9
sasarannya dan sesuai dengan faktor-faktor yang berasosiasi dengan kemiskinan.
1.3. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipologi dan variabel penciri kemiskinan Indonesia dan agroekosistem serta memberikan
rekomendasi pengurangan
kemiskinan dengan
pendekatan berbasis
agroekosistem. Secara lebih spesifik, tujuan penelitian adalah: 1. Mengalisis insiden kemiskinan, indeks kedalaman, dan indeks keparahan
kemiskinan tiap agroekosistem. 2. Menganalisis kerentanan kemiskinan pada tiap agroekosistem.
3. Menganalisis karakteristik kemiskinan pada tiap agroekosistem. 4. Merumuskan opsi kebijakan policy option pengurangan kemiskinan dan
kerentanan terhadap kemiskinan berdasarkan agroekosistem dan prioritas program dikaitkan dengan pencapaian MDGs khususnya tujuan pertama
eradicate extreme poverty and hunger.
1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Analisis kemiskinan dibatasi dengan pendekatan pengeluaran penduduk miskin dibandingkan dengan garis kemiskinan, dihitung dengan menggunakan
standar BPS. Indikator yang digunakan yaitu headcount index, poverty gap index dan severity index. Tingkat kemiskinan dihitung melalui pengeluaran konsumsi
penduduk. Analisis multidimensi kemiskinan menggunakan variabel human capital atau indikator kapabilitas tingkat pendidikan, kondisi kesehatan, jumlah
dependen anggota keluarga, dan jenis kelamin, physical capital akses fisik, kepemilikan aset produktif, dimensi spasial dan infrastruktur.
10
Kerentanan insiden kemiskinan tiap agroekosistem terhadap garis kemiskinan diukur dengan elastisitas insiden kemiskinan, kedalaman dan
keparahan kemiskinan terhadap garis kemiskinan. Sifat kemiskinan yang mengindikasikan kemiskinan kronis chronic poverty dan tidak kronis transient
poverty dianalisis dengan menghitung peluang penduduk keluar dari kemiskinan Sedangkan faktor penciri kemiskinan atau faktor-faktor yang berasosiasi dengan
kemiskinan di estimasi dengan probabilitas rumahtangga jatuh ke bawah garis kemiskinan yang dicerminkan oleh parameter variabel bebas.
Penelitian ini mempunyai keterbatasan antara lain; jumlah agroekosistem yang diteliti dibatasi di enam 6 agroekosistem yaitu pantai pesisir, dataran
tinggi, hutan, lahan basah, lahan kering, lahan campuran sesuai dengan ketersediaan data yang menggunakan gabungan data Survey Sosial Ekonomi
Nasional Susenas dan Potensi Desa Podes dari Badan Pusat Statistik BPS. Namun, tiap agroekosistem tidak eksklusif kecuali lahan basah, lahan kering dan
lahan campuran. Karena itu, untuk melihat keragaman antara agroekosistem, maka analisis uji proporsi insiden kemiskinan hanya dilakukan terhadap lahan
basah, lahan kering dan lahan campuran.
1.5. Manfaat Penelitian