19
dalam menjalani kehidupan secara selektif. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengendalikan emosi, dan mengendalikan
penyesuaian diri terhadap orang lain. Kecerdasan emosional dapat membantu mengelola emosi, beradaptasi dan berkomunikasi dalam
berhubungan dengan orang lain, sehingga kecerdasan emosi sangat berperan dikehidupan sehari-hari.
3. Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman 2004: 62-63 aspek-aspek kecerdasan emosional meliputi 5 aspek yaitu :
1 Kesadaran diri Goleman 2005: 63 mendefinisikan kesadaran diri sebagai
kemampuan mengetahui apa yang dirasakan oleh diri sendiri pada suatu saat, dan mengggunakan untuk memandu pengambilan keputusan diri
sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis, atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat kesadaran diri meliputi kesadaran emosi,
penilaian diri, dan percaya diri. Sementara itu menurut Mayer Goleman,2004: 46-47 kesadaran
diri bukanlah perhatian yang larut dalam emosi, bereaksi secara berlebihan dan melebih-lebihkan apa yang diserap. Kesadaran diri lebih
merupakan modus netral yang mempertahankan refleksi diri bahkan ditengah badai emosi. Pendek kata menurut John mayer kesadaran diri
20
berarti “waspada” baik terhadap suasana hati maupun pikiran kita tentang suasana hati.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa kesadaran diri merupakan kesadaran mengenal diri sendiri, mengenal kebebasan dan
kekuatan diri untuk memilih, adalah inti dari kebiasaan untuk menjadi proaktif. Menjadi proaktif merupakan suatu yang lebih dari sekedar
menggambil inisiatif tetapi,
menyadari bahwa
manusia dapat
bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan tersebut dan berdasarkan nilai-nilai prinsip, bukan berdasarkan suasana hati atau kondisi disekitar
saja. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
kesadaran diri adalah bagaimana kita mengenal bagian diri kita yang meliputi motivasi, pilihan serta kepribadian. Dan mengerti bagaimana
faktor ini mempengaruhi, penilaian, keputusan dan interasi dengan orang lain.
2 Pengendalian diri Pengaturan diri adalah kemampuan emosi sehingga berdampak
positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih
kembali dari tekanan emosi.
21
3 Motivasi Motivasi diri adalah antusias, gairah dan daya juang untuk sukses
yang dilandasi dorongan hati yang kuat untuk mencapai cita-cita. Peran motivasi positif dengan perasaan antusiasme, gairah dan keyakinan diri
dalam mencapai prestasi amat penting untuk tiap individu yang punya semangat untuk
sukses. Keuntungan atas
kesuksesan seseorang dimungkinkan oleh dorongan motivasi disamping kemampuan bawaan
yang dimilikinya. 4 Empati
Empati memberikan seseorang kemampuan memahami emosi dan kebutuhan orang lain. Individu yang mempunyai kemampuan empati
dapat membaca arus emosi orang lain, menangkap tanda-tanda non-verbal serta getaran suara orang lain.
5 Keterampilan sosial Keterampilan
sosial merupakan
emosi yang baik ketika
berhubungan dengan orang lain dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-
keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan,
dan untuk
berinteraksi dengan
lingkungan. Semua emosi pada dasarnya, adalah dorongan untuk bertindak.
Rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara
22
berangsur-angsur oleh evolusi. Setiap emosi memainkan peran khas, sebagaimana dengan menggunakan metode-metode baru untuk memahami
tubuh dan otak, Daniel Golleman 2001: 8 menemukan lebih banyak detail-detail
fisiologi tentang
bagaimana masing-masing
emosi mempersiapkan tubuh untuk jenis reaksi yang sangat berbeda:
a Amarah : energi yang cukup kuat untuk bertindak dahsyat b Ketakutan : sirkuit-sirkuit di pusat-pusat emosi otak memicu
terproduksinya hormon-hormon yang membuat tubuh waspada, membuatnya awas dalam bertindak, dan perhatian tertuju pada
ancaman yang dihadapi, agar reaksi yang muncul semakin baik. c Kebahagiaan : meningkatkan kegiatan dipusat otak yang
menghambat perasaan negatif dan meningkatkan energi yang ada, dan menenangkan perasaan yang menimbulkan kerisauan.
Reaksi ini mengistirahatkan tubuh secara menyeluruh, dan juga kesiapan dan antusiasme menghadapi tugas-tugas dan berjuang
mencapai sasaran-sasaran yang lebih besar. d Terkejut : respon yang diberikan sejumlah saraf karena
menerima rangsangan secara spontan. Menurut Daniel
Golleman 2001: 42-43 aspek kecerdasan
emosional ada 2 yaitu kecerdasan pribadi dan kecerdasan sosial :
23
1. Kecerdasan pribadi Kecerdasan ini menentukan bagaimana kita mengelola diri
sendiri, yang meliputi: a. Kesadaran diri
Mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya, dan instuisi, seperti:
1 Kesadaran emosi: mengenali emosi diri sendiri dan efeknya.
2 Penilaian diri secara teliti: mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri.
3 Percaya diri:
keyakinan tentang
harga diri
dan kemampuan diri.
b. Pengaturan diri Mengelola kondisi, implus, dan sumber daya diri sendiri
1 Kendali diri: mengelola emosi-emosi dan desak-desakan hati yang merusak.
2 Sifat dapat dipercaya: memelihara norma kejujuran dan integritas.
3 Kewaspadaan: bertanggung jawab atas kinerja pribadi 4 Adaptibilitas : keluwesan dalam menghadapi perubahan.
5 Inovasi : mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru.
24
c. Motivasi Kecendrungan emosi yang mengantar atau memudahkan
peralihan sasaran. 1 Dorongan prestasi : dorongan untuk menjadi lebih baik
atau memenuhi standar keberhasilan. 2 Komitmen
: menyesuaikan
diri dengan
sasaran kelompok atau perusahaan.
3 Inisiatif : kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. 4 Optimismen: kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan. 2. Kecerdasan sosial
Kecerdasan ini menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan.
a. Empati Kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan
orang lain 1 Memahami orang lain : mengindra perasaan dan
perspektif orang lain, dan menunjukan minat aktif terhadap kepentingan mereka.
2 Orientasi pelayanan : mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
25
3 Mengembangkan orang lain: merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan
kemampuan mereka. 4 Mengatasi keragaman: menumbuhkan peluang melalui
pergaulan dengan bermacam-macam orang. 5 Kesadaran politis: mampu membaca arus-arus emosi
sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan. b. Keterampilan sosial
Kepintaran dalam mengubah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain.
1 Pengaruh memiliki taktik – taktik untuk melakukan persuasi
2 Komunikasi: mengirimkan
pesan yang jelas
dan meyakinkan.
3 Kepemimpinan: membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain.
4 Katalisator perubahan
: memulai
dan mengelola
perubahan. 5 Manajemen konflik : negoisasi dan pemecahan silang
pendapat. 6 Pengikat jaringan: menumbuhkan hubungan sebagai
alat.
26
7 Kolaborasi dan kooperasi: kerja sama dengan orang lain demi tujuan bersama.
8 Kemampuan tim: menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.
Menurut Cooper dan Sawaf Casmini, 2007: 21-22 menyebutkan empat aspek kecerdasan emosi, yaitu:
a. Kesadaran Emosi Emotional Literacy, yang bertujuan membangun rasa percaya diri pribadi melalui pengenalan emosi yang dialami dan
kejujuran terhadap emosi yang dirasakan. Kesadaran emosi yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain, sekaligus kemampuan untuk
mengelola emosi yang sudah dikenalnya, membuat seseorang dapat menyalurkan energi emosinya ke reaksi yang tepat dan konstruktif.
b. Kebugaran emosi emotional fitness, yang bertujuan mempertegas antusiasme dan ketangguhan untuk menghadapi tantangan dan
perubahan. Hal ini mencakup kemampuan untuk mempercayai orang lain serta mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara
yang paling konstruktif. c. Kedalaman emosi emotional depth yaitu mencakup komitmen untuk
menyelaraskan hidup dan kerja dengan potensi serta bakat unik yang dimiliki. Komitmen yang berupa rasa tanggung jawab ini, pada
gilirannya memiliki potensi untuk memperbesar pengaruh tanpa perlu menggunakan kewenangan untuk memaksakan otoritas.
27
d. Alkimia emosi emotional alchemy, yaitu kemampuan kreatif untuk mengalir bersama masalah-masalah dan tekanan-tekanan tanpa larut di
dalamnya. Hal ini mencakup ketrampilan bersaing dengan lebih peka terhadap kemungkinan solisi yang masih bersembunyi dan peluang
yang masih terbuka untuk mengevaluasi masa lalu, menghadapi masa kini, dan mempertahankan masa depan.
Dari uraian-uraian diatas dapat disimpulan bahwa terdapat banyak aspek-aspek kecerdasan emosional. Terdapat 5 aspek yang berpengaruh
yaitu terdiri dari : a Kesadaran diri
Sebagai kemampuan mengetahui apa yang dirasakan oleh diri sendiri dalam suatu keadaan, dan dapat membantu dirinya untuk
mengambil keputusan. Membangun kepercayaan diri sendiri yang meliputi kesadaran emosi, penilaian diri, dan percaya diri.
b Pengendalian diri Kemampuan emosi yang dapat mengendalikan diri, perasaan,
pikiran, dapat menunda keinginan. Memahami ketidak stabilan emosi dan tekanan emosi.
c Motivasi Dorongan atau semangat dalam mencapai cita-cita dan prestasi.
Antusias dan gairah untuk semangat dan sukses. d Empati
28
Kemampuan memahami emosi dan peka terhadap masalah orang lain. Kemampuan menangkap tanda non-verbal, dan
membaca arus emosi orang lain. e Keterampilah sosial
Keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain, serta mengatasi atau masalah sosial dengan baik sehingga tercipta
hubungan yang serasi dan memuaskan. Dari
kesimpulan aspek-aspek
tersebut dapat
membantu mengarahkan kemampuan seseorang dalam kecerdasan emosional. Dapat
diketahui bahwa kemampuan orang berbeda-beda dalam aspek-aspek tersebut, beberapa orang barangkali amat terampil dalam menangani
pengendalian emosi diri nya, tetapi tidak terampil dalam keterampilan sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Kekurangan-kekurangan
dalam keterampilan emosional dapat diperbaiki sampai ketingkat yang lebih baik di mana masing-masing orang dapat menampilkan bentuk
kebiasaan dan respons dengan upaya yang tepat dan dapat dikembangkan.
4. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional