16
6 Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggararakan permainan, menari, dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental, meliputi: merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan membuat keputusan. 8
Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi: minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan atau proses yang dilakukan oleh individu sehingga menghasilkan
perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen. Belajar akan berlangsung dengan baik apabila siswa melaksanakan suatu aktivitas belajar. Tanpa adanya
aktivitas belajar, hasil yang akan diperoleh tidak akan maksimal. Oleh karena itu, peneliti merumuskan aktivitas belajar yang sesuai dengan model pembelajaran
explicit Instruction dengan media kertas strimin. Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini, yaitu:
1 Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
2 Aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat.
3 Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas.
4 Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model explicit instruction.
2.1.5 Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari
17
kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas oleh Nawawi dalam K. Brahim 2007 dalam Susanto 2013: 5 yang
menyatakan bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Sedangkan Rifa’i dan Anni 2011: 85 menyatakan bahwa “hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.
Bloom dalam Rifa’i dan Anni, 2011: 86 merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan
ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif yang mencakup ranah pengetahuan kemampuan dan kemahiran; ranah
afektif mencakup ranah sikap, perasaan, sikap dan nilai; ranah psikomotor mencakup ranah keterampilanskill.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan belajar
yang mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif pengetahuan, ranah afektif sikap dan psikomotor keterampilanskil.
Hasil belajar dalam penelitian ini yaitu nilai yang diperoleh siswa setelah pembelajaran SBK dengan materi gambar dekoratif. Pembelajaran dikatakan
berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar siswa dapat mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75.
18
2.1.6 Performansi Guru
Performansi sama artinya dengan Kinerja guru. Kinerja adalah suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja yang diemban,
melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan hasil yang diperoleh.Secara etimologi, menurut kamus besar bahasa Indonesia J.S. Badudu, 1994: 34 dalam
Susanto, 2013: 27, kinerja performance berarti unjuk kerja. Performance diartikan sebagai daya guna melaksanakan kewajiban atau tugas Jihn M. Echlos
dan Hassan Shadily, 1995: 425 dalam Susanto, 2013: 27.
Sedangkan menurut Sianipar 1999: 4 dalam Susanto 2013: 27 mengemukakan “kinerja sebagai hasil dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan
tertentu selama satu periode waktu tertentu atau perwujudan dari hasil perpaduan yang sinergis dan akan terlihat dari produktivitas seseorang dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaannya. Sianipar memandang kinerja kinerja bukan hanya proses dan hasilnya saja namun waktu juga merupakan hal yang penting. Faktor waktu
yang tidak terlalu lama, cepat tetapi efektif dan efisien. Adapun pengertian kinerja menurut Departemen Pendidik Nasional 2004:
34 diartikan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanakan suatu kegiatan, program, atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi. Kinerja seorang pegawai berkaitan dengan unjuk kerja, hasil kerja, prestasi yang diperlihatkan pada waktu tertentu.
Kinerja suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah
kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru
19
merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menilai hasil belajar Rusman, 2012: 50
Mengacu kepada beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja performance dapat dipahami sebagai prestasi, hasil atau kemampuan
yang dicapai atau diperlihatkan dalam pelaksanaan kerja, kewajiban atau tugas. Dalam kaitan dengan kinerja guru dapat diartikan sebagai sebagai prestasi, hasil
atau kemampuan yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran.
Adapun yang dimaksud dengan kinerja mengajar guru adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukan guru sesuai dengan tugasnya sebagai pengajar.
Tugas guru sebagai pengajar mencakup kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengadakan penilaian.
Guru yang memiliki kinerja mengajar yang baik adalah guru yang memiliki kriteria tertentu yang memermudah dirinya dalam menjalankan tugas mengajar.
Kriteria yang wajib dimiliki oleh seorang guru diantaranya adalah memiliki 4 kompetensi guru. Kompensi tersebut yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian,
sosial, dan profesional.Namun, dalam penelitian ini performansi guru yang akan dinilai hanya dibatasi pada kemampuan merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran yang termasuk pada kompetensi profesional. Untuk menilai performansi guru dalam pembelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan materi Gambar Dekoratif, peneliti menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG. APKG I berfungsi untuk menilai rencana
pelaksanaan pembelajaran yang di dalamnya berisi rumusan tujuan pembelajaran,
20
pengorganisasian materi, media, dan sumber belajar, skenario kegiatan pembelajaran, rancangan pengelolaan kelas, dan prosedur penilaian. APKG II
berfungsi untuk menilai pelaksanaan pembelajaran yang meliputi pengelolaan ruang dan fasilitas pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, interaksi di
dalam kelas, serta pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar.
2.1.7 Seni Budaya dan Keterampilan SBK