Langkah-langkah Pelaksanaan Psikodrama Kajian Tentang Psikodrama

46

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Psikodrama

Menurut Yustinus 2006: 563 ada 3 tahap yang penting dalam psikodrama, yaitu : a. Tahap pelaksanaan, dimana subyek memerankan khayalan- khayalannya. b. Tahap penggantian, dimana orang-orang yang sebenarnya menggantikan orang-orang yang dihayalan subyek. c. Tahap penjernihan, dimana diadakan pengalihan dari kontak dengan individu-individu pengganti, kontak dengan individu-individu dimana subyek memiliki kesempatan menyesuaikan diri dengan mereka dalam kehidupan yang nyata. Selanjutnya Whittaker dalam buku Yustinus 2006: 563 mengungkapkan 4 teknik yang bisa digunakan dalam psikodrama yaitu: a. Prestasi diri, klien mempresentasikan dirinya sendiri atau seorang figur yang penting dalam kehidupannya. b. Memimpin percakapannya sendiri. Klien melangkah keluar dari drama dan berbicara pada dirinya sendiri dan kepada kelompok. c. Teknik ganda doubling, seorang ego penolong Auxilary Egos berperan bersama dengan klien dan melakukan segala sesuatu yang dilakukan klien pada waktu yang sama. 47 d. Teknik cermin, seorang ego penolong Auxilary Egos berperan sejelas mungkin menggantikan klien. Dari para penonton, klien memperhatikan bagaimana dia melihat dirinya sendiri sebagaimana orang-orang lain melihatnya. Sutradara atau pekerja berfungsi baik sebagai produser maupun sebagai terapis. Sebagai produser, dia memilih dan mengatur adegan-adegan dan juga memimpin tindakan perbuatan psikodramatis. Adegan-adegan dipilih berdasarkan situasi-situasi yang mengandung muatan emosional bagi pasien atau berdasarkan situasi-situasi dimana pasien bertingkah laku tidak tepat atau tidak efektif dalam situasi-situasi itu. Sebagai terapi, pemimpin memberikan dukungan atau klarifikasi pada aktor dan kadang-kadang memberikan penafsiran seiring dengan bantuan para anggota kelompok lain tentang adegan permainan itu Whittaker, 1974. Menurut Djumhur Moh. Surya 2001: 109 Dalam buku bimbingan penyuluhan sebenarnya banyak teknik psikodrama, tetapi berikut ini hanyak beberapa teknik utama yang dikemukakan sebagai berikut: a. Creative Imagery, teknik pemanasan untuk mengundang peserta psikodrama membayangkan babak dan obyek yang menyenangkan dan netral, ide teknik ini membantu peserta menjadi lebih spontan. 48 b. The Magic Shop, teknik pemanasan yang berguna bagi protagonist yang ragu tentang nilai mereka dan tujuan. c. Sculpting, konseli kelompok menggunakan metode nonverbal untuk menyusuk orang lain dalam kelompok konfigurasi seperti kelompok orang yang signifikan yang sesuai dengan orang-orang dalam keluarganya dan sebagainya. Penyusunan ini melibatkan postur tubuh dan membantu konseli melihat, mengetahui presepsi mereka tentang orang lain yang signifikan dengan cara yang lebih dinamis. d. Teknik berbicara, teknik ini melibatkan protagonist memberi suatu monolog tentang situasinya. e. Monodrama autodrama, bentuk inti terapi gestalt. Dalam teknik ini, protogonist memainkan semua bagian tindakan yang jelas. Tidak terdapat ego pembantu yang digunakan. f. The double and multiple double techniques, suatu teknik yang terdiri atas pengambilan peran aktor dari ego protagonist dan membantu protagonist mengekspresikan perasaan sesungguhnya secara lebih jelas. Jika protagonist memiliki perasaan ragu, maka teknik multiple double dapat digunakan. g. The Role Reversals, teknik dimana protagonist memindahkan peran dengan orang lain pada tahap dan memainkan bagian orang itu, konseli kelompok berbuat bertentangan dengan apa yang mereka rasakan. 49 h. Teknik Cermin, protagonist memperhatikan dari luar tahap sementara seorang ego pembantu mencerminkan kata-kata, mimik, dan portur protagonist. Teknik ini dipakai pada fase tindakan untuk membantu protagonist melihat dirinya secara lebih akurat. Adapun tahap-tahap atau langkah-langkah pelaksanaan psikodrama menurut Djumhur Moh. Surya 2001: 111 diantaranya: 1. Tahap persiapan The Warm-up. Tahap persiapan dilakukan untuk memotivasi anggota kelompok agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam permainan, menentukan tujuan permainan, menciptakan perasaan aman dan saling percaya pada kelompok. a. Pemimpin kelompok memberikan uraian singkat mengenai hakikat dan tujuan psikodrama. b. Mewawancarai anggota kelompok tentang kejadian-kejadian pada saat ini atau lampau. c. Meminta anggota kelompok untuk membentuk kelompok- kelompok kecil dan mendiskusikan kelompok-kelompok yang pernah mereka alami, yang ingin mereka kemukakan dalam psikodrama 2. Tahap pelaksanaan The action. Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan dimana pemain utama dan pemain pembantu meperagakan permainannya. Dengan bantuan pemimpin kelompok dan anggota kelompok lain pemeran utama memperagakan masalahnya. 50 a. Protagonist dan peran pembantu memainkan peranannya dalam psikodrama b. Lama pelaksanaan tergantung pada penilaian pemimpin kelompok terhadap tingkat keterlibatan emosional protagonist dan pemain lainnya. 3. Tahap diskusi atau tahap berbagai pendapat dan perasaan The Sharing. Dalam tahap diskusi atau tahap bertukar pendapat dan kesan, para anggota kelompok diminta untuk memberikan tanggapan dan sumbangan pikiran terhadap permainan yang dilakukan oleh pemeran utama. Tahap diskusi ini penting karena merupakan rangkaian proses perubahan perilaku pemeran utama kearah keseimbangan pribadi. a. Pemimpin kelompok meminta para anggota kelompok untuk memberikan tanggapan brainstrom terhadap permainan pemeranan protagonis. b. Pemimpin kelompok memimpin diskusi dan mendorong sebanyak mungkin anggota untuk memberikan tanggapan brainstrom terhadap permainan pemeran protagonis. c. Pemimpin kelompok menetralisir balikan yang bersifat menyerang atau menjatuhkan protagonis. Dari penjelasan langkah-langkah diatas, penulis menyimpulkan ada 3 tahap penting dalam psikodrama, yaitu : 1 Tahap persiapan the warm-up 51 Merupakan bagian penting dalam menumbuhkan kepercayaan dan ikatan dalam kelompok. Dilakukan agara siswa berpartisipasi secara aktif dalam permainan peran, memotivasi agar permainan berjalan dengan rasa aman. 2 Tahap pelaksanaan. Dimana subyek memperagakan permainannya sesuai dengan perannya masing-masing. Mengeluarkan aksi drama untuk mengeluarkan pikiran, sikap, dan perasaan yang mereka tidak sadari. 3 Tahap diskusi Dalam diskusi subyek dapat bertukar pendapat dan mengungkapkan kesan dan pesan dari peragaan peran tersebut, serta diberikan tanggapan dari subyek yang lain. Disini mereka mengeluarkan pendapat mereka masing-masing dan tidak bersifat menghakimi antar sesama. Tahap diskusi ini sangat penting dalam langkah-langkah psikodrama merupakan rangkaian proses perubahan perilaku subyek. Dalam kesimpulan tahap tersebut, tiga tahap ini tidaklah mutlak tapi secara umum sangatlah membantu dalam merancang spontanitas, mengaplikasikannya, dan mengintegritaskannya proses psikodrama kedalam kelompok. 52

C. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Kelompok B Di TK Tunas Bangsa Karang Newung Sukodono Sr

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Kelompok B Di TK Tunas Bangsa Karang Newung Sukodono Srag

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE LABORATORIUM DI SMP N 2 BAYAT Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Laboratorium Di SMP N 2 Bayat ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII F SMP N 2 Bayat Kabupa

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE LABORATORIUM DI SMP N 2 BAYAT Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Laboratorium Di SMP N 2 Bayat ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII F SMP N 2 Bayat Kabupa

0 1 14

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kecerdasan Emosional Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik.

0 1 46

Pengaruh metode eksperimen dalam pembelajaran fisika terhadap kreativitas, kecerdasan emosional, dan pengetahuan siswa kelas VIII SMP N 6 Wonogiri pada materi gaya gesek

0 9 255

Meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta pada materi ``Sistem Pencernaan Manusia`` melalui metode PQ4R

0 3 179

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA.

3 17 143

PENINGKATAN KECERDASAN EMOSI MELALUI DISKUSI KELOMPOK (BUZZ GROUP) PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 BERBAH.

1 4 186

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIII SMP DARUL HIKMAH MAKASSAR

0 1 6