menggunakan formula yang tidak sesuai dengan formula standar, untuk menghasilkan produk yang tetap memenuhi spesifikasi.
Dari segi produk yang dihasilkan, penggunaan formula yang berbeda dilakukan karena tuntutan pemenuhan spesifikasi. Produk yang tidak
memenuhi spesifikasi akan menyebabkan tingginya jumlah blocked produk, sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
2. Metode
Penentuan spesifikasi suatu produk haruslah mempertimbangkan faktor perubahan kondisi proses serta fluktuasi kualitas bahan baku.
Dengan demikian, adanya peninjauan ulang spesifikasi yang telah ditetapkan menjadi sangat penting. Setelah ada penetapan formula 8,
tidak terdapat peninjauan ulang spesifikasi yang telah ditetapkan, sehingga ketika terjadi perubahan kualitas bahan baku, menyebabkan produk yang
dihasilkan tidak dapat memenuhi spesifikasi. Selain itu, dalam peninjauan kembali spesifikasi tersebut, juga harus mempertimbangkan metode
pengambilan keputusan yang digunakan oleh bagian yang berwenang, termasuk berdasarkan data historis yang ada atau pengalaman produksi.
Metode analisis bahan baku dan produk akhir turut berperan menjadi penyebab penggunaan formula yang tidak sesuai standar karena terkadang
prosedur analisis yang telah ditetapkan tidak dilaksanakan dengan semestinya. Hal tersebut mengakibatkan hasil analisis yang diperoleh
menjadi kurang akurat dan selanjutnya menyebabkan penyesuaian pada bagian produksi untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
spesifikasi.
3. Alat
Pemeliharaan peralatan, termasuk sistem kalibrasi, akan mempengaruhi kinerja alat tersebut. Peralatan analisis yang tidak
dikalibrasi sesuai waktunya akan menyebabkan ketidaktepatan hasil analisis. Ketidaktepatan hasil analisis raw material dapat menyebabkan
terjadinya penyesuaian formula sehingga tidak sama dengan formula
standar. Sedangkan ketidaktepatan hasil analisis pada finish product akan menyebabkan terjadinya blocked released produk yang tidak tepat pula.
4. Manusia
Faktor sikap pekerja yang dapat menjadi penyebab penggunaan formula aktual yang tidak sesuai dengan formula standar antara lain adalah
tingkat kedisiplinan, perilaku kebiasaan, dan business awareness tingkat kepedulian. Kedisiplinan pekerja dalam menggunakan formula yang telah
ditetapkan berpotensi menjadi penyebab masalah ketika terjadi penggunaan formula yang tidak seharusnya tanpa sepengetahuan pihak
yang berwenang. Tingkat kepedulian pekerja business awareness juga berpotensi
menjadi faktor penyebab masalah. Pekerja yang telah memiliki kesadaran tinggi akan berupaya menghasilkan produk berkualitas tinggi yang
memenuhi spesifikasi, namun tetap memperhatikan prosedur yang berlaku serta mempertimbangkan dari sisi loss dan profit perusahaan.
D. PENENTUAN FORMULA YANG TEPAT
Sebelum dilakukan penentuan formula yang tepat, terlebih dahulu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penentuan
formula tersebut. Alat bantu yang digunakan adalah diagram Ishikawa Gambar15 yang selain digunakan untuk mengetahui faktor penyebab
masalah, juga dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil.
Dari hasil brainstorming dan pengamatan lapangan, maka secara umum dapat dirumuskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penentuan
formula tersebut, yaitu:
1. Bahan
Bahan baku minyak PO dan POs akan berpengaruh sangat besar dalam penentuan formula yang tepat. Fluktuasi kualitasnya, terutama titik
cair dan N
value
akan sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Faktor harga bahan baku minyak tersebut hendaknya juga diperhitungkan, sehingga formula yang ditentukan tidak hanya menghasilkan produk yang
memenuhi spesifikasi, tetapi juga efisien dari segi biaya produksi. Selain itu, spesifikasi produk akhir juga menjadi pertimbangan yang penting
dalam penentuan formula tersebut. Di lain pihak, kebutuhan dan harapan konsumen hendaknya juga diperhatikan dalam spesifikasi tersebut.
Gambar 15. Diagram Ishikawa untuk faktor yang mempengaruhi
penentuan formula yang tepat
2. Metode