Faktor harga bahan baku minyak tersebut hendaknya juga diperhitungkan, sehingga formula yang ditentukan tidak hanya menghasilkan produk yang
memenuhi spesifikasi, tetapi juga efisien dari segi biaya produksi. Selain itu, spesifikasi produk akhir juga menjadi pertimbangan yang penting
dalam penentuan formula tersebut. Di lain pihak, kebutuhan dan harapan konsumen hendaknya juga diperhatikan dalam spesifikasi tersebut.
Gambar 15. Diagram Ishikawa untuk faktor yang mempengaruhi
penentuan formula yang tepat
2. Metode
Metode pengambilan keputusan yang tepat juga akan berpengaruh dalam penentuan formula. Data historis, kebijakan manajemen terkait, dan
hipotesis yang tepat hendaknya menjadi faktor-faktor yang diperhatikan dalam penentuan formula tersebut.
3. Manusia
Keseluruhan proses produksi haruslah mempertimbangkan faktor efisiensi dan kenyamanan pekerja. Dalam penentuan formula yang tepat,
faktor yang juga mempengaruhi adalah kenyamanan pekerja dalam penggunaannya.
MANUSIA METODE
PENENTUAN FORMULA
YANG TEPAT
pengambilan keputusan
kebijakan manajemen data historis
hipotesis
tenaga kerja
user friendly efisiensi jumlah
BAHAN LINGKUNGAN
kemudahan aplikasi
produk minyak
fluktuasi kualitas kebutuhan konsumen
spesifikasi jumlah
harga
suhu udara
kestabilan produk
4. Lingkungan
Faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan dalam penentuan formula yang tepat adalah suhu udara. Suhu proses, penyimpanan, dan
distribusi akan sangat mempengaruhi kestabilan produk. Formula yang tepat diharapkan dapat meminimalisasi pengaruh suhu terhadap stabilitas
produk, sehingga produk tetap berada dalam kualitas baik ketika sampai ke tangan konsumen. Selain itu, formula yang tepat juga harus dapat
memudahkan konsumen dalam aplikasi produk tersebut. Pihak manajemen produksi ingin mengajukan penggunaan formula 6
dalam proses produksi cake margarine, karena selama ini telah diperoleh hasil yang cukup memuaskan dengan penggunaan formula tersebut. Namun
penggantian formula standar pada sistem BPCS adalah wewenang manajemen development. Oleh karena itu, pihak development meminta
pembuktian lebih lanjut bahwa penggunaan formula 6 tersebut dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dengan lebih baik dibandingkan
formula standar 8 yang telah ada. Pada tahap penentuan formula yang tepat, penulis berusaha mengkaji
kedua alternatif formula tersebut 6 dan 8 tidak hanya menggunakan data empiris yang telah ada, tetapi juga melalui percobaan laboratorium dengan
pembuatan fat blend untuk selanjutnya diolah dengan bantuan program DX7. Untuk memperkuat pemilihan penggunaan formula 6, juga dilakukan
perhitungan biaya bahan baku dari kedua alternatif formula tersebut.
1. Evaluasi data empiris produk