37
1 Sahih valid. Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal, yaitu: apakah
model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat, dan apakah terdapat konsistensi internal.
2 Praktis. Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika: para ahli dan praktisi
menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan. 3
Efektif. Berkaitan dengan aspek efektivitas ini, Nieveen memberikan parameter sebagai berikut: ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya
menyatakan bahwa model tersebut efektif, dan secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang memuat prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan proses pengajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Dari penjelasan di atas maka sangat penting bagi para guru untuk dapat mempelajari dan menguasai wawasan tentang model pembelajaran. Dengan
menguasai beberapa model pembelajaran, maka seorang guru akan merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga tujuan
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat tercapai.
2.1.11 Model Pembelajaran Explicit Instruction
2.1.11.1 Pengertian Model Pembelajaran Explicit Instruction
Menurut Arends 1997 dalam Triyanto 2009: 41 Model Explicit Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
38
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Pengertian tersebut
sejalan dengan pendapat Acher dan Hughes 2011 dalam Huda 2013: 186, yaitu Strategi Explicit Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa. Strategi ini berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dan
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Strategi ini sering dikenal dengan model pengajaran langsung.
Explicit Instruction, menurut Kardi, dalam Uno dan Nurdin 2011: 118, dalam miftahul Huda
2013: 186, dapat berbentuk “ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok”. Strategi ini juga dapat digunakan
untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa.
Inti pembelajaran dengan model Explicit Instruction adalah adanya penjelasan materi terlebih dahulu dari guru, dilanjutkan dengan latihan terbimbing
dan yang terakhir latihan mandiri. Seperti pernyataan menurut Acher dan Hughes di bawah ini:
Initial practice is carried out with high levels of teacher involvement; however, once student success is evident, the teacher’s support is
systematically withdrawn, and the students move toward independent performance.
Maksud dari pernyataan yang dikemukakan oleh Archer dan Hughes yaitu latihan awal dilakukan dengan keterlibatan yang tinggi dari guru tetapi setelah
siswa memahami materi, dukungan guru secara otomatis dikurangi, dan siswa bisa menunjukkan kemampuannya sendiri.
39
2.1.11.2 Sintaks Model Pembelajaran Explicit Instruction