salah satu alternatif formula, yaitu formula 6 yang selama ini digunakan dalam proses produksi aktual. Pada tahap ini dapat diketahui
kemampuan proses produksi dengan alternatif formula tersebut dalam menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi.
c. Pembandingan dan evaluasi solusi alternatif
Setelah ditemukan berbagai solusi alternatif, selanjutnya harus dilakukan pembandingan dan evaluasi di antara alternatif-alternatif
tersebut. Analisis antara alternatif-alternatif yang diperoleh dilakukan dengan mempertimbangkan hasil yang akan tercapai dan biaya relatif
yang dibutuhkan dari setiap pilihan solusi Hellriegel et al., 2002. Pada tahap ini dilakukan percobaan laboratorium untuk
mengetahui perkiraan hasil yang diperoleh menggunakan solusi alternatif tersebut, yaitu melalui pengolahan menggunakan program
Design Expert V.7. Dari hasil pengolahan tersebut, dapat diperoleh formula optimal yang ditawarkan sebagai solusi, dilengkapi dengan
perkiraan parameter mutu produk yang akan dihasilkan, serta persamaan matematis yang dapat digunakan untuk memprediksikan parameter
mutu produk yang dihasilkan. Selain itu juga dilakukan perhitungan biaya produksi langsung, khususnya biaya bahan baku, dari penggunaan
alternatif solusi tersebut, sehingga dapat memperkuat pemilihan formula yang lebih ekonomis.
d. Pemilihan di antara solusi alternatif
Hellriegel et al. 2002 berpendapat bahwa setiap solusi pasti memiliki konsekuensi positif dan negatif. Oleh karena itu, solusi terbaik
adalah pilihan yang memiliki konsekuensi positif lebih banyak dan resiko lebih kecil. Tahap pemilihan solusi ini dilakukan berdasarkan
hasil pembandingan dan evaluasi yang diperoleh pada tahap sebelumnya.
e. Penerapan solusi terpilih
Solusi yang telah dipilih dengan baik dan benar, tidak selalu memberikan hasil yang sukses. Dengan demikian solusi terpilih harus
diterapkan dengan penuh tanggung jawab dan dilakukan secara efisien, sehingga diharapkan dapat tercapai hasil yang diharapkan Hellriegel et
al., 2002. Penerapan solusi terpilih dilakukan pada proses produksi aktual
dan penggantian standar yang terdapat dalam sistem BPCS. Dengan demikian proses monitoring dan evaluasi dilakukan secara konsisten
dan datanya dapat digunakan dalam siklus perbaikan mutu berkelanjutan untuk menghasilkan tindakan koreksi yang efektif.
f. Tindak lanjut dan pengendalian