52
C. Kerangka Pikir
Saat ini berbagai masalah muncul di dunia dalam membentuk kepribadian siswa. Dalam setiap proses pembelajaran di sekolah,
kecerdaan emosional merupakan salah satu bagian dalam kegiatan belajar. Siswa dapat mengendalikan dirinya, dapat mengkontrol perbuatan dan
mengendalikan emosi melalui kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional berperan penting untuk mengendalikan
emosi, berempati dan berhubungan baik dengan orang lain. Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik dapat memperoleh
kesuksesan dalam hidupnya, karena sesuatu yang terjadi
akan berpengaruh secara langsung
pada sikap, perilaku, biologis dan psikologis. Kecerdasan emosional seseorang, salah satunya dipengaruhi
oleh lingkungan sekolah. Melalui lembaga sekolah, individu mengenal beraneka ragam perbedaan yang menuntut untuk mampu melakukan
penyesuaian guna memperoleh keberhasilan dalam belajar. Melalui lembaga pendidikan formal ini, kecerdasan emosional siswa dapat
ditingkatkan melalui peran siswa. Untuk mengantisipasi masalah kecerdasan emosional siswa, maka
diperlukan suatu tekhnik
dalam upaya
meningkatkan kecerdasan
emosional sehingga siswa dapat menata dirinya menjadi lebih baik lagi. Salah satu strategi yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan
emosional adalah menggunakan metode psikodrama. Dalam metode
53
psikodrama dibutuhkan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan tentang
konflik, kemarahan,
menemukan konsep
pada dirinya,
menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, mengekspresikan perasaan, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan
terhadap dirinya.
Sehingga metode psikodrama dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa.
Manfaat psikodrama adalah manfaat katarsis atau melepaskan emosi dan bisa melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Tujuan dari
psikodrama adalah untuk memperoleh pengertian yang baik tentang dirinya sehingga dapat menemukan konsep dirinya, kebutuhan-
kebutuhannya dan reaksi-reaksi terhadap tekanan yang dialaminya. Selain manfaat adapun kelebihan metode psikodrama yaitu mengembangkan
kreativitas siswa dengan peran yang dimainkan siswa dapat berfantasi, memupuk kerja sama antara siswa, menumbuhkan bakat siswa dalam seni
drama, memupuk keberanian siswa berpendapat didepan kelas, siswa lebih memperhatikan pelajaran kerena menghayati sendiri, dan melatih
siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat.
Selain kelebihan,
psikodrama juga mempunyai
kekurangan yaitu adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan tujuan tidak tercapai, dan pendengar siswa yang tidak berperan senang
mentertawakan tingkah laku pemain sehingga merusak suasana. Maka dari itu setiap pemain harus bersungguh-sungguh.
54
Dari teknik-teknik yang ada dalam psikodrama, ada beberapa teknik yang akan diterapkan, yaitu melalui metode psikodrama dengan teknik
creative imagery teknik
pemanasan untuk
mengundang siswa
membayangkan adegan dan obyek yang menyenangkan dan netral agar siswa mengungkapkan perasaan yang dialaminya . Adapun teknik
dramatik siswa dapat berusaha menciptakan sesuatu atau menciptakan kembali suasana fisik dan emosional yang dikehendaki dan yang harus
dipahami adalah bahwa keaktifan dalam psikodrama tidak dimonopoli oleh konselor atau terapis tetapi juga anak. Untuk memperoleh pengertian
yang baik tentang dirinya sehingga dapat menemukan konsep dirinya, kebutuhan-kebutuhannya dan
reaksi-reaksi terhadap tekanan yang
dialaminya. Selain itu teknik the double and multiple technique adalah teknik yang sangat penting dalam psikodrama. Teknik ini terdiri atas
pengambilan peran aktor dari ego protogonis dan membantu siswa mengeskpresikan perasaan terdalam yang sesungguhnya secara lebih
jelas. Adapun role reverals pemindahan peran dalam teknik ini siswa memindahkan peran dengan orang lain di pentas dan memainkan bagian
orang itu. Teknik mendorong ekspresi konflik-konflik secara maksimum, dan merupakan teknik inti dari psikodrama. Selanjutnya teknik cermin,
siswa memperhatikan dari luar pentas, sementara cermin ego pembantu memantulkan kata-kata, gerak tubuh, dan posturnya. Teknik ini dipaka
55
pada fase tindakan untuk membantu siswa melihat dirinya secara lebih akurat.
Dengan keseluruhan
teknik-teknik tersebut
akhirnya dapat
membantu siswa untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Konflik- konflik batin yang dialami siswa dapat berkurang, siswa dapat merasa
sedikit lebih lega dan dapat mengembangkan pemahaman baru yang memberinya kesanggupan untuk mengubah perannya dalam kehidupan
yang nyata.
D. Hipotesis Tindakan