maupun para penonton terdiri dari anggota-anggota kelompok lain. Strateginya adalah memberi kemungkinan kepada subyek untuk memproyeksikan dirinya kedalam dunianya sendiri dan membangkitkan respon-respon dari kawan-kawan anggota kelompoknya sendiri. Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan aspek-aspek psikodrama terdapat aspek personal dan fisik yang harus dipertimbangkan, seperti 45 sebuah ruangan, seorang pelaku utama, aktor, sutradara, dan hadirin. Kedua, teknik yang harus dikerjakan secara metodologis yaitu : 1 Pentas the stage merupakan tempat aksi ataupun perbuatan berlangsung, yang mungkin berbentuk resmi atau bagian ruangan yang sederhana. 2 Aktor merupakan orang yang memainkan bagian objek atau orang lain berarti dalam peran itu. 3 Protagonis adalah seorang pelaku subyek pemeran psikodrama. ia dapat memainkan banyak bagian. Tujuan protagonis adalah mengeskpresikan secara bebas atas pemikiran-pemikiran, perasaan- perasaan, kepedulian-kepedulian, dan isu-isu yang relevan dengan peran yang dimainkan dalam psikodrama. unsur protagonis adalah spontanitas. 4 Direktor atau sutradara adalah yang mengarahkan protagonis dalam menggunakan metode psikodrama dalam rangka membantu seseorang untuk mengekplorasi masalahnya. Sutradara sama dengan pimpinan kelompok dalam pendekatan teoritik. Aspek yang dipakai dalam psikodrama bergantung pada variable. Variable penting yang mempengaruhi penggunaan teknik adalah situasi protagonis, keterampilan sutradara, kemamuan aktor, besarnya penonton, tujuan sesi dan fase pelaksanaan psikodrama. 46

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Psikodrama

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Kelompok B Di TK Tunas Bangsa Karang Newung Sukodono Sr

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Kelompok B Di TK Tunas Bangsa Karang Newung Sukodono Srag

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE LABORATORIUM DI SMP N 2 BAYAT Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Laboratorium Di SMP N 2 Bayat ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII F SMP N 2 Bayat Kabupa

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE LABORATORIUM DI SMP N 2 BAYAT Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Laboratorium Di SMP N 2 Bayat ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII F SMP N 2 Bayat Kabupa

0 1 14

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kecerdasan Emosional Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik.

0 1 46

Pengaruh metode eksperimen dalam pembelajaran fisika terhadap kreativitas, kecerdasan emosional, dan pengetahuan siswa kelas VIII SMP N 6 Wonogiri pada materi gaya gesek

0 9 255

Meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta pada materi ``Sistem Pencernaan Manusia`` melalui metode PQ4R

0 3 179

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA.

3 17 143

PENINGKATAN KECERDASAN EMOSI MELALUI DISKUSI KELOMPOK (BUZZ GROUP) PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 BERBAH.

1 4 186

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIII SMP DARUL HIKMAH MAKASSAR

0 1 6