Faktor Rumahtangga Faktor Penciri Kemiskinan dan Kerentanan

50 Susenas 2003. Sedangkan data yang menyangkut aspek spasial dan agroekosistem diperoleh dari data yang tersedia pada Podes 2003. Baik data Susenas maupun Podes dikeluarkan oleh BPS. Katagori yang digunakan adalah lahan kering, lahan basah, lahan campuran, pantaipesisir coastal, dataran tinggi dan daerah sekitar hutan. Selanjutnya, dilakukan pemilihan variabel dengan menggunakan metoda stepwise yang menjelaskan hubungan variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Variabel-variabel yang dipilih yang akan dimasukkan ke dalam fungsi yaitu yang mempunyai koefisien determinasi R 2 yang besar. Nilai R 2 ini menunjukkan seberapa besar model dapat menjelaskan data. Sehingga validasi model dapat juga dilakukan dengan menggunakan indikator nilai R 2 . Variabel dependen yang digunakan adalah status kemiskinan rumahtangga menurut kebutuhan dasar minimal versi BPS. Variabel ini disusun dalam bentuk diskret. Rumahtangga miskin dinotasikan dengan nilai 0 sementara rumahtangga tidak miskin dengan nilai 1. Variabel-variabel independen merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kemiskinan

3.3.1. Faktor Rumahtangga

Secara garis besar, aspek-aspek yang mempengaruhi kemiskinan dalam perspektif mikro rumahtangga yang diteliti dikelompokkan dalam a variabel modal sumberdaya manusia human capital yang meliputi variabel profil umum kepala rumahtangga, variabel kondisi kesehatan rumahtangga, dan variabel kondisi ekonomi rumahtangga dan b variabel modal fisik yang dimiliki rumahtangga miskin serta c variabel tempat tinggal. Variabel sumberdaya manusia merupakan faktor yang mempengaruhi kapabilitas individu dalam rumahtangga untuk mencari nafkah atau memperoleh pendapatan dan memenuhi kecukupan kebutuhan keluarganya. Faktor tersebut 51 yaitu pendidikan tertinggi kepala keluarga, jenis kelamin, usia, jumlah anggota keluarga yang ditanggung dependent dan jumlah tahun bersekolah anggota keluarga. Tingkat pendidikan dikaitkan dengan peluang kerja dan pendapatan. Semakin tinggi pendidikan, peluang kerja dan peningkatan pendapatan semakin besar. Faktor jenis kelamin dinilai berpengaruh terhadap tingkat upah yang diperoleh oleh pencari nafkah dalam keluarga; sedangkan faktor usia dinilai dapat menggambarkan pengalaman kerja. Jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap kesejahteraan rumahtangga; semakin banyak dependen dalam keluarga maka semakin kecil tingkat kesejahteraan individu dalam keluarga tersebut. Selanjutnya, status dan sektor berusaha rumahtangga mempengaruhi peluang dan besaran pendapatan. Kemiskinan banyak terdapat pada penduduk dengan status pekerjaan informal dan mencari nafkah di sektor pertanian. Selain itu, faktor kesehatan individu rumahtangga termasuk faktor yang mempengaruhi pendapatan rumahtangga. Pencari nafkah yang tidak atau kurang sehat dapat turun pendapatannya sebagai akibat dari menurunnya produktivitas. Apabila anggota keluarga dependent sakit dan memerlukan biaya besar, maka diasumsikan pengeluaran keluarga meningkat untuk upaya penyembuhan anggota keluarga tersebut. Variabel modal fisik dimasukkan dalam kelompok variabel yang menjadi penciri kemiskinan dengan pertimbangan bahwa kemiskinan banyak terdapat pada penduduk dengan status pekerjaan pada sektor informal atau berusaha sendiri Susenas, 2003 sehingga kepemilikan modal fisik merupakan faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk memperoleh pendapatan. Kepemilikan modal fisik dapat menjadi agunan apabila rumahtangga memerlukan dana pinjaman modal dari Bank atau kredit formal. Selain itu, 52 kepemilikan modal fisik dapat menjadi alternatif sumber pendapatan sementara atau cadangan apabila ada gejolak atau shock terhadap pendapatan atau pengeluaran suatu keluarga. Sehingga, suatu rumahtangga terlindung dari kemiskinan atau relatif tidak rentan terhadap goncangan terhadap pendapatan atau pengeluaran. Yang dimasukkan dalam variabel modal fisik yaitu kepemilikan aset-aset produktif seperti lahan, rumah dan kendaraan. Kenyataan bahwa kemiskinan terkait dengan modal fisik diperkuat oleh IFAD 2002 yang menyebutkan bahwa sebagian besar penduduk miskin di Asia adalah buruh tani, dan petani gurem. Variabel yang dimasukkan untuk analisis determinan rumah tangga berjumlah 37 variabel yang diolah berdasarkan data Susenas 2004 yang menggunakan instrumen core.

3.3.2. Faktor Spasial dan Infrastruktur