Gambar 9. C-unit pada MPU
A-unit merupakan alat pendinginan yang sangat efisien, sehingga emulsi akan meninggalkan A-unit pertama dalam keadaan supercooled.
Dengan menempatkan C-unit setelah A-unit, fraksi lemak dengan titik cair tinggi akan dapat lebih mengkristal, sehingga menghasilkan produk yang
lebih lunak, dan palatabilitas yang lebih baik Young et al., 1994 Kristalisasi dan pendinginan lebih lanjut akan terjadi pada A-unit
berikutnya. Untuk membentuk konsistensi filling yang baik, setelah A-unit biasanya ditempatkan C-unit ke dua dengan kecepatan rotasi tertentu.
Kondisi proses harus diatur sedemikian rupa sehingga produk berada dalam kondisi cukup plastis dan keras untuk pengisian dan pengepakan
Young et al., 1994. Pada proses produksi cake margarine di PT Unilever Indonesia,
digunakan tiga buah A-unit A1, A2, A3 dan dua buah C-unit C1, C2, dengan urutan proses A1-A2-C1-A3-C2. Tahap proses pada A1-A2-C1
dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat terjadi kristalisasi yang baik, sedangkan tahap proses pada A3-C2 dikondisikan untuk menghasilkan
konsistensi filling yang baik sehingga memudahkan proses filling dan pengepakan.
4. Filling
Setelah melewati mesin MPU, margarin akan dialirkan ke mesin filling unit. Filling unit menggunakan prinsip pompa piston, sehingga
membutuhkan suplai udara bertekanan. Setelah proses filling selesai, katup akan menutup secara otomatis dan aliran akan menuju heat exchanger.
Heat exchanger yang digunakan adalah plate heat exchanger dengan
sumber panas berupa air panas 90 C, sedangkan pipa-pipa aliran memiliki
sumber pemanas air bersuhu 70 C.
Pada heat exchanger, margarin akan dipanaskan pada suhu di atas titik cairnya untuk mencapai pencairan kristal lemak secara sempurna.
Selain itu, pemanasan kembali akan meningkatkan suhu produk sehingga mendekati suhu produk yang masih ada di tangki mixing.
Pengisian dilakukan secara otomatis, di mana setelah berat tertentu tertentu tercapai, mesin akan berhenti melakukan pengisian. Cake
margarine merupakan produk yang dikemas dengan berat bersih 15kg, sehingga setelah bobot tersebut terdeteksi oleh sensor, maka pengisian
akan otomatis berhenti.
5. Pengemasan
Cake margarine merupakan produk yang dikemas dengan menggunakan kemasan primer plastik LDPE Low Density Poly Ethylene
dan kemasan sekunder kardusbox CFB Corrugated Fiber Board dengan berat bersih 15kg. Selanjutnya operator mengikat plastik secara manual
menggunakan segel cableties, kemudian plastik dirapikan dan kardus ditutup.
Untuk menyempurnakan penutupan, kardus direkatkan dengan menggunakan lem. Kardus akan melewati bagian pencetakan tanggal
produksi dan kadaluwarsa, setelah itu kardus direkatkan dengan menggunakan tape secara otomatis pada rangkaian mesin filling. Produk
yang telah dikemas dengan benar kemudian ditumpuk di atas palet-palet dan dipindahkan ke gudang penyimpanan.
B . ANALISIS PARAMETER KRITIS MINYAK DAN PRODUK CAKE
MARGARINE
Bahan baku minyak dan produk cake margarine memiliki beberapa parameter spesifikasi yang ditetapkan untuk menjamin kualitas produk yang
dihasilkan. Pada tahap ini akan dilakukan analisis dan penentuan parameter kritis dari bahan baku minyak dan produk, sehingga dapat diperoleh faktor
utama yang mempengaruhi penentuan formula yang tepat.
1. Penelusuran data blocked product