Metode Manusia Lingkungan Pengaruh Mutu Raw Material Minyak Terhadap Mutu dan Formulasi Produk Cake Margarine Di Pabrik Scc&C Pt Unilever Indonesia, Tbk., Cikarang

Faktor harga bahan baku minyak tersebut hendaknya juga diperhitungkan, sehingga formula yang ditentukan tidak hanya menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi, tetapi juga efisien dari segi biaya produksi. Selain itu, spesifikasi produk akhir juga menjadi pertimbangan yang penting dalam penentuan formula tersebut. Di lain pihak, kebutuhan dan harapan konsumen hendaknya juga diperhatikan dalam spesifikasi tersebut. Gambar 15. Diagram Ishikawa untuk faktor yang mempengaruhi penentuan formula yang tepat

2. Metode

Metode pengambilan keputusan yang tepat juga akan berpengaruh dalam penentuan formula. Data historis, kebijakan manajemen terkait, dan hipotesis yang tepat hendaknya menjadi faktor-faktor yang diperhatikan dalam penentuan formula tersebut.

3. Manusia

Keseluruhan proses produksi haruslah mempertimbangkan faktor efisiensi dan kenyamanan pekerja. Dalam penentuan formula yang tepat, faktor yang juga mempengaruhi adalah kenyamanan pekerja dalam penggunaannya. MANUSIA METODE PENENTUAN FORMULA YANG TEPAT pengambilan keputusan kebijakan manajemen data historis hipotesis tenaga kerja user friendly efisiensi jumlah BAHAN LINGKUNGAN kemudahan aplikasi produk minyak fluktuasi kualitas kebutuhan konsumen spesifikasi jumlah harga suhu udara kestabilan produk

4. Lingkungan

Faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan dalam penentuan formula yang tepat adalah suhu udara. Suhu proses, penyimpanan, dan distribusi akan sangat mempengaruhi kestabilan produk. Formula yang tepat diharapkan dapat meminimalisasi pengaruh suhu terhadap stabilitas produk, sehingga produk tetap berada dalam kualitas baik ketika sampai ke tangan konsumen. Selain itu, formula yang tepat juga harus dapat memudahkan konsumen dalam aplikasi produk tersebut. Pihak manajemen produksi ingin mengajukan penggunaan formula 6 dalam proses produksi cake margarine, karena selama ini telah diperoleh hasil yang cukup memuaskan dengan penggunaan formula tersebut. Namun penggantian formula standar pada sistem BPCS adalah wewenang manajemen development. Oleh karena itu, pihak development meminta pembuktian lebih lanjut bahwa penggunaan formula 6 tersebut dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dengan lebih baik dibandingkan formula standar 8 yang telah ada. Pada tahap penentuan formula yang tepat, penulis berusaha mengkaji kedua alternatif formula tersebut 6 dan 8 tidak hanya menggunakan data empiris yang telah ada, tetapi juga melalui percobaan laboratorium dengan pembuatan fat blend untuk selanjutnya diolah dengan bantuan program DX7. Untuk memperkuat pemilihan penggunaan formula 6, juga dilakukan perhitungan biaya bahan baku dari kedua alternatif formula tersebut.

1. Evaluasi data empiris produk