e. Penerapan solusi terpilih
Solusi yang telah dipilih dengan baik dan benar, tidak selalu memberikan hasil yang sukses. Dengan demikian solusi terpilih harus
diterapkan dengan penuh tanggung jawab dan dilakukan secara efisien, sehingga diharapkan dapat tercapai hasil yang diharapkan Hellriegel et
al., 2002. Penerapan solusi terpilih dilakukan pada proses produksi aktual
dan penggantian standar yang terdapat dalam sistem BPCS. Dengan demikian proses monitoring dan evaluasi dilakukan secara konsisten
dan datanya dapat digunakan dalam siklus perbaikan mutu berkelanjutan untuk menghasilkan tindakan koreksi yang efektif.
f. Tindak lanjut dan pengendalian
Penerapan solusi terpilih bukan berarti tujuan telah tercapai, namun harus dilanjutkan dengan pengendalian dan evaluasi hasil.
Apabila implementasi tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka perlu dilakukan tindakan koreksi terhadap solusi terpilih Hellriegel et
al., 2002. Permasalahan baru yang muncul akan diajukan dalam rencana perbaikan selanjutnya. Namun tetap harus dipastikan bahwa
langkah perbaikan yang telah dirancang secara konsisten dilaksanakan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya permasalahan yang sama.
Pengendalian dilakukan terhadap proses produksi aktual yaitu dengan mengamati produk yang dihasilkan, yaitu faktor pemenuhan
spesifikasi. Sedangkan evaluasi hasil dilakukan dengan melihat hasil perhitungan loss mulai bulan Mei, yaitu setelah terdapat kesamaan
formula antara proses produksi aktual dan standar yang terdapat dalam BPCS.
V. SUMBER LOSS PO
Selama tiga periode stock taking, terdapat total loss PO sebanyak 50,825 ton. Penelusuran terhadap sumber-sumber loss tersebut dilakukan menggunakan
alat bantu diagram Ishikawa dan diagram Pareto, sehingga dapat diketahui sumber utama yang harus ditangani terlebih dahulu.
Tahap pembuatan diagram Ishikawa diawali dengan pendugaan faktor- faktor yang berpotensi menyebabkan loss PO. Kemudian verifikasi di lapangan
dilakukan melalui diskusi dan tanya jawab dengan karyawan secara langsung. Diagram Ishikawa yang dihasilkan Gambar 5 memiliki empat kategori
penyebab, yaitu manusia, bahan, mesin, dan metode.
Gambar 5. Diagram Ishikawa penyebab loss PO
sisa produk di line level indicator
MESIN
tangki minyak PO
kalibrasi
ketrampilan sikap kerja
pengetahuan
LOSS PO
overweight kalibrasi load cell
OSI tank mixing
spool PO input data
standarisasi jumlah
kesesuaian teori-aktual
akurasi periode input
jumlah bahan kesesuaian formula
dokumentasi
sampling pengepakan
analisis release produk
akurasi re-check
standarisasi jumlah pengambilan sampel
jumlah penyegelan
akurasi parameter
spesifikasi
beban kerja
kebiasaan kedisiplinan
motivasi business awareness
kelelahan tuntutan produksi
ketelitian kecepatan kerja
dokumentasi metode sampling
packaging material minyak
POPOs
fluktuasi kualitas
ketebalan ukuran lead
laminasi locked tutup
mesin filling
produk cacat suhu sealer
underweight tekanan sealer
overweight
spill out
MPU
maintenance kebocoran
HPP
heat exchanger
kebocoran mechanic seal
sensor massa
mechanic seal A unit
tangki premix
kalibrasi
MANUSIA METODE
BAHAN
1. Mesin