A-unit Pendinginan dan Kristalisasi

kecil 5 µm, akan tetapi tidak terlalu kecil karena akan menyebabkan sensasi greasy dan kering pada mouthfeel Young et al., 1994.

3. Pendinginan dan Kristalisasi

Tahap pendinginan pada proses produksi margarin merupakan pendinginan kejut shock cooling dan pemadatan dengan cepat. Proses pendinginan akan menentukan sifat margarin, yaitu konsistensi, tekstur dan plastisitas. Tujuan dari pendinginan dimaksudkan tidak hanya untuk mengeluarkan panas sehingga terjadi pemadatan tetapi juga pendinginan keseluruhan emulsi sehingga diperoleh bentuk dan ukuran kristal yang diharapkan Walstra, 2003. Karakteristik kristal ini dibentuk oleh ikatan Van der Waals di antara kristal. Ikatan ini lemah dan dapat dipecah dengan adanya pengadukan. Margarin dengan struktur yang mengandung kristal lebih kecil lebih plastis dan lembut daripada kristal besar. Kekerasan akan meningkat selama proses kristalisasi karena adanya formasi dari jembatan padat antara kristal lemak. Menurut Walstra 2003, pertumbuhan kristal lipid tergantung dari beberapa faktor, seperti total kristal permukaan, yang akan lebih besar jika kristal segera terbentuk, pengadukan, yang akan meningkatkan laju. Secara alami, laju pertumbuhan akan menurun ketika sebagian besar material yang dapat terkristal telah mengkristal. Proses pendinginan dan kristalisasi terjadi pada mesin MPU yang secara umum dibagi menjadi 3 bagian A-unit dan 2 bagian C-unit. Secara umum, pada A-unit akan terjadi proses pendinginan, sedangkan pada C- unit akan terjadi proses kristalisasi.

a. A-unit

Proses pemadatan terjadi pada sebuah scraped-surface heat exchanger atau lebih sering dikenal sebagai votator. Scraped-surface heat exchanger merupakan peralatan yang efisien sebagai penukar panas, karena dilengkapi dengan pisau yang dapat berotasi Bumbalough, 2000. Sebuah A-unit merupakan tabung pendingin yang diselubungi oleh tabung luar yang berisi amonia cair sebagai agen penyerap panas. Rotor pada tabung tersebut dilengkapi dengan pisau-pisau scraper dan berputar pada kecepatan tinggi Young et al., 1994. Pisau tersebut berfungsi mengikis lapisan produk dari dinding tabung sehingga dapat memperlancar pertukaran panas sekaligus memberikan agitasi pada produk untuk menghasilkan campuran yang homogen Bumbalough, 2000. Tekanan tinggi dan gaya sobek yang terjadi akan menginduksi pembentukan inti kristal dengan cepat, kristalisasi maksimal, dan pengadukan maksimal dalam waktu 4-10 detik. Pada lini proses margarin, biasanya digunakan tiga buah A-unit dengan total luas permukaan pendinginan sekitar 2.5m 2 Young et al., 1994. Gambar 8. A-unit pada MPU b. C-unit Bagian C-unit atau crystallizer berbentuk sebuah silinder yang dilengkapi dengan pins pada dinding dalam dan rotor yang tersusun spiral, untuk memberikan pergerakan helical selama produk melewati tabung. Rangkaian tersebut memastikan tercukupinya waktu tinggal residence time yang panjang beberapa menit untuk menciptakan kondisi kesetimbangan dalam kristalisasi dan menjaga konsistensi emulsi agar tetap dapat dipompa untuk proses selanjutnya. Pada tahap ini tidak disertai pendinginan dan hanya berfungsi mempertahankan lemak dalam keadaan pengadukan agitasi yang seragam ketika proses kristalisasi berlangsung Bumbalough, 2000. Gambar 9. C-unit pada MPU A-unit merupakan alat pendinginan yang sangat efisien, sehingga emulsi akan meninggalkan A-unit pertama dalam keadaan supercooled. Dengan menempatkan C-unit setelah A-unit, fraksi lemak dengan titik cair tinggi akan dapat lebih mengkristal, sehingga menghasilkan produk yang lebih lunak, dan palatabilitas yang lebih baik Young et al., 1994 Kristalisasi dan pendinginan lebih lanjut akan terjadi pada A-unit berikutnya. Untuk membentuk konsistensi filling yang baik, setelah A-unit biasanya ditempatkan C-unit ke dua dengan kecepatan rotasi tertentu. Kondisi proses harus diatur sedemikian rupa sehingga produk berada dalam kondisi cukup plastis dan keras untuk pengisian dan pengepakan Young et al., 1994. Pada proses produksi cake margarine di PT Unilever Indonesia, digunakan tiga buah A-unit A1, A2, A3 dan dua buah C-unit C1, C2, dengan urutan proses A1-A2-C1-A3-C2. Tahap proses pada A1-A2-C1 dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat terjadi kristalisasi yang baik, sedangkan tahap proses pada A3-C2 dikondisikan untuk menghasilkan konsistensi filling yang baik sehingga memudahkan proses filling dan pengepakan.

4. Filling