proses masih sangat bervariasi karena terdapat perubahan penggunaan formula yang tidak teratur. Namun semua titik masih berada dalam
batas spesifikasi yang ditetapkan. Setelah dilakukan perhitungan capability process Cp, dihasilkan
indeks Cp 1.09. Apabila ketidaknormalan distribusi data diperhitungkan, maka dihasilkan Cpk 1.03. Angka tersebut belum
dapat dikatakan baik, karena standar yang sering digunakan untuk suatu proses dengan kapabilitas proses yang baik adalah Cp1.33,
walaupun semakin besar indeks tersebut maka proses dikatakan semakin baik.
c. N
30
Solid Fat Content pada 30 C
Pengambilan data N
30
produk dilakukan bersamaan dengan MP produk, yaitu dengan menggunakan data dari dua shift dalam satu hari
kerja. Bagan kendali yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 18. Pada bagan kendali X terdapat satu titik yang keluar dari batas
pengendali atas dan setelah ditelusuri, titik tersebut merupakan N
30
produk yang dihasilkan dengan formula 6 berbahan baku minyak POs ”B” yang memiliki titik cair dan N
30
relatif lebih tinggi dibandingkan POs ”A” yang biasanya digunakan.
Pada bagan kendali tipe R, juga terdapat satu titik yang berada di luar batas pengendali atas. Hal tersebut diduga disebabkan oleh
penggunaan bahan baku minyak PO yang berbeda mutunya, sehingga menimbulkan fluktuasi mutu yang besar pada produk.
Apabila penyebab-penyebab khusus tersebut dihilangkan, yaitu penggunaan POs ”B” yang mutunya tidak sama dengan POs ”A” serta
pengendalian fluktuasi mutu minyak PO yang lebih ketat, maka proses dapat dikatakan terkontrol. Selain itu, proses juga masih dapat
menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi dengan baik, walaupun masih belum dapat memenuhi batas pengendali yang
ditetapkan. Indeks Cpk yang dihasilkan dengan mempertimbangkan ketidaknormalan distribusi data adalah 0.63, yang berarti proses
masih belum memiliki kapabilitas yang baik sehingga variasi yang terjadi masih sangat tinggi.
Dari keseluruhan evaluasi data empiris tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa proses produksi masih belum dapat dikatakan in-
control karena masih terdapat penyebab-penyebab khusus yang harus ditelusuri dan diperbaiki dalam rangka mengurangi variasi dalam proses.
Penyebab khusus tersebut antara lain ketidakkonsistenan penggunaan formula dan fluktuasi mutu bahan baku yang terlalu besar. Apabila
penyebab khusus tersebut dapat diselesaikan, maka variasi dalam proses akan berkurang dan kapabilitasnya meningkat. Proses yang ada masih
dapat menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, hendaknya tidak menjadi acuan dalam peningkatan proses, karena proses
masih belum dapat dikatakan terkontrol dan memiliki kapabilitas yang tinggi.
2. Hasil pengolahan DX7 pada data percobaan laboratorium