Karakteristik Sosial Masyarakat Pesisir

2.1.1.1 Karakteristik Sosial Masyarakat Pesisir

Merujuk pada klasifikasi Redfield 1941 dikutip oleh Koentjaraningrat 1990, masyarakat pesisir Indonesia berada pada tiap tipe komunitas yang telah diklasifikasikannya 1 , namun kebanyakan merupakan representasi dari komunitas desa petani dan desa terisolasi. Masyarakat pesisir yang berjenis desa pantai dan desa terisolasi dicirikan oleh sikap mereka yang tunduk terhadap alam Kluckhon dikutip oleh Satria, 2002. Pemahaman mengenai karakteristik sosial masyarakat pesisir penting dipahami untuk dapat menganalisis lebih jauh perihal hubungan patron klien. Karakteristik sosial masyarakat pesisir tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1 Ketidakstabilan kondisi sumberdaya merupakan tantangan bagi para nelayan, khususnya bagi nelayan perikanan tangkap. Berdasarkan karakteristik sumberdaya tersebut, terbentuk beberapa karakteristik sosial masyarakat pesisir, yaitu: a Memiliki sikap tunduk dan selaras dengan alam Kluckhon dikutip oleh Satria, 2002; Hartono et al., 2007. Hal ini didasari oleh: i Sistem kepercayaan masyarakat pesisir yang percaya bahwa laut memiliki kekuatan magis Satria, 2002. ii Komunitas kecil merupakan bagian yang terintegrasi dari lingkungan alam tempat komunitas tersebut berada Koentjaraningrat dikutip oleh Satria, 2002. b Sistem pengetahuan pada masyarakat pesisir berdasarkan warisan maupun pengalaman empiris Satria, 2002; Hartono et al., 2007. 2 Karakteristik sumberdaya yang hingga saat ini masih bersifat akses terbuka. Karakteristik tersebut menyebabkan nelayan harus berpindah-pindah untuk memperoleh hasil maksimal. Hal ini membuat elemen resiko usaha perikanan tangkap menjadi sangat tinggi Satria, 2002. Maka berdasarkan hal tersebut, terbentuk beberapa karakteristik sosial masyarakat pesisir, antara lain: a Memiliki karakter tegas, keras, dan terbuka Satria, 2002. 1 Menurut Redfield, terdapat empat tipe komunitas, yaitu city kota, town kota kecil, peasant village desa petani, dan tribal village desa terisolasi. Dimana setiap tipe komunitas memiliki karakteristik kebudayaan yang berbeda satu sama lain. b Kuatnya ikatan patron-klien, sebagai upaya untuk penjaminan kehidupan sosial dan ekonomi Satria, 2002; Hartono et al., 2007. 3 Memiliki ciri hubungan solidaritas mekanik 2 pada hubungan masyarakat Durkheim dikutip oleh Satria, 2002. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: a Terdiri dari jumlah penduduk yang sangat terbatas Redfield dikutip oleh Satria, 2002. b Bersifat seragam dan diferensiasi terbatas Redfield dikutip oleh Satria, 2002. c Terdapat rasa ketergantungan yang besar terhadap sesama Satria, 2002. Tabel 1. Karakteristik Sosial Masyarakat Pesisir di Indonesia Keterangan: : Mengacu pada pemikiran Redfield dalam Satria 2002 : Mengacu pada pemikiran Kluckhon dalam Satria 2002 : Mengacu pada pemikiran Durkheim dalam Satria 2002 Sumber: Satria 2002 2 Menurut Satria 2002, ciri solidaritas mekanik ditandai dengan masih kuatnya kesadaran kolektif collective conscience sebagai basis ikatan sosial. Sistem hukumnya pun masih bersifat represif sebagai bentuk kemarahan kolektif, yang berarti belum berlakunya hukum formal dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Aspek Karakteristik Penjelasan 1 Karakter 1 Keras, tegas, terbuka. 2 Tipe Komunitas 2Desa petani dan desa terisolasi. 3 Sikap Terhadap Alam 3 Tunduk dan selaras dengan alam. 4Hakikat Hubungan Antar Sesama 4Orientasi kolateral horizontal dengan rasa ketergantungan pada sesama berjiwa gotong royong. 5 Jenis Solidaritas 5 Solidaritas mekanik. 6 Sistem Pengetahuan 6 Berdasarkan warisan atau pengalaman empiris. 7 Sistem Kepercayaan 7 Laut memiliki kekuatan magis. 8 Peran Wanita 8Ranah domestik dan ekonomi, terkadang juga pada ranah sosial. 9 Posisi Sosial Nelayan 9 Relatif rendah.

2.1.1.2 Stratifikasi Sosial